Dua Kelompok Pemuda Ribut, 1 Korban Kena Tikam
Saat Habiskan Malam Minggu di Lapangan Puputan Badung
DENPASAR, NusaBali - Dua kelompok pemuda asal Sumba Barat Daya, NTT, yakni kelompok Kampung Lodi dan Wejewa terlibat keributan di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, tepatnya di dekat Pura Jagatnatha, Sabtu (10/6) malam pukul 21.30 Wita.
Satu orang kena tikam pisau di dada kanan bagian bawah bernama Akris Dama Lero alias Umbu,22. Untungnya nyawa korban berhasil diselamatkan warga dan dilarikan ke RSUD Wangaya oleh Tim BPBD Kota Denpasar.
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi dikonfirmasi, Minggu (11/6) mengungkapkan belum diketahui secara persis awal mula keributan antara dua kelompok pemuda tersebut. Berdasarkan pengakuan dari korban mengatakan kejadian itu dipicu salah paham saat pesta minuman keras (Miras) di lapangan. Usai menikam korban, para pelaku langsung kabur. Sementara korban berusaha mencari pertolongan ke arah utara di Jalan Kaliasem dan berhenti di Restoran Mie Kober yang berjarak sekitar 150 meter dari lokasi penikaman.
Kejadian itu pun dilaporkan oleh pegawai Restoran Mie Kober ke polisi. Menerima laporan tentang adanya kejadian itu, aparat Polsek Denpasar Timur langsung datang untuk mengamankan korban dan lokasi kejadian. Sayangnya saat polisi tiba di lokasi para pelaku sudah kabur. Untuk mengungkap kejadian tersebut polisi menggali keterangan dari beberapa teman korban yang melihat langsung kejadian itu.
Salah seorang saksi bernama Deseptiani,19, yang tak lain adalah adik dari korban mengaku kepada polisi bahwa keduanya berangkat dari kos tempat tinggal mereka di Jalan Tukad Batanghari, Denpasar Selatan menuju lokasi TKP untuk rekreasi sekitar pukul 20.00 Wita. Sampai di lokasi keduanya bertemu dengan teman-teman sekampung dari Wejewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT. Mereka pun ngobrol santai sambil minum kopi.
"Tiba di lokasi TKP sekitar pukul 20.30 Wita. Setelah bertemu teman sekampung mereka ngobrol sambil minum kopi. Sekitar pukul 21.00 Wita kelompok pemuda asal Sumba Barat Daya dari Lodi bertengkar karena mabuk miras. Melihat pertengkaran itu Deseptiani meminta kakaknya (korban) untuk segera pulang. Saat sampai di parkiran sepeda motor salah seorang pemuda tak dikenal menikam korban," ungkap AKP Sukadi mengutip keterangan saksi Deseptiani.
Keterangan senada disampaikan oleh Oktavianis,31. Saksi ini menambahkan pada saat itu kelompoknya bersama korban berjumlah sekitar 10 orang ngobrol biasa sambil minum kopi. Setelah dua jam ngobrol datang kelompok pemuda dari Kampung Lodi yang sebelumnya pesta arak dan tiba-tiba melakukan penyerangan. Saksi Oktavianus mengaku tidak mengenal para pelaku secara pribadi, namun dia mengenal mereka dari Lodi, Sumba Barat Daya dari bahasa yang mereka gunakan.
"Tim di lapangan masih melakukan penyelidikan. Sementara korban masih dirawat di RSUD Wangaya karena luka akibat kena tikaman pisau pada dadanya dan luka gores pada pinggang sebelah kanan cukup parah. Jadi, kesimpulan sementara kejadian ini terjadi karena salah paham akibat dipicu mabuk miras," ungkap AKP Sukadi.
Sementara salah seorang pegawai di Restoran Mie Kober, I Gusti Agung Made Wisnu Aryana mengaku pada saat korban datang ke tempat kerjanya itu dalam kondisi berdarah. Pada saat itu korban mengaku dari Sumba. Dia ditusuk temannya sendiri saat mabuk-mabukan di Lapangan Puputan Badung.
"Pada saat dia (korban) datang restoran sudah mau tutup. Saya melihat dia berlumuran darah. Terlihat ada luka pada dada kanan bagian bawah. Katanya dia ditusuk oleh orang tak dikenal. Pada saat itu dia hanya minum kopi saja. Karena dia minta tolong, kami telepon polisi. Beberapa saat kemudian polisi datang dan membawa korban," ungkap IGA Made Wisnu Aryana ditemui di tempat kerjanya, Minggu (11/6) pagi. 7 pol
Komentar