Cok Ace Geber Konsep Ekonomi Kerthi Bali
Fundamental, Belajar dari Pandemi Covid-19
MANGUPURA,NusaBali
Wakil Gubernur Bali Prof Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace menggeber konsep Ekonomi Kerthi Bali di hadapan peserta workshop nasional program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) di Hotel Trans Resort, Kuta, Badung, Rabu (12/4).
Cok Ace menegaskan, konsep Ekonomi Kerthi Bali diluncurkan untuk memperkuat struktur fundamental perekonomian Bali. Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali ini mengatakan, konsep Ekonomi Kerthi Bali lahir dari proses evaluasi terhadap perekonomian Pulau Dewata yang terpuruk saat menghadapi Pandemi Covid-19. Cok Ace menyebut, dua tahun dunia dilanda pandemi, Bali mengalami dampak paling parah hingga jatuh pada posisi terendah. “Itu karena perekonomian kami didominasi oleh sektor tersier yaitu pariwisata yang sangat rentan terhadap isu lokal, regional dan internasional,” ujar tokoh Puri Ubud, Kelurahan Ubud, Gianyar ini.
Belajar dari pengalaman itulah, kata Cok Ace, Pemprov Bali meluncurkan konsep Ekonomi Kerthi Bali. Guru Besar ISI (Institut Seni Indonesia) Denpasar ini menjelaskan, konsep Ekonomi Kerthi Bali bertujuan mewujudkan kemandirian Bali di bidang ekonomi. “Dengan konsep ini, kita ingin mewujudkan Bali yang berdikari di sektor ekonomi dan mampu mendorong percepatan pembangunan sesuai Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” ujar Cok Ace.
Dia juga menjelaskan bahwa dengan konsep ini, desa-desa di Bali telah memiliki payung hukum dalam pengelolaan potensi dan sumber daya yang dimiliki melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, desa dapat menciptakan sumber pendapatan baru untuk mewujudkan ekonomi Bali yang harmoni dengan alam, hijau, ramah lingkungan, menjaga kearifan lokal, berbasis sumber daya lokal, berkualitas, bernilai tambah dan berdaya saing, tangguh serta berkelanjutan.
Cok Ace juga menyampaikan terima kasih karena Bali dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan wokshop nasional. Dia berharap, pertemuan ini mampu menghasilkan hal-hal positif untuk mendorong optimalisasi program Tekad.
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam sambutannya berharap program ini berhasil maksimal, khususnya bagi masyarakat di daerah sasaran. Mendes PDTT menambahkan, Tekad merupakan program luncuran pemerintah yang bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemanfaatan dana desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas SDM.*nat
Komentar