Prediksi Cuaca Ekstrem Sampai Januari 2023, BPBD Imbau Nelayan Tak Melaut
SINGARAJA, NusaBali
Cuaca ekstrem sejak dua pekan terakhir dengan intensitas hujan tinggi dan angin kencang, menimpa wilayah Buleleng.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi kondisi itu akan terjadi hingga Januari 2023. Sejumlah langkah antisipasi tengah dilakukan untuk meminimalisir dampak bencana. Nelayan juga dihimbau untuk tidak melaut saat gelombang pasang. Kepala Pelaksana BPBD Buleleng I Putu Ariadi Pribadi Rabu (28/12) kemarin mengatakan dari cuaca ekstrim yang sedang terjadi Buleleng dengan topografi wilayah memiliki potensi bencana hydrometrologi sangat tinggi. Mulai dari gelombang pasang, banjir, tanah longsor, banjir bandang hingga puting beliung.
Kondisi ini sudah ditangani Pemkab Buleleng dengan melakukan pemetaan kajian resiko bencana. Personil penanganan, peralatan dan sarana penunjang lainnya pun sudah disiapkan sejak bulan Oktober lalu. “TRC (Tim Reaksi Cepat) lintas sektoral akan dioptimalkan kembali untuk tanggap darurat. Instansi vertikal dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) bersinergi untuk pencegahan dan penanganan,” ungkap Ariadi.
Mantan Camat Gerokgak ini juga menyebutkan, salah satu langkah antisipasi yang sedang dilakukan yakni pemangkasan pohon perindang yang berpotensi menjadi bencana. Sejumlah pohon perindang di seputaran kota Singaraja, mulai di pangkas dan ditata. Sehingga dipastikan saat tidak berbahaya bagi pengguna jalan yang sedang melintas di bawahnya.
BPBD Buleleng juga menghimbau kepada seluruh nelayan di Buleleng, untuk tidak melaut sementara, sampai cuaca kembali normal. “Kami menghimbau juga, karena gelombang pasang juga sudah terjadi dan sempat menggenangi rumah nelayan di pesisir laut Buleleng. Utamakan keselamatan jiwa, kalau sudah gelombang pasang kami harap tidak melaut dulu,” tegas Ariadi.*k23
Komentar