Inacraft Gelar Pameran Maret, ASEPHI Targetkan Transaksi 2023 Capai Rp182 M
JAKARTA, NusaBali
Pameran kerajinan terbesar di Indonesia, Inacraft akan kembali diselenggarakan pada Maret mendatang.
Tahun ini, ditargetkan transaksi yang terjadi mencapai Rp182,14 miliar. Sekretaris Badan Pengurus Pusat (BPP) Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) yang juga PO Inacraft, Baby Jurmawati Djuri mengatakan, penyelenggaraan tahun ini mengusung ikon pilihan dari Sulawesi Selatan.
"Harapannya minimal sama dengan penyelenggaraan tahun 2019 yaitu sebelum pandemi Covid-19, termasuk dengan jumlah pengunjung yang ditargetkan sebesar 60 ribu sampai 70 ribu, setengah dari biasanya kunjungan mencapai 150 ribu pengunjung," ucap Baby.
Terkait kepesertaan, Inacraft 2023 akan diikuti 879 anggota ASEPHI, 33 non-anggota, dan dari kementerian, yakni Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Namun, tidak ada countrypreneur yang dihadirkan tahun ini. Baby mengungkapkan, ada rencana awal mendatangkan countrypreneur dari Uzbekistan. Sayang, rencana itu dibatalkan karena situasi politik di Eropa Timur saat ini.
"Mereka janji tahun depan untuk hadir," kata Baby.
Direktur PT Mediatama Binakreasi Umi Noor Wijiati menambahkan, saat ini persiapan penyelenggaraan Inacraft telah mencapai 90 persen.
"Karena meskipun PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sudah ditarik oleh pemerintah, proses perizinan tetap ada pengawasan dan pertimbangan oleh Satgas Covid-19," jelasnya.
Sama seperti tahun sebelumnya, masyarakat yang ingin mengunjungi Inacraft bakal dikenakan tarif Rp25 ribu. Meski begitu, Umi meyakini antusiasme pengunjung tidak surut.
"Tahun 2021 Inacraft sempat vakum. Namun penyelenggaraan Maret 2022, yang merupakan pameran pertama digelar dan dibuka oleh RI 1, alhamdulilah pengunjungnya dari 2019 hanya turun 10 persen. Karena rata-rata pengunjung itu kangen dengan pameran kerajinan yang paling dicari," kata Umi.
Inacraft 2023 pun dipastikan konsisten menampilkan beragam produk kerajinan asli Indonesia, mulai batik, tenun, perlengkapan travel, perhiasan dan aksesoris, hingga peralatan rumah tangga dan mainan. *
"Harapannya minimal sama dengan penyelenggaraan tahun 2019 yaitu sebelum pandemi Covid-19, termasuk dengan jumlah pengunjung yang ditargetkan sebesar 60 ribu sampai 70 ribu, setengah dari biasanya kunjungan mencapai 150 ribu pengunjung," ucap Baby.
Terkait kepesertaan, Inacraft 2023 akan diikuti 879 anggota ASEPHI, 33 non-anggota, dan dari kementerian, yakni Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Namun, tidak ada countrypreneur yang dihadirkan tahun ini. Baby mengungkapkan, ada rencana awal mendatangkan countrypreneur dari Uzbekistan. Sayang, rencana itu dibatalkan karena situasi politik di Eropa Timur saat ini.
"Mereka janji tahun depan untuk hadir," kata Baby.
Direktur PT Mediatama Binakreasi Umi Noor Wijiati menambahkan, saat ini persiapan penyelenggaraan Inacraft telah mencapai 90 persen.
"Karena meskipun PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sudah ditarik oleh pemerintah, proses perizinan tetap ada pengawasan dan pertimbangan oleh Satgas Covid-19," jelasnya.
Sama seperti tahun sebelumnya, masyarakat yang ingin mengunjungi Inacraft bakal dikenakan tarif Rp25 ribu. Meski begitu, Umi meyakini antusiasme pengunjung tidak surut.
"Tahun 2021 Inacraft sempat vakum. Namun penyelenggaraan Maret 2022, yang merupakan pameran pertama digelar dan dibuka oleh RI 1, alhamdulilah pengunjungnya dari 2019 hanya turun 10 persen. Karena rata-rata pengunjung itu kangen dengan pameran kerajinan yang paling dicari," kata Umi.
Inacraft 2023 pun dipastikan konsisten menampilkan beragam produk kerajinan asli Indonesia, mulai batik, tenun, perlengkapan travel, perhiasan dan aksesoris, hingga peralatan rumah tangga dan mainan. *
Komentar