Tanpa Suporter, Bali United Akui Rugi Besar
MANGUPURA, NusaBali
Pelatih kepala Bali United Allesandro Stefano ‘Teco’ Cugurra Rodriguez mengakui Bali United mengalami kerugian besar tanpa dukungan suporter langsung di stadion.
Apalagi masih ada 17 laga musim harus dijalani di luar Bali. Selain rugi finansial, juga kerugian non teknis akibat tak ada dukungan suporter.
Ya, karena Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar masih direnovasi untuk persiapan Piala Dunia U-20 2023, Bali United terpaksa menjalani ‘laga usiran’ di Stadion Sultan Agung, Bantul dan Stadion Maguwohardjo, Sleman, sekaligus homebase putaran kedua BRI Liga 1 2022/2023.
Pemindahan homebase ini dikarenakan keenam venue Piala Dunia U-20 menjalani renovasi akhir dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelum pelaksanaannya pada Mei 2023.
Menurut Teco pada Kamis (12/1), pemindahan homebase Serdadu Tridatu berdampak pada dukungan secara langsung dari para suporter di Bali. Selain itu, biaya operasional yang membengkak menjadi permasalahan baru tim juara Liga 1 dua musim beruntun itu.
“Pasti bagi tim dan juga suporter ini tidak bagus karena jauh. Soal finansial juga dari klub akan lebih banyak pengeluaran. Saya pikir klub akan rugi juga soal situasi ini,” kata Teco, yang mantan pelatih Persija Jakarta itu.
Menurut Teco, usaha yang dilakukan panpel Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar bersama manajemen Bali United tetap harus menghormati keputusan otoritas pemerintah.
Hal itu demi mendukung Piala Dunia U-20 di Indonesia berjalan baik dan sukses. Teco pun mementingkan agar kompetisi tidak dihentikan karena hanya masalah pemindahan homebase . Terpenting baginya Bali United tetap fokus walau sedikit terganggu karena harus berjuang jauh dari daerah asal di Bali.
Selain Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, ada lima venue Piala Dunia U-20 lainnya, yaitu Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Jakabaring di Palembang, Stadion Manahan di Solo, Stadion Si Jalak Harupat di Bandung, dan Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya beserta lapangan latihan pendukung juga memperoleh tahapan renovasi akhir tersebut.
Otomatis, selain Bali United yang harus berpindah homebase, Persija Jakarta, Persis Solo dan Persebaya Surabaya juga mengalami situasi yang sama dengan Bali United.
Situasi seperti itu juga membuat kecewa suporter Bali United. Tetapi di balik kekecewaan tersebut, beberapa suporter pasrah demi kebaikan bersama. Dia juga sangat yakin Fadil Sausu dkk dapat membuktikan kemampuannya meskipun harus terlempar sejauh 743 km dari Gianyar.
"Kami dari dari suporter sebenarnya agak kecewa karena seperti mendadak mengetahui Stadion Dipta tidak bisa dipakai oleh Bali United di putaran kedua BRI Liga 1,” kata Ketua Semeton Dewata Buldog Ketut Subudi.
Kecewa menurutnya boleh saja, tetapi mendukung Bali United tidak boleh luntur begitu saja. Untuk itu dia ingin agar suporter terus kompak mendukung Bali United saat laga kandang di Maguwoharjo atau Sultan Agung Bantul. *dek
Komentar