Sakit Prostat, Kakek Kantun Gantung Diri
Mangku Kantun gantung diri di pohon sawo. Jarak antara rumah dan TKP ulah pati sekitar 5 kilometer.
AMLAPURA, NusaBali
Mangku Kantun, 65, dari Banjar Yehbunga Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan tali plastik warna biru di pohon sawo. Ulah pati itu dilakukan karena dia menderita sakit prostat tak kunjung sembuh.
Istrinya, Ni Nengah Renis, 60, melaporkan kasus itu ke polisi. Kemudian petugas Polsek Bebandem mendatangi TKP (tempat kejadian perkara) dipimpin Kapolsek AKP I Gede Juli, Sabtu (26/12) sekitar pukul 20.15 Wita.
Lokasi Mangku Kantun bunuh diri cukup jauh dari rumahnya, sekitar 5 kilometer ke arah utara. Sebab, lokasi bunuh diri di Banjar Yehkori, Desa Jungutan, tepatnya di areal kebun.
Nengah Renis mulanya melakukan pencarian atas kepergian suaminya yang tidak kunjung pulang dari pagi. Dia pun mendatangi kebun miliknya di Banjar Yehkori. Dia terkejut menemukan suaminya telah tak bernyawa dengan leher terjerat tali.
Nengah Renis kemudian memberitahukan kepada warga terdekat, dan dilanjutkan ke Kelian Banjar Yehkori, kemudian kasus itu dilaporkan ke Polsek Bebandem.
“Memang Mangku Kantun menderita sakit prostat sejak beberapa tahun terakhir sakitnya tak kunjung sembuh. Jika sakitnya kumat, dia tidak tahan merasakan rasa sakit itu,” kata Nengah Renis.
Menurut Nengah Renis, suaminya sering mengeluhkan sakit prostat, tetapi dia tidak menyangka suaminya akan nekat bunuh diri gara-gara menderita sakit tersebut.
Kapolsek AKP I Gede Juli yang mendatangi TKP, mengakui dapat keterangan dari keluarga almarhum. Disebutkan, almarhum bunuh diri karena lama menderita sakit prostat. “Memang sesuai keterangan keluarga, motif bunuh diri karena lama menderita sakit prostat. Murni memang bunuh diri, tidak ada sebab lain. Setelah kami periksa jasadnya, tidak ada bekas luka, kecuali di leher luka lebam,” kata AKP Juli. 7 k16
Komentar