Jalan Jebol Dicor Beton
Jembatan Biluk Poh Dinyatakan Aman
Kayu-kayu gelondongan tertimbun disebut memicu pergeseran tanah sehingga membuat jalan ambles.
NEGARA, NusaBali
Jalan yang jebol di ujung barat Jembatan Biluk Poh, Jalur Umum Denpasar-Gilimanuk, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, , telah diperbaiki pada Selasa (21/2) malam. Setelah dicek, penyebab jebolnya jalan itu diketahui karena adanya sejumlah kayu gelondongan yang tertimbun di sekitar lokasi. Sementara bangunan Jembatan Biluk Poh dinyatakan masih aman.
Perbaikan jalan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Bali, itu dikerjakan Selasa sekitar pukul 19.00 Wita hingga Rabu (23/2) sekitar pukul 01.00 Wita. Saat pembongkaran, di bagian pinggir jalan jebol itu ditemukan beberapa kayu besar. Nah, kayu-kayu yang telah membusuk itu diketahui menjadi pemicu pergeseran tanah sehingga membuat jalan di lokasi ambles.
Kayu gelondongan yang tertimbun di tanah itu pun disinyalir merupakan sisa banjir bandang pada Oktober 2022 lalu. "Ya itu karena ada kayu-kayu besar. Kemungkinan itu tertimbun saat banjir sebelumnya (Oktober 2022, Red). Karena tertimbun, kayunya membusuk dan terjadi pergeseran," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja BPJN Wilayah Bali AA Yoni Sathia Puspadewi, Rabu (22/2).
Dalam perbaikan, kata Yoni, beberapa kayu besar di bawah jalan itu pun telah diangkat. Setelah dipastikan sudah tidak ada kayu di bawahnya, dilakukan cor beton pada lubang jalan tersebut. "Sudah bisa dilalui. Dicor beton biar lebih aman. Karena di tanah yang pinggir-pinggirnya masih ada beberapa kayu. Tadi dari tim kami juga turun untuk berupaya mengangkat kayu-kayunya itu," ucap Yoni.
Disingung mengenai pengecekan Jembatan Biluk Poh, Yoni mengaku, pengecekan jembatan sudah dilakukan sebelum mulai perbaikan. Dia pun menyatakan tidak ada kerusakan pada struktur jembatan, dan kondisi jembatan di Jalan Nasional itu dipastikan masih sangat aman dilalui kendaraan.
Di mana untuk memperkuat sayap jembatan yang sudah berulangkali diterjang banjir bandang, itu pun telah dibuatkan senderan dan pemasangan sheet pile baja. "Jembatan masih aman. Jalan jebol itu bukan karena ada kerusakan jembatan. Tetapi karena ada timbunan kayu-kayu," ujar Yoni.
Sementara dari pantauan Rabu kemarin, dari pihak BPJN tampak mengerahkan sebuah ekskavator untuk mengeruk sejumlah kayu yang tertimbun di pinggiran lokasi jalan yang sempat jebol tersebut. Dalam proses pengerukan, itu dari pihak PDAM Jembrana terpaksa harus memutus jaringan pipa PDAM yang tepat berada di lokasi.
Kepala Unit PDAM Kecamatan Mendoyo Made Susana yang sempat ditemui di lokasi, mengaku kalau pemutusan pipa PDAM, itu hanya dilakukan selama proses pengerukan di bagian yang menjadi jalur pipa PDAM. Dari informasi yang diterima, untuk pengerukan di jalur pipa PDAM, ini hanya dilakukan sehari. "Tadi diputus sekitar pukul 13.30 Wita. Kalau sudah selesai, segera disambung kembali," ujarnya. *ode
Perbaikan jalan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Bali, itu dikerjakan Selasa sekitar pukul 19.00 Wita hingga Rabu (23/2) sekitar pukul 01.00 Wita. Saat pembongkaran, di bagian pinggir jalan jebol itu ditemukan beberapa kayu besar. Nah, kayu-kayu yang telah membusuk itu diketahui menjadi pemicu pergeseran tanah sehingga membuat jalan di lokasi ambles.
Kayu gelondongan yang tertimbun di tanah itu pun disinyalir merupakan sisa banjir bandang pada Oktober 2022 lalu. "Ya itu karena ada kayu-kayu besar. Kemungkinan itu tertimbun saat banjir sebelumnya (Oktober 2022, Red). Karena tertimbun, kayunya membusuk dan terjadi pergeseran," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja BPJN Wilayah Bali AA Yoni Sathia Puspadewi, Rabu (22/2).
Dalam perbaikan, kata Yoni, beberapa kayu besar di bawah jalan itu pun telah diangkat. Setelah dipastikan sudah tidak ada kayu di bawahnya, dilakukan cor beton pada lubang jalan tersebut. "Sudah bisa dilalui. Dicor beton biar lebih aman. Karena di tanah yang pinggir-pinggirnya masih ada beberapa kayu. Tadi dari tim kami juga turun untuk berupaya mengangkat kayu-kayunya itu," ucap Yoni.
Disingung mengenai pengecekan Jembatan Biluk Poh, Yoni mengaku, pengecekan jembatan sudah dilakukan sebelum mulai perbaikan. Dia pun menyatakan tidak ada kerusakan pada struktur jembatan, dan kondisi jembatan di Jalan Nasional itu dipastikan masih sangat aman dilalui kendaraan.
Di mana untuk memperkuat sayap jembatan yang sudah berulangkali diterjang banjir bandang, itu pun telah dibuatkan senderan dan pemasangan sheet pile baja. "Jembatan masih aman. Jalan jebol itu bukan karena ada kerusakan jembatan. Tetapi karena ada timbunan kayu-kayu," ujar Yoni.
Sementara dari pantauan Rabu kemarin, dari pihak BPJN tampak mengerahkan sebuah ekskavator untuk mengeruk sejumlah kayu yang tertimbun di pinggiran lokasi jalan yang sempat jebol tersebut. Dalam proses pengerukan, itu dari pihak PDAM Jembrana terpaksa harus memutus jaringan pipa PDAM yang tepat berada di lokasi.
Kepala Unit PDAM Kecamatan Mendoyo Made Susana yang sempat ditemui di lokasi, mengaku kalau pemutusan pipa PDAM, itu hanya dilakukan selama proses pengerukan di bagian yang menjadi jalur pipa PDAM. Dari informasi yang diterima, untuk pengerukan di jalur pipa PDAM, ini hanya dilakukan sehari. "Tadi diputus sekitar pukul 13.30 Wita. Kalau sudah selesai, segera disambung kembali," ujarnya. *ode
Komentar