Buleleng Fokus 3 Program Prioritas
Rancangan Perubahan KUA PPAS 2023
Pengentasan kemiskinan ekstrem, stunting dan inflasi menjadi perhatian dan mendapat prioritas dari Pemkab Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Buleleng di sisa tahun anggaran merencanakan untuk fokus dalam tiga program prioritas. Ketiganya yakni pengentasan kemiskinan ekstrem, stunting dan inflasi. Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana saat rapat paripurna pembahasan Rancangan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Rancangan Perubahan Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2023, di ruang sidang utama DPRD Buleleng, Senin (11/9) sore.
Pada anggaran perubahan, Lihadnyana akan memprioritaskan tiga program tersebut. Menurutnya hal ini penting untuk peningkatan kualitas masyarakat dan juga pertumbuhan ekonomi di Buleleng. Program pengentasan stunting menurutnya selain merupakan program nasional, juga menjadi prioritas dalam penyiapan generasi penerus Buleleng yang berkualitas. Sehingga program intervensi pada balita yang mengalami gangguan perkembangan harus lebih banyak dilakukan, kolaborasi dari semua pihak.
Sedangkan untuk program penanganan kemiskinan ekstrem juga sudah disiapkan bantuan bedah rumah kepada kepala keluarga (KK) yang memiliki rumah tidak layak huni. Data terakhir kemiskinan ekstrem di Buleleng berjumlah 349 KK. Namun dari jumlah tersebut yang memiliki rumah tidak layak huni sebanyak 283 KK.
Seratusan rumah tidak layak huni itu akan ditangani September ini. Selain menyiapkan dana rehab dan bedah rumah dari APBD Buleleng, juga dibantu dari perusahaan swasta di Buleleng melalui program CSR. Tahap pertama akan ada 173 rumah tidak layak huni yang akan ditangani. “Nanti kita minta bantuan dari TNI AD untuk pengerjaan agar lebih cepat selesai,” terang pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini.
Sedangkan untuk penanganan inflasi juga dinilainya sangat penting untuk menjaga stabilitas pertumbuhan perekonomian di Buleleng.
Sementara itu Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna dari Rancangan Perubahan KUA PPAS Tahun 2023, diharapkan tidak terlalu banyak ada perubahan anggaran yang mendasar. Dia berharap di sisa-sisa akhir tahun anggaran ini semua program dapat berjalan dengan baik.
“Yang belum terlaksana dan terealisasi supaya digenjot lagi, terutama di sektor pendapatan pajak dan retribusi juga harus menjadi perhatian bersama agar bisa penuhi target. Kegiatan-kegiatan yang belum terealisasi di triwulan ke III juga supaya segera terealisasi,” tegas Supriatna. 7k23
Pemerintah Kabupaten Buleleng di sisa tahun anggaran merencanakan untuk fokus dalam tiga program prioritas. Ketiganya yakni pengentasan kemiskinan ekstrem, stunting dan inflasi. Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana saat rapat paripurna pembahasan Rancangan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Rancangan Perubahan Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2023, di ruang sidang utama DPRD Buleleng, Senin (11/9) sore.
Pada anggaran perubahan, Lihadnyana akan memprioritaskan tiga program tersebut. Menurutnya hal ini penting untuk peningkatan kualitas masyarakat dan juga pertumbuhan ekonomi di Buleleng. Program pengentasan stunting menurutnya selain merupakan program nasional, juga menjadi prioritas dalam penyiapan generasi penerus Buleleng yang berkualitas. Sehingga program intervensi pada balita yang mengalami gangguan perkembangan harus lebih banyak dilakukan, kolaborasi dari semua pihak.
Sedangkan untuk program penanganan kemiskinan ekstrem juga sudah disiapkan bantuan bedah rumah kepada kepala keluarga (KK) yang memiliki rumah tidak layak huni. Data terakhir kemiskinan ekstrem di Buleleng berjumlah 349 KK. Namun dari jumlah tersebut yang memiliki rumah tidak layak huni sebanyak 283 KK.
Seratusan rumah tidak layak huni itu akan ditangani September ini. Selain menyiapkan dana rehab dan bedah rumah dari APBD Buleleng, juga dibantu dari perusahaan swasta di Buleleng melalui program CSR. Tahap pertama akan ada 173 rumah tidak layak huni yang akan ditangani. “Nanti kita minta bantuan dari TNI AD untuk pengerjaan agar lebih cepat selesai,” terang pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini.
Sedangkan untuk penanganan inflasi juga dinilainya sangat penting untuk menjaga stabilitas pertumbuhan perekonomian di Buleleng.
Sementara itu Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna dari Rancangan Perubahan KUA PPAS Tahun 2023, diharapkan tidak terlalu banyak ada perubahan anggaran yang mendasar. Dia berharap di sisa-sisa akhir tahun anggaran ini semua program dapat berjalan dengan baik.
“Yang belum terlaksana dan terealisasi supaya digenjot lagi, terutama di sektor pendapatan pajak dan retribusi juga harus menjadi perhatian bersama agar bisa penuhi target. Kegiatan-kegiatan yang belum terealisasi di triwulan ke III juga supaya segera terealisasi,” tegas Supriatna. 7k23
1
Komentar