Regulasi Poin BK PON Perlu Diperjelas
Judo Bali Minta Kejurnas Jadi Pengumpulan Poin Terakhir
DENPASAR, NusaBali - Pengprov PJSI Bali berharap regulasi mengenai pengumpulan poin pada saat Kejurnas, Kejurwil, dan Kejurprov diperjelas lagi kriterianya oleh PB PJSI.
Harapan itu muncul karena ada ketimpangan jumlah gelaran Kejurwil, dan Kejurprov yang juga dihitung nilai pengumpulan poin. Untuk itu, pihak PJSI Bali berharap usai pelaksanaan Kejurnas 7-10 Oktober di Jakarta, agenda pengumpulan poin harus ditutup.
Menurut Waketum Pengprov PJSI Bali, Agus Putra Adnyana, Selasa (19/9), regulasi pengumpulan poin kenapa harus diperjelas, karena jumlah gelaran Kejurwil dan Kejurprov itu sangat berbeda dari Provinsi Bali dibandingkan dengan provinsi lainnya.
Agus Putra Adnyana yang juga pelatih judo Bali mengatakan sebagai contoh Kejurwil untuk wilayah Indonesia Timur yang dihelat pada Juli 2023 lalu di Bali, hanya digelar selama satu kali saja. Kata Agus Putra Adnyana yang juga Ketum Pengkot PJSI Denpasar, dari informasi yang dia dapatkan untuk Kejurwil wilayah Indonesia Tengah dan Barat, informasinya lebih dari satu kali selama setahun. Berikutnya, soal durasi pelaksanaan Porprov, di Bali menggelar pesta olahraga multi event itu dihelat rutin tiap 2 tahun sekali. Dibandingkan dengan daerah lainnya, Jabar menggelar Porprov itu 4 tahun sekali, sedangkan Jatim sama dengan Bali 1 kali dalam 2 tahun.
"Dalam situasi seperti ini yang mana dipakai regulasi, kalau semua diakui masuk hitungan pengumpulan poin, bagaimana perbandingan nilai antara Porprov di Bali, dengan Porprov di Jawa Barat. Kalau kita setiap gelaran Porprov dihitung poinnya, bagaimana dengan daerah yang menggelar Porprov 4 tahun sekali, kan ada ketimpangan di sini pada saat pengumpul poin," beber Agus Putra Adnyana.
Kata dia, harapannya disejajarkan saja, untuk Kejurwil beberapa kali diakui masuk hitungan poin 4, begitu juga untuk Porprov beberapa kali batasannya. Dia mengakui poin tinggi akan didapat ketika keluar sebagai juara atau peraih medali emas. Begitu juga untuk Medali perak, perunggu, dan posisi selanjutnya poinnya berkurang dari atas ke bawah.
"Berapa hitungan poin riil pasti, itu PB PJSI saja yang mengetahui pasti. Makanya sebelum kejurnas sudah ada rekap update pengumpulan poin terakhir jelang tampil pada babak kualifikasi PON.
"Saya harap usai Kejurnas yang memperebutkan Piala Kasad, tidak ada lagi Kejurnas yang dibalut pengumpulan poin, biar tidak ada lagi kasak-kusuk bermain, secara diam-diam menggelar kejuaraan secara mendadak, ini rentan memicu protes dari regulasi yang ada yang telah disepakati bahwa Kejurnas adalah pengumpulan poin terakhir," papar Agus Putra Adnyana.7dek
Komentar