Antisipasi Tumbang, Belasan Perindang Ditebang
NEGARA, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana melakukan pemangkasan sejumlah pohon perindang di Jalan Umum Denpasar-Gilimanuk, Rabu (1/2).
Selain dipangkas, juga ada belasan pohon yang langsung ditebang karena sudah rapuh dan rawan tumbang. Pemangkasan dan penebangan pohon perindang pada Rabu kemarin, dilakukan di dua lokasi. Lokasi pertama, yakni dari pertigaan Cekik, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, hingga wilayah Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Sedangan lokasi kedua, adalah di wilayah Kecamatan Mendoyo dari Desa Pergung hingga Desa Yehembang.
Dari kegiatan di dua lokasi itu, selain memangkas sebanyak 26 pohon, ada 11 pohon yang ditebang. Di lokasi pertama, ada 16 pohon yang dipangkas dan 9 pohon yang ditebang. Sedangkan di lokasi kedua, ada 10 pohon yang dipangkas dan 2 pohon yang ditebang.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra mengatakan, pemangkasan dan penebangan pohon perindang, itu dilakukan sebagai upaya pencegahan bencana. Khususnya antisipasi bencana pohon tumbang yang dapat membahayakan pengguna jalan.
"Pohon yang sudah rapuh dan mati langsung kita tebang. Sementara yang dipangkas, khusus memangkas dahan-dahan yang terlalu rendah ataupun dikhawatirkan patah," ujar Agus Artana.
Disinggung apakah kegiatan itu ada kaitan dengan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jembrana, Agus Artana membantah. Menurutnya, kegiatan itu sebenarnya sudah dijadwalkan sebelum ada rencana kedatangan sang presiden.
Tepatnya, kata Agus, sudah dijadwalkan pihaknya setelah selesai memetakan seluruh pohon perindang membahayakan se-Jembrana per tanggal 25 Januari lalu. Namun eksekusinya terhambat peminjaman mobil tangga milik Dinas Lingkungan Hidup Jembrana.
"Kebetulan mobil tangga milik LH juga masih terus digunakan. Nah untuk pelaksanan tadi, sementara kita pinjam mobil tangga milik Perhubungan (Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana)," ucap Agus Artana.
Sejatinya, kata Agus Artana, perawatan pohon perindang jalan, itu sebenarnya adalah tugas utama pihak Balai Jalan Nasional selaku pemilik aset. Kemudian untuk di daerah, tugas merawat pohon perindang itu diserahkan ke pihak Lingkungan Hidup (LH) provinsi ataupun kabupaten.
"Kemarin kita juga sempat berusaha mengusulkan bantuan mobil tangga ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Tetapi dari BNPB pun menegaskan itu (merawat pohon) bukan tugas kita. Dibilang kalau kejadian pohon roboh, baru tugas anda (BPBD)," ucap Agus Artana.
Namun, Agus Artana mengaku, akan terus mengintensifkan koordinasi dengan pihak terkait. "Kita siap saja membantu. Masyarakat juga mengira kalau pemangkasan pohon itu tugas kita. Tetapi ke depan kita harap biar jelas. Nanti untuk data pohon perindag yang berpotensi membahayakan itu juga mau kita kirim ke Balai Jalan dan Dinas LH Provinsi," pungkas Agus Artana. *ode
Komentar