Simakrama Usai, Caleg Masih ‘Ngebon’ Beras
Sugawa Korry Sebut Sudah Serahkan Dana Rp 15 Juta
DENPASAR, NusaBali - Musim pemilu yang diwarnai kegiatan turun simakrama ke masyarakat oleh para kandidat caleg (calon legislatif) membawa berkah bagi pedagang sembako.
Namun tidak bagi seorang pedagang beras asal Kabupaten Tabanan bernama Ni Kadek S alias Men Risma. Beras yang dibeli oleh Partai Golkar informasinya untuk acara simakrama Bacaleg DPRD Bali dan DPR RI, ternyata belum dibayar alias masih ngebon. Padahal simakramanya sudah digelar sebelum Hari Raya Galungan. Namun hingga usai hari raya beras yang dibeli belum dibayar.
Salah satu kader Golkar kepada NusaBali, Senin (21/8) pagi menyebutkan gara-gara beras yang diambil pihak Partai Golkar belum dibayar, pedagang Men Risma komplin kepada Ketua DPD II Golkar Tabanan, Nyoman Wirya.
“Telepon saja DPD I Golkar Bali, itu acara simakrama Golkar Bali rangkaian Hari Galungan dan Kuningan di Desa Pujungan, Tabanan. Ada Caleg atas nama Dewa Suamba Negara dan yang hadir Pak Ketua DPD-nya (Sugawa Korry,red) juga menyerahkan sembako, tetapi nggak dibayar. Pedagangnya komplin nggak dibayar itu berasnya,” ujar kader Golkar yang enggan namanya disebut di media.
Sementara Nyoman Wirya dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin membenarkan adanya pedagang beras yang mengaku pesanannya belum dibayar saat acara simakrama di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan. Hanya saja, Wirya tidak tahu kronologisnya. "Dari informasi yang disampaikan kader benar ada. Kejadiannya di Pujungan tapi karena ini masalah pribadi saya tidak bisa berbuat banyak. Sebab kalau kader turun kan pribadi, pemberitahuan ke saya juga tidak ada," jelasnya.
Dia menyebutkan sesuai informasi yang diterima dari salah satu kader di Pujungan, masyarakat menanyakan belum dibayarnya sembako dari pedagang. "Kader yang memberikan saya info ini karena menyangkut kader Golkar sehingga disampaikan ke saya. Kemudian saya minta kader ini menyampaikan kepada PK Kecamatan Pupuan agar segera diselesaikan. Begitu saya sampaikan," beber Wirya.
Hanya saja Wirya belum bisa menyampaikan siapa kader yang masih ngebon tersebut karena saat itu sedang berada diluar daerah. "Sudah saya minta selesaikan kepada PK Kecamatan Pupuan jangan sampai lama dibayar," imbuhnya.
Sementara Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry kaget dengan kejadian itu. Dirinya berjanji akan menyelesaikan pembayaran pembelian beras pedagang tersebut. “Kalau tidak dibayar saya akan selesaikan,” ujar Sugawa Korry dengan nada kecewa.
Menurut Sugawa Korry, sebenarnya saat simakrama di Desa Pujungan, Tabanan, dirinya yang diundang hadir telah menyerahkan anggaran kepada panitia sebesar Rp 15 juta guna membeli paket sembako untuk masyarakat. “Kami sudah serahkan anggaran Rp 15 juta. Saat acara disaksikan masyarakat sudah kami serahkan dananya untuk membeli sembako,” tegas politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini. 7 nat, des
Salah satu kader Golkar kepada NusaBali, Senin (21/8) pagi menyebutkan gara-gara beras yang diambil pihak Partai Golkar belum dibayar, pedagang Men Risma komplin kepada Ketua DPD II Golkar Tabanan, Nyoman Wirya.
“Telepon saja DPD I Golkar Bali, itu acara simakrama Golkar Bali rangkaian Hari Galungan dan Kuningan di Desa Pujungan, Tabanan. Ada Caleg atas nama Dewa Suamba Negara dan yang hadir Pak Ketua DPD-nya (Sugawa Korry,red) juga menyerahkan sembako, tetapi nggak dibayar. Pedagangnya komplin nggak dibayar itu berasnya,” ujar kader Golkar yang enggan namanya disebut di media.
Sementara Nyoman Wirya dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin membenarkan adanya pedagang beras yang mengaku pesanannya belum dibayar saat acara simakrama di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan. Hanya saja, Wirya tidak tahu kronologisnya. "Dari informasi yang disampaikan kader benar ada. Kejadiannya di Pujungan tapi karena ini masalah pribadi saya tidak bisa berbuat banyak. Sebab kalau kader turun kan pribadi, pemberitahuan ke saya juga tidak ada," jelasnya.
Dia menyebutkan sesuai informasi yang diterima dari salah satu kader di Pujungan, masyarakat menanyakan belum dibayarnya sembako dari pedagang. "Kader yang memberikan saya info ini karena menyangkut kader Golkar sehingga disampaikan ke saya. Kemudian saya minta kader ini menyampaikan kepada PK Kecamatan Pupuan agar segera diselesaikan. Begitu saya sampaikan," beber Wirya.
Hanya saja Wirya belum bisa menyampaikan siapa kader yang masih ngebon tersebut karena saat itu sedang berada diluar daerah. "Sudah saya minta selesaikan kepada PK Kecamatan Pupuan jangan sampai lama dibayar," imbuhnya.
Sementara Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry kaget dengan kejadian itu. Dirinya berjanji akan menyelesaikan pembayaran pembelian beras pedagang tersebut. “Kalau tidak dibayar saya akan selesaikan,” ujar Sugawa Korry dengan nada kecewa.
Menurut Sugawa Korry, sebenarnya saat simakrama di Desa Pujungan, Tabanan, dirinya yang diundang hadir telah menyerahkan anggaran kepada panitia sebesar Rp 15 juta guna membeli paket sembako untuk masyarakat. “Kami sudah serahkan anggaran Rp 15 juta. Saat acara disaksikan masyarakat sudah kami serahkan dananya untuk membeli sembako,” tegas politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini. 7 nat, des
Komentar