nusabali

Penilaian Lomba Ogoh-ogoh Tingkat Zona Dimulai

  • www.nusabali.com-penilaian-lomba-ogoh-ogoh-tingkat-zona-dimulai

Penilaian dibagi menjadi dua, setelah penilaian antar zona barulah dilakukan penilaian di tingkat kabupaten.

MANGUPURA, NusaBali

Lomba ogoh-ogoh di Kabupaten Badung memasuki penilaian tingkat zona mulai Senin (27/2) hingga Jumat (3/3) mendatang. Pada penilaian kali ini, Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung menggunakan zona wilayah yang dibagi menjadi tujuh zona.

Kadisbud Badung I Gde Eka Sudarwitha, mengatakan pada penilaian tingkat zona tim juri masing-masing zona akan menentukan tiga ogoh-ogoh nominasi terbaik untuk diajukan pada penilaian oleh tim penilai kabupaten. “Penilaian ogoh-ogoh ini kita bagi menjadi dua, yakni antar zona dan penilaian kabupaten. Setelah penilaian antar zona yang sudah ditetapkan, barulah dilakukan penilaian di tingkat kabupaten,” ujarnya.

Mantan Camat Petang ini melanjutkan, masing-masing juri akan mengumumkan hasil penilaian tingkat zona pada Sabtu (4/3) mendatang. Kemudian dilanjutkan dengan penilaian tingkat kabupaten yang akan dilaksanakan pada 13 - 14 Maret 2023. Sementara pengumuman pada 15 Maret 2023.

“Setelah dinilai tingkat kabupaten, nantinya akan ditetapkan tiga ogoh-ogoh sebagai predikat terbaik I, II, III dan harapan I, harapan II, dan harapan III," jelas Sudarwitha.

Dalam kriteria yang wajib dipatuhi peserta antara lain tinggi ogoh-ogoh maksimal lima meter, diukur dari atas alas atau kotak. Kemudian, ogoh-ogoh terbuat dari bahan-bahan alam ramah lingkungan. Tidak diperbolehkan menggunakan styrofoam, spon, dan plastik sekali pakai.

Kriteria lainnya yakni, bentuk ogoh-ogoh juga diatur harus bercirikan tradisi Hindu Bali dengan tidak menampilkan unsur Politik, SARA, dan Pornografi. Wujud ogoh-ogoh dapat berupa Santa Rupa (figur Dewa) atau Rudra Rupa (figur Raksasa). “Kami juga meminta narasi atau sinopsis ogoh-ogoh dipajang pada saat penilaian. Pada saat penilaian juga keputusan tim juri berlaku mutlak dan tidak dapat diganggu gugat,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu peserta yang dinilai di hari pertama yakni ogoh-ogoh banjar Dlodpasar, Desa Blahkiuh, Abiansemal Badung, dengan judul Boma Pralaya. Beberapa bagian dari ogoh-ogoh ini menggunakan bahan ramah lingkungan mulai dari arang dan kulit telor pada bagian tubuhnya. *ind

Komentar