Bali Masuki Puncak Kunjungan Wisatawan
DENPASAR, NusaBali - ‘Lari’ dari musim dingin, wisatawan Australia dongkrak kunjungan ke Pulau Dewata.
Bali memasuki mulai memasuki musim puncak kunjungan, Juni-Juli-Agustus. Selain masa libur panjang sekolah, Australia yang mulai memasuki musim dingin ikut memberikan kontribusi dalam mendongkrak kunjungan wisatawan ke ‘Pulau Dewata’ Bali. Pelaku pariwisata Bali lega, karena pariwisata Bali bisa dikatakan sudah normal kembali.
“Malah kalau di kami, okupansi 8 persen lebih tinggi dari rata- rata sebelum pandemi,” ujar Sang Putu Eka Pertama, GM The ONE Legian, salah satu hotel di kawasan Kuta, Badung, Rabu (14/6).
Sejak awal liburan ini pekan lalu, tingkat hunian beranjak naik signifikan tembus 92 persen.
“Itu di kami (The ONE Legian),” ungkapnya. Sedangkan secara keseluruhan untuk di kawasan wisata Kuta, Eka Pertama memperkirakan rata-rata 85-92 persen.
“Sedang bagusnya sekarang memang,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah Association of Hospitality Leaders Indonesia (AHLI) Bali.
Menurut Eka Pertama, setidaknya ada tiga faktor yang mendorong lonjakan wisatawan datang ke Bali, sehingga mengkatrol hunian kamar.
Pertama tentu saja musim liburan panjang sekolah, agenda tahunan dimana wisatawan nusatara (domestik) yang ‘membeludak’. Terutama rombongan pelajar, keluarga dan juga ada perusahaan. Apalagi, pada rentang waktu bersamaan, ada berbagai event di Bali. Salah satunya Pesta Kesenian Bali (PKB) yang berlangsung pada Juni-Juli.
“Sekarang ini antara domestik dan wisman perbandingannya fifty-fifty,” terang tokoh pariwisata asal Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar.
Selanjutnya perkembangan pandemi Covid-19 yang sudah dinyatakan sebagai endemi. “Orang sudah bebas, berpergian tidak perlu pakai masker lagi,” jelasnya.
Dan yang ketiga adalah mulainya musim dingin di belahan bumi bagian selatan. Salah satunya di Australia. Puncak dingin di negeri ‘Kanguru’ tersebut akan terjadi Juli-Agustus. Namun warga Australia, sudah ramai-ramai eksodus ke Bali. Karena itulah saat ini wisman Australia semakin mendominasi.
“Itu (wisman Australia) yang paling banyak,” ujarnya.
Setelah Australia, adalah wisman India dan China. Menyusul makin mendekati musim dingin pada Juli-Agustus, kedatangan wisman Australia dan wisman dari negara-negara lain yang terdampak hawa dingin diperkirakan juga meningkat. “Selain karena bagi warga Australia, ada anggapan Bali merupakan ‘rumah kedua’ mereka,” ujar Eka Pertama. K17
Komentar