Warga Diimbau Tidak Main Layangan Sembarangan
Selama empat bulan ke depan, PLN akan melakukan pemeliharan berupa penggantian konduktor dan isolator jaringan listrik dari Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana sampai Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan.
PLN Ganti Konduktor Kelistrikan Gilimanuk-Antosari
NEGARA, NusaBali
Warga diimbau tidak sembarangan bermain layangan karena berpotensi mengganggu kelancaran pekerjaan. Kegiatan akan dilaksanakan mulai tanggal 10 Juli sampai 15 November 2017.
Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Timur dan Bali (UPP JBTB) III, Hendrawan mengatakan, selain untuk peremajaan, penggantian konduktor dan isolator di sepanjang 81,3 Kilomter Route jaringan listrik di wilayah Jembrana sampai Tabanan dimaksudkan untuk mengalihkan kinerja daya kelistrikan di Bali. Selama pemeliharan jaringan listrik itu, pasokan daya dari kabel laut Jawa-Bali yang semula mencapai 340 Megawatt ke Bali, dipastikan akan berkurang menjadi 350 Megawatt.
Meski demikian, pihaknya memastikan tidak akan ada pemadaman, karena pasokan daya tersedia secara keseuluruhan di Bali masih sangat mencukupi. “Kecuali ada gangguan non teknis terhadap jaringan,” terang Hendrawan saat menggelar jumpa pers di salah satu rumah makan di Kota Negara, Jembrana, Jumat (7/7). Saat itu Hendrawan didampingi Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Bali, I Gusti Ketut Putra. Hendrawan sangat mengharapkan dukungan masyarakay dengan tidak sembarangan main layangan.
Manager PLN Rayon Negara, Putu Kariana menambahkan, memasuki musim layangan belakangan ini, jumlah gangguan jaringan listrik semakin meningkat. Selama bulan Juni kemarin, PLN Rayon Negara mencatat 51 kali gangguan jaringan listrik yang berujung pemadaman. Dari total 51 kali gangguan jaringan listrik tersebut, 38 di antaranya kabel tersangkut layangan. Sisanya tersangkut binatang serta tertimpa pohon perindang. “Kalau tidak musim layangan, biasanya paling banyak 12 kali gangguan per bulan,” katanya.
Pihaknya tidak bisa melarang orang bermain layangan. Diharapkan saat bermain layangan, mencari tempat jauh dari jaringan listrik. Selain membahayakan diri sendiri, juga menyebabkan peralatan jaringan listrik menjadi rusak, sehingga terjadi pemadaman. Begitu juga ketika dilakukan pemeliharaan, yang bisa terganggu orang bermain layangan. “Kami harap kerjasama masyarakat, karena pemeliharaan nanti untuk kepentingan masyarakat,” ujar Kariana. *ode
NEGARA, NusaBali
Warga diimbau tidak sembarangan bermain layangan karena berpotensi mengganggu kelancaran pekerjaan. Kegiatan akan dilaksanakan mulai tanggal 10 Juli sampai 15 November 2017.
Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Timur dan Bali (UPP JBTB) III, Hendrawan mengatakan, selain untuk peremajaan, penggantian konduktor dan isolator di sepanjang 81,3 Kilomter Route jaringan listrik di wilayah Jembrana sampai Tabanan dimaksudkan untuk mengalihkan kinerja daya kelistrikan di Bali. Selama pemeliharan jaringan listrik itu, pasokan daya dari kabel laut Jawa-Bali yang semula mencapai 340 Megawatt ke Bali, dipastikan akan berkurang menjadi 350 Megawatt.
Meski demikian, pihaknya memastikan tidak akan ada pemadaman, karena pasokan daya tersedia secara keseuluruhan di Bali masih sangat mencukupi. “Kecuali ada gangguan non teknis terhadap jaringan,” terang Hendrawan saat menggelar jumpa pers di salah satu rumah makan di Kota Negara, Jembrana, Jumat (7/7). Saat itu Hendrawan didampingi Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Bali, I Gusti Ketut Putra. Hendrawan sangat mengharapkan dukungan masyarakay dengan tidak sembarangan main layangan.
Manager PLN Rayon Negara, Putu Kariana menambahkan, memasuki musim layangan belakangan ini, jumlah gangguan jaringan listrik semakin meningkat. Selama bulan Juni kemarin, PLN Rayon Negara mencatat 51 kali gangguan jaringan listrik yang berujung pemadaman. Dari total 51 kali gangguan jaringan listrik tersebut, 38 di antaranya kabel tersangkut layangan. Sisanya tersangkut binatang serta tertimpa pohon perindang. “Kalau tidak musim layangan, biasanya paling banyak 12 kali gangguan per bulan,” katanya.
Pihaknya tidak bisa melarang orang bermain layangan. Diharapkan saat bermain layangan, mencari tempat jauh dari jaringan listrik. Selain membahayakan diri sendiri, juga menyebabkan peralatan jaringan listrik menjadi rusak, sehingga terjadi pemadaman. Begitu juga ketika dilakukan pemeliharaan, yang bisa terganggu orang bermain layangan. “Kami harap kerjasama masyarakat, karena pemeliharaan nanti untuk kepentingan masyarakat,” ujar Kariana. *ode
Komentar