Ekskavator Mulai Ratakan Pasar Umum Negara (PUN)
Hari Kedua Penutupan PUN, Pedagang Putuskan Pindah
Sejumlah pedagang yang semula menolak direlokasi, akhirnya pindah karena jaringan air dan listrik sudah diputus, dan takut dibongkar paksa.
NEGARA, NusaBali
Setelah sempat ngotot bertahan, sejumlah pedagang di Pasar Umum Negara (PUN), Jembrana, akhirnya bersedia pindah dan mengosongkan tempat berdagang mereka, Selasa (22/8). Mereka mengaku terpaksa pindah karena jaringan listrik dan air sudah diputus. Terlebih akses pembeli ke pasar juga sudah ditutup sehubungan pembongkaran bangunan yang dimulai pada Senin (21/8).
Dari pantauan Selasa kemarin, tampak sejumlah pedagang sibuk berkemas-kemas. Selain mengangkut barang dagangannya, pedagang pun tampak mencari sejumlah buruh untuk melakukan pembongkaran rak, rolling/sliding door, lampu hingga kabel-kabel yang merupakan barang milik pribadi pedagang. Barang seperti rolling/sliding door itu, ada yang dibawa pulang. Namun ada juga yang memutuskan langsung menjualnya dengan harga miring.
“Kalau rolling door saya, saya simpan di rumah. Tetapi beberapa ada yang langsung dijual. Dijualnya pun murah. Tadi ada yang jual hanya Rp 700.000. Kalau harga buatnya bisa habis Rp 3.000.000-an,” ujar salah satu pedagang di PUN.
Beberapa pedagang yang sebelumya menolak pindah ini, mengaku bahwa mereka ikut pindah dengan berat hati. Mereka harus pindah karena sudah tidak bisa melakukan aktivitas jual-beli. “Daripada nanti dibongkar paksa, ya lebih baik pindah. Kondisi terpaksa,” ucap pedagang yang enggan namanya dikorankan.
Foto: Anggota Satpol PP Jembrana membantu mengangkut bongkaran barang salah satu pedagang di Pasar Umun Negara, Selasa (22/8). -IB DIWANGKARA
Selain ada beberapa pedagang masih berkemas-kemas, terpantau beberapa kios pedagang yang sebelumnya telah dikosongkan di deretan selatan areal fasilitas Sentral Parkir PUN, juga mulai diratakan, Selasa kemarin. Untuk perataan bangunan tersebut, mengerahkan satu unit ekskavator. Sementara beberapa bangunan lainnya, rencanya akan diratakan setelah selesai dikosongkan.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana I Komang Agus Adinata, mengatakan dari penjajakan jajaranya, sudah 100 persen pedagang di PUN telah berkemas-kemas dan siap mengosongkan pasar. Namun beberapa pedagang yang baru mulai berkemas-kemas pada hari kedua penutupan pasar per Selasa kemarin, diperkiraan baru akan selesai melakukan pengosongan pada Kamis (24/8).
“Hari ini (kemarin) sudah 100 persen pedagang mengemas dagangannya. Tetapi mereka juga minta waktu karena barang dan kesulitan teknis masing-masing pedagang tidak sama. Seperti contoh pedagang emas, harus menunggu tempatnya steril dulu baru bisa mengangkat brankas yang cukup berat. Kemudian pedagang besar yang grosiran dan barangnya cukup banyak, juga diperkirakan memerlukan waktu pengangkutan sampai dua hari. Itu kita maklumi,” ucap Agus Adinata.
Terkait perataan atau pembongkaran bangunan pasar, kata Agus Adinata, dilakukan secara bertahap. Pihaknya menegaskan bangunan kios yang sudah mulai diratakan menggunakan ekskavator pada Selasa kemarin, adalah kios yang sudah selesai dikosongkan. “Nanti yang sudah selesai dikosongkan baru dibongkar. Kita kejar target pembongkaran sampai 30 Agustus,” tandasnya.
Agus Adinata menambahkan, bagi pedagang yang baru berkemas-kemas, masih diberi toleransi untuk membantu kelancaran mereka. Seperti ketika ada yang membutuhkan penerangan, dibantu untuk kembali menyambungkan jaringan listrik di tempat mereka. Termasuk disediakan 7 armada truk milik Dinas Lingkungan Hidup Jembrana untuk pedagang yang memerlukan bantuan kendaraan untuk pengangkutan barang-barang mereka. Meskipun dari pemantauan di lapangan, sebagain besar pedagang ini lebih memilih mencari kendaraan sendiri. 7 ode
Komentar