Ancaman Rabies Hantui Jembrana, Sekda Ajak ASN Edukasi Masyarakat
NEGARA, NusaBali - Dari total 4 korban jiwa diduga terinfeksi virus rabies di Bali pada 2023, 2 di antaranya terjadi Kabupaten Jembrana. Terkait ancaman rabies itu, para ASN di lingkungan Pemkab Jembrana diminta selalu waspada. Termasuk para ASN diharapkan memberikan informasi ataupun edukasi untuk pencegahan rabies di masyarakat.
Hal tersebut, ditekankan Sekda Jembrana I Made Budiasa saat memimpin apel pagi bersama jajaran ASN Pemkab Jembrana di depan Kantor Bupati Jembrana, Senin (3/7). Pihaknya berharap pada ASN dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya rabies.
"Satu hal yang perlu saya garis bawahi adalah penyakit rabies. Dimana kami mengharapkan agar masyarakat selalu waspada apabila mengalami luka karena digigit atau dicakar hewan penular rabies (HPR) seperti anjing dan kucing," ujar Sekda Budiasa.
Sekda Budiasa menjelaskan, meski hanya luka ringan, penting untuk segera melakukan tindakan awal untuk meminimalkan partikel virus. Caranya, dengan mencuci luka mengunakan sabun pada air yang mengalir selama kurang lebih selama 15 menit. "Selanjutnya, segera menghubungi petugas kesehatan untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Dan penting memantau hewan yang menggigit secara ketat," ucapnya.
Di samping ancaman rabies, Sekda Budiasa juga menyoroti meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD). Terlebih di tengah musim pancaroba, nyamuk dapat berkembang dengan cepat. Untuk pencegahan, pihaknya berharap agar seluruh komponen masyarakat aktif melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan masing-masing.
"Seiring dengan perjalanan epidemiologis penyakit, juga perlu kita waspadai penyakit-penyakit lama yang berpotensi muncul lagi. Termasuk penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, hipertensi, stroke, jantung dan kanker. Penyakit-penyakit ini muncul kembali lebih banyak dipengaruhi oleh perilaku manusia," ucap Sekda Budiasa. 7ode
Komentar