Koster Minta Restu Masyarakat Buleleng
Maju Gubernur Dua Periode, Tetap Gandeng Cok Ace
Saat ditanya akan berpasangan dengan siapa di periode keduanya nanti, Koster menyebut masih akan bergandengan tangan dengan Wagub Cok Ace.
SINGARAJA, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) meminta dukungan masyarakat Buleleng untuk maju kembali di periode kedua pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024 mendatang. Restu itu diminta saat acara tatap muka Gubernur dan Wakil Gubernur Bali dengan masyarakat Buleleng di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, Minggu (29/1) pagi.
Dalam sambutannya Gubernur Koster menyampaikan capaian kinerja selama menjabat sebagai pemimpin Bali bersama Wagub Cok Ace. Di masa kepemimpinan mereka selama 4,4 tahun, ada 44 program kerja dan kebijakan yang sudah diambil sebagai tonggak pembangunan Bali Era Baru. Hanya saja dari puluhan program dan kebijakan itu ada yang sudah tuntas dan ada yang sedang berproses.
“Hampir lima tahun saya bersama pak Wagub membangun Bali, tidak main-main dengan kerja fokus, tulus dan lurus. Jangan ganggu saya, biarkan saya tuntaskan mengerjakan ini (44 tonggak pembangunan Bali) untuk anak cucu kita ke depannya,” ucap Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Koster juga memohon masyarakat Buleleng agar tetap solid, komit dan selalu bersatu. “Tindihin gumi Bali, tindihin gumi Buleleng, tindihin masi jeleme Buleleng, setuju? (Bela bumi Bali, bela bumi Buleleng, bela juga orang Buleleng, setuju?,” ungkapnya di akhir pemaparan. Kalimat yang dilempar ke audiens ini pun riuh, Sebagian masyarakat yang hadir pun mengamini dengan menjawab “Koster dua periode,”.
Usai acara, Gubernur Koster kembali menjelaskan, dalam pencapaian pembangunan di Bali di periode pertamanya bersama Wagub Cok Ace ada beberapa program dan masalah yang belum diselesaikan secara tuntas. Sehingga dia pun berkeinginan untuk melaksanakan program pembangunan Bali yang berkesinambungan ke depannya.
Menurutnya masyarakat Bali dan Buleleng khususnya sudah bisa merasakan sejumlah program pembangunan yang sudah berhasil dituntaskan. Namun dia mengakui ada program yang perlu dimantapkan lagi ke depannya. “Doa restu masyarakat Buleleng untuk mendoakan supaya bisa melanjutkan kepemimpinan periode kedua bersama pak wagub, agar pembangunan bisa tuntas sebagai pondasi peradaban Bali Era Baru,” tegas dia. Saat ditanya akan berpasangan dengan siapa di periode kedua nanti, Koster menyebut masih akan bergandengan tangan dengan Wagub Cok Ace. “Mulai bareng berakhirnya harus bareng,” tegas Koster.
Sementara itu dalam kesempatan tersebut Gubernur Koster menyerahkan bantuan untuk Kabupaten Buleleng. Bantuan tersebut berbentuk Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk Pemkab Buleleng sebesar sebesar Rp 51,98 miliar. BKK juga diberikan kepada 170 desa adat se-Kabupaten Buleleng sebesar Rp 51 miliar, bantuan dua aset tanah di Kecamatan Seririt dan Sukasada, BKK kepada pemerintah desa untuk tambahan penghasilan perbekel dan perangkat desa sebesar Rp 7,9 miliar, serta BKK kepada 526 subak se-Kabupaten Buleleng sebesar Rp 5,26 miliar.
Di sisi lain, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini juga memaparkan capaian kinerja selama ini. Salah satunya pasca berhasil menangani Pandemi Covid-19, sektor pariwisata mulai bergeliat. Dia mengklaim saat ini kunjungan wisatawan yang datang dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai terus meningkat. Rata-rata kedatangan wisatawan domestik sekitar 11.000 orang per hari dan wisatawan mancanegara lebih dari 12.000 orang per hari. Sejak Januari sampai Desember 2022, jumlah wisatawan domestik sebanyak 3,9 juta orang, meningkat 37,1 persen dari situasi normal pada tahun 2019. Sedangkan jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 2,3 juta orang meningkat 36,5 persen dari situasi normal pada tahun 2019.
Pulihnya pariwisata Bali disebutnya berdampak langsung pada pemulihan perekonomian Bali. Pada tahun 2022, perekonomian Bali sudah tumbuh positif, pada triwulan I mengalami pertumbuhan sebesar 1,43 persen, triwulan II sebesar 3,05 persen dan triwulan III sebesar 8,09 persen. Selain itu berbagai upaya promosi pariwisata dan kebudayaan Bali terus dilakukan. Bali pun tercatat sukses sebagai penyelenggara Presidensi G20. Promosi kain endek dan arak Bali di dunia internasional juga sudah dilakukan bersama Dekranasda Provinsi Bali.
Koster juga mengaku bersyukur sejauh ini pembangunan infrastruktur dan sarana-prasarana strategis yang monumental, fundamental dan bersejarah yang memerlukan anggaran besar tetap berlangsung. Seperti Pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Besakih di Karangasem, Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, Pembangunan jalan shortcut Singaraja-Mengwi, Pembangunan 3 Pelabuhan, Pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng, Pembangunan Bendungan Tamblang di Buleleng, dengan anggaran Rp 794 Milyar, dan pembangunan Bendungan Sidan di wilayah Badung-Bangli-Gianyar dan Pembangunan Tol Jagat Kerthi Bali, sepanjang 96 kilometer, menghubungkan Gilimanuk-Mengwi.
Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, mendukung segala program pembangunan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali khususnya di Kabupaten Buleleng. Dia menjelaskan masyarakat Buleleng telah merasakan hasil dari sebuah pembangunan yang secara riil bisa memberikan dukungan dan dorongan bagi aktivitas masyarakat maupun pembangunan yang ada. Salah satu contoh riil yang dulu tidak mungkin kini menjadi mungkin yang langsung bersentuhan dengan masyarakat adalah masalah sertifikat yang ada di Desa Sumberklampok. Permasalahan itu sudah dari tahun 1960 belum terselesaikan. Kemudian, ada pengerjaan Jalan Baru Batas Kota Singaraja-Mengwitani.
“Masyarakat Buleleng sangat merasakan manfaat dari jalan baru ini. Termasuk pembangunan Turyapada Tower untuk siaran TV Digital di Kabupaten Buleleng,” jelasnya. *k23
Dalam sambutannya Gubernur Koster menyampaikan capaian kinerja selama menjabat sebagai pemimpin Bali bersama Wagub Cok Ace. Di masa kepemimpinan mereka selama 4,4 tahun, ada 44 program kerja dan kebijakan yang sudah diambil sebagai tonggak pembangunan Bali Era Baru. Hanya saja dari puluhan program dan kebijakan itu ada yang sudah tuntas dan ada yang sedang berproses.
“Hampir lima tahun saya bersama pak Wagub membangun Bali, tidak main-main dengan kerja fokus, tulus dan lurus. Jangan ganggu saya, biarkan saya tuntaskan mengerjakan ini (44 tonggak pembangunan Bali) untuk anak cucu kita ke depannya,” ucap Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Koster juga memohon masyarakat Buleleng agar tetap solid, komit dan selalu bersatu. “Tindihin gumi Bali, tindihin gumi Buleleng, tindihin masi jeleme Buleleng, setuju? (Bela bumi Bali, bela bumi Buleleng, bela juga orang Buleleng, setuju?,” ungkapnya di akhir pemaparan. Kalimat yang dilempar ke audiens ini pun riuh, Sebagian masyarakat yang hadir pun mengamini dengan menjawab “Koster dua periode,”.
Usai acara, Gubernur Koster kembali menjelaskan, dalam pencapaian pembangunan di Bali di periode pertamanya bersama Wagub Cok Ace ada beberapa program dan masalah yang belum diselesaikan secara tuntas. Sehingga dia pun berkeinginan untuk melaksanakan program pembangunan Bali yang berkesinambungan ke depannya.
Menurutnya masyarakat Bali dan Buleleng khususnya sudah bisa merasakan sejumlah program pembangunan yang sudah berhasil dituntaskan. Namun dia mengakui ada program yang perlu dimantapkan lagi ke depannya. “Doa restu masyarakat Buleleng untuk mendoakan supaya bisa melanjutkan kepemimpinan periode kedua bersama pak wagub, agar pembangunan bisa tuntas sebagai pondasi peradaban Bali Era Baru,” tegas dia. Saat ditanya akan berpasangan dengan siapa di periode kedua nanti, Koster menyebut masih akan bergandengan tangan dengan Wagub Cok Ace. “Mulai bareng berakhirnya harus bareng,” tegas Koster.
Sementara itu dalam kesempatan tersebut Gubernur Koster menyerahkan bantuan untuk Kabupaten Buleleng. Bantuan tersebut berbentuk Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk Pemkab Buleleng sebesar sebesar Rp 51,98 miliar. BKK juga diberikan kepada 170 desa adat se-Kabupaten Buleleng sebesar Rp 51 miliar, bantuan dua aset tanah di Kecamatan Seririt dan Sukasada, BKK kepada pemerintah desa untuk tambahan penghasilan perbekel dan perangkat desa sebesar Rp 7,9 miliar, serta BKK kepada 526 subak se-Kabupaten Buleleng sebesar Rp 5,26 miliar.
Di sisi lain, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini juga memaparkan capaian kinerja selama ini. Salah satunya pasca berhasil menangani Pandemi Covid-19, sektor pariwisata mulai bergeliat. Dia mengklaim saat ini kunjungan wisatawan yang datang dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai terus meningkat. Rata-rata kedatangan wisatawan domestik sekitar 11.000 orang per hari dan wisatawan mancanegara lebih dari 12.000 orang per hari. Sejak Januari sampai Desember 2022, jumlah wisatawan domestik sebanyak 3,9 juta orang, meningkat 37,1 persen dari situasi normal pada tahun 2019. Sedangkan jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 2,3 juta orang meningkat 36,5 persen dari situasi normal pada tahun 2019.
Pulihnya pariwisata Bali disebutnya berdampak langsung pada pemulihan perekonomian Bali. Pada tahun 2022, perekonomian Bali sudah tumbuh positif, pada triwulan I mengalami pertumbuhan sebesar 1,43 persen, triwulan II sebesar 3,05 persen dan triwulan III sebesar 8,09 persen. Selain itu berbagai upaya promosi pariwisata dan kebudayaan Bali terus dilakukan. Bali pun tercatat sukses sebagai penyelenggara Presidensi G20. Promosi kain endek dan arak Bali di dunia internasional juga sudah dilakukan bersama Dekranasda Provinsi Bali.
Koster juga mengaku bersyukur sejauh ini pembangunan infrastruktur dan sarana-prasarana strategis yang monumental, fundamental dan bersejarah yang memerlukan anggaran besar tetap berlangsung. Seperti Pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Besakih di Karangasem, Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, Pembangunan jalan shortcut Singaraja-Mengwi, Pembangunan 3 Pelabuhan, Pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng, Pembangunan Bendungan Tamblang di Buleleng, dengan anggaran Rp 794 Milyar, dan pembangunan Bendungan Sidan di wilayah Badung-Bangli-Gianyar dan Pembangunan Tol Jagat Kerthi Bali, sepanjang 96 kilometer, menghubungkan Gilimanuk-Mengwi.
Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, mendukung segala program pembangunan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali khususnya di Kabupaten Buleleng. Dia menjelaskan masyarakat Buleleng telah merasakan hasil dari sebuah pembangunan yang secara riil bisa memberikan dukungan dan dorongan bagi aktivitas masyarakat maupun pembangunan yang ada. Salah satu contoh riil yang dulu tidak mungkin kini menjadi mungkin yang langsung bersentuhan dengan masyarakat adalah masalah sertifikat yang ada di Desa Sumberklampok. Permasalahan itu sudah dari tahun 1960 belum terselesaikan. Kemudian, ada pengerjaan Jalan Baru Batas Kota Singaraja-Mengwitani.
“Masyarakat Buleleng sangat merasakan manfaat dari jalan baru ini. Termasuk pembangunan Turyapada Tower untuk siaran TV Digital di Kabupaten Buleleng,” jelasnya. *k23
Komentar