Warga Diimbau Waspadai Dampak Siklon Tropis 98S
Terjadi Hujan Lebat hingga Angin Kencang
DENPASAR, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali meminta masyarakat Bali untuk mewaspadai kehadiran bibit Siklon Tropis 98S yang saat ini terpantau di Samudera Hindia selatan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bibit siklon ini bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan angin maksimum 30 knot (55,56 km/jam) dan tekanan udara minimum sebesar 1,002 mb.
"Diperkirakan potensi bibit Siklon Tropis 98S untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 12 sampai 24 jam ke depan dalam kategori tinggi," ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bali, I Made Rentin dalam keterangannya, Selasa (11/4). Rentin menjelaskan, perlu untuk diwaspadai dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Bali, yaitu potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat di sebagian besar wilayah Bali.
Masyarakat diiimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti angin kencang, pohon tumbang, kilat/petir, banjir, genangan air, dan tanah longsor. Selain itu bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, wisata bahari dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah pesisir, diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut dengan ketinggian mencapai 2 meter atau lebih di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok. bagian selatan, dan Samudra Hindia Selatan Bali.
Rentin mengatakan, BPBD Bali bersinergi dengan BPBD Kabupaten/Kota dan pihak terkait juga selalu siap siaga dengan sarana prasarana dan logistik yang memadai termasuk dalam mengantisipasi dampak bibit Siklon Tropis 98S. "Peralatan yang siap untuk penanganan, termasuk kebutuhan dasar standby di gudang jika kita dihadapkan pada kondisi darurat," tegas Rentin.
Dia menambahkan, SDM dan personel yang kompeten dalam penanganan bencana juga selalu siaga, memadukan semua sumberdaya yang ada yakni BPBD Provinsi dan Kabupaten/Kota, pemangku kepentingan, dan satuan kerja terkait, termasuk melibatkan TNI/Polri, serta peran aktif relawan dan masyarakat.
Sementara Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar menyebutkan adanya bibit siklon 98S yang muncul di Samudera Hindia tepatnya di sebelah selatan Pulau Sumba, NTT diprediksi tidak berdampak langsung di Pulau Bali. Namun kemunculan siklon itu menyebabkan belokan angin di selatan Bali. Hal ini memicu terjadinya intensitas hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang terjadi di wilayah Pulau Bali.
Kepala Bidang Data dan Informasi (BBMKG) Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wirajaya mengatakan dari analisa dan pengamatan yang dilakukan bibit siklon tropis 98S terpantau di Samudera Hindia tepatnya di sebelah selatan Pulau Sumba. Kondisi itu membuat sekitaran wilayah Bali selatan terdapat belokan angin yang membawa awan-awan hujan dan memicu terjadinya hujan. Meski demikian, bibit siklon tropis tersebut diketahui sudah melemah.
Sehingga potensi terjadinya hujan mulai berkurang dan hujan hanya terjadi dalam durasi singkat. "Siklon 98S ini memberikan dampak tidak langsung di Bali, seperti hujan yang disertai angin kencang. Namun, kondisinya sudah melemah seiring menjauhnya bibit siklon tersebut," ungkap Wirajaya, Selasa kemarin. Dia juga mengurai kalau dari hasil pengamatan, dampak hujan tersebut masih dalam kategori ringan hingga sedang dan dominan terjadi di wilayah selatan Bali.
Wirajaya juga tidak menampik kalau semula potensi bibit siklon tropis 98S diperkirakan tumbuh menjadi siklon tropis dalam kurun waktu 12-24 jam ke depan, dalam kategori tinggi. Namun dari pemantauan update pihaknya hingga Selasa siang, hal tersebut masih berupa bibit dan belum terbentuk menjadi siklon. "Bibit tropis tersebut tergolong kategori rendah dan semakin menjauhi wilayah Indonesia. Biasanya berubahnya bibit siklon menjadi siklon ini tergantung dari dinamika atmosfer di pusat siklon. Ketika tidak terbentuk siklon, artinya faktor pendukung siklon tidak mencukupi untuk terbentuknya siklon," rinci Wirajaya.
Selain berpengaruh kepada cuaca, bibit siklon tersebut juga mempengaruhi perkembangan kondisi angin. Secara otomatis, hal itu juga berpengaruh kepada perkembangan gelombang laut, utamanya di perairan selatan Bali yang mencapai di atas 2 meter. Dengan semakin melemahnya bibit siklon dan semakin menjauhnya siklon dari wilayah Indonesia, maka dampak yang dirasakan di Bali tidaklah signifikan. Namun hujan masih berpotensi terjadi dengan kategori sedang hingga lebat, disertai angin kencang dalam durasi relatif singkat. Pihaknya mengaku masih terus menitoring perkembangan bibit siklon tersebut.
"Update perkembangan tersebut akan selalu diinformasikan. Kalau terjadi siklon biasanya pengaruhnya sekitar semingguan. Ini terus kita update, tapi kecenderungan pergerakannya menjauh dari Indonesia," pungkasnya. Sementara, Kepala BBMKG Wilayah III Badung, Cahyo Nugroho menerangkan berdasarkan analisis dari Bidang Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis (TCWC) BMKG Jakarta menginformasikan bahwa terdapat Bibit Siklon Tropis 98S yang terpantau di Samudera Hindia selatan Pulau Sumba, tepatnya di sekitar 12.6° LS dan 124.0° BT.
Sistem tersebut bergerak ke arah Barat Barat Daya dengan kecepatan angin maksimum 30 knot atau 55.56 km/jam, dan tekanan udara minimum sebesar 1002 Mb. Terkait hal tersebut maka perlu diwaspadai dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Bali yaitu potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat di sebagian besar wilayah Bali. Meski sudah melemah, masyarakat tetap diimbau untuk terus memperhatikan setiap update cuaca dari pihaknya. "Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan, seperti angin kencang, pohon tumbang, kilat/petir, banjir, genangan air, dan tanah longsor," pungkasnya. *dar, cr78
Komentar