Cleaning Services, Security hingga Manager Vila Dituduh Mencuri
Viral di Tiktok Tamu Vila Komplin Karena Barangnya Hilang
DENPASAR, NusaBali - Viral sebuah video dari salah seorang wisatawan diketahui bernama Glen mengaku jadi korban pencurian salah satu vila di Jalan Merta Nadi Nomor 42, Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung.
Video itu diviralkan Glen melalui akun Tiktoknya @glennaxel195. Melalui video berdurasi 3 menit 54 detik itu Glen menuduh cleaning services, security, hingga manajer sebagai pelaku pencurian.
Melalui video pendek itu pria asal Surabaya, Jawa Timur tersebut menunjukan kondisi pintu vila yang rusak akibat dibobol paksa dan pakaian miliknya bersama beberapa temannya yang disimpan di dalam koper berantakan dan berhamburan di lantai. Anehnya tiktoker itu tidak menjelaskan barang apa saja yang hilang dan jumlah kerugiannya. Selain itu dia tidak melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib dan memilih bikin video dan diviralkan lewat media sosial.
Sebagai bentuk kekesalannya Glen mengajak semua orang yang liburan ke Bali tidak menginap di vila tersebut karena tidak aman. Tak hanya itu dia juga menampilkan foto terduga pelaku mulai cleaning service, security hingga manager vika tersebut. Kedua orang tersebut dikatakannya sebagai orang yang tidak bertanggung jawab atas kejadian yang dialaminya.
"Sebelum kita tidak perbolehkan check ini sebelum pukul 14.00 Wita atau pukul 15.00 Wita. Pada saat itu kita drop bagasi ke sana pukul 15.00 Wita. Sekitar pukul 16.00 Wita kita keluar jalan-jalan menikmati sunset di Kuta. Balik ke vila sekitar pukul 21.00 Wita. Kami kaget melihat dua pintu kamar jebol dan barang-barang di dalamnya berantakan," ungkap Glen dalam video.
Satu keanehan dalam kejadian itu adalah barang-barang milik villa seperti televisi, kulkas dan lainya tidak ada yang dicuri. Hanya barang mereka yang dicuri. Panik melihat kejadian itu mereka menghubungi manajer vila, dan owner vila namu tidak ada yang respons. Mereka hanya balas lewat pesan WA dan mengirim security untuk menjaga vila 24 jam.
Meskipun dikirimi security untuk jaga 24 jam, Glen bersama teman-temannya memilih untuk pindah menginap di hotel. Glen komplain kepada pihak vila tersebut dan meminta kembalikan uang pembayarannya. "Security yang datang responsnya biasanya dan seakan-akan itu kejadian biasa. Mereka hanya bilang panggil kepala desa dan Pecalang tetapi tidak ada yang datang sama sekali. Mereka janji kembalikan uang kita tetapi sampai sekarang mereka tidak respons chat darinya," akunya.
Dikonfirmasi terpisah manager vila, I Made Merta Nadi mengaku heran dengan kejadian itu. Dirinya merasa heran karena barang yang hilang adalah sandal jepit dan ikat pinggang. Selain itu korban tidak mau buat laporan polisi. "Saya mau katakan kejadian itu antara ada atau tidak ada. Dibilang ada karena mereka ngakunya ada barang yang hilang yakni sandal jepit dan ikat pinggang. Dibilang tidak ada karena korban tidak mau buat laporan polisi. Apakah dia (Glen) hanya bikin konten atau gimana saya tidak tau. Intinya saya tidak menampik ada kejadian itu. Ada pintu rusak dan barang berantakan," tutur Merta Nadi.
Merta Nadi mengungkapkan, Glen bersama beberapa temannya inap di vila tempatnya bekerja itu untuk sehari yakni 26-27 Agustus. Karena kejadian pencurian itu malam harinya mereka minta keluar untuk inap di hotel. "Pada saat itu kita arahkan untuk buat laporan polisi. Saya mau bilang begini tidak semua apa yang dikatakan korban di dalam video itu benar. Misalnya dibilang tidak respons. Padahal kita respons. Bahkan sampai bicara pengembalian uang," lanjutnya.
Akibat video yang beredar itu dirinya bersama semua orang yang disebut dalam video itu utamanya vila tempat mereka bekerja citranya rusak. Dinas Pariwisata Bali, Bali Villa Asosiasi, dan aparat kepolisian datang ke vila untuk mencari tahu kejadian ini. "Istri saya sampai menangis melihat video itu karena fotonya juga ditampilkan. Ini sangat merusak citra dan nama baik," pungkasnya.
Sementara Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan tidak ada laporan terkait kejadian itu. Disisi lain Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono mengatakan anggotanya di Polsek Kuta Utara telah melakukan penyelidikan ke lokasi TKP dan meminta keterangan dari beberapa orang.
"Terkait video viral itu kita sudah memberikan respons dengan mendatangi langsung ke lokasi kejadian. Soalnya sampai saat ini belum ada laporan terkait peristiwa itu. Kami sudah menggali keterngan dari beberapa orang. Sementara pembuat dan penyebar video itu sedang kami coba menghubunginya untuk dimintai klarifikasi," ungkap AKBP Teguh. 7 pol
Melalui video pendek itu pria asal Surabaya, Jawa Timur tersebut menunjukan kondisi pintu vila yang rusak akibat dibobol paksa dan pakaian miliknya bersama beberapa temannya yang disimpan di dalam koper berantakan dan berhamburan di lantai. Anehnya tiktoker itu tidak menjelaskan barang apa saja yang hilang dan jumlah kerugiannya. Selain itu dia tidak melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib dan memilih bikin video dan diviralkan lewat media sosial.
Sebagai bentuk kekesalannya Glen mengajak semua orang yang liburan ke Bali tidak menginap di vila tersebut karena tidak aman. Tak hanya itu dia juga menampilkan foto terduga pelaku mulai cleaning service, security hingga manager vika tersebut. Kedua orang tersebut dikatakannya sebagai orang yang tidak bertanggung jawab atas kejadian yang dialaminya.
"Sebelum kita tidak perbolehkan check ini sebelum pukul 14.00 Wita atau pukul 15.00 Wita. Pada saat itu kita drop bagasi ke sana pukul 15.00 Wita. Sekitar pukul 16.00 Wita kita keluar jalan-jalan menikmati sunset di Kuta. Balik ke vila sekitar pukul 21.00 Wita. Kami kaget melihat dua pintu kamar jebol dan barang-barang di dalamnya berantakan," ungkap Glen dalam video.
Satu keanehan dalam kejadian itu adalah barang-barang milik villa seperti televisi, kulkas dan lainya tidak ada yang dicuri. Hanya barang mereka yang dicuri. Panik melihat kejadian itu mereka menghubungi manajer vila, dan owner vila namu tidak ada yang respons. Mereka hanya balas lewat pesan WA dan mengirim security untuk menjaga vila 24 jam.
Meskipun dikirimi security untuk jaga 24 jam, Glen bersama teman-temannya memilih untuk pindah menginap di hotel. Glen komplain kepada pihak vila tersebut dan meminta kembalikan uang pembayarannya. "Security yang datang responsnya biasanya dan seakan-akan itu kejadian biasa. Mereka hanya bilang panggil kepala desa dan Pecalang tetapi tidak ada yang datang sama sekali. Mereka janji kembalikan uang kita tetapi sampai sekarang mereka tidak respons chat darinya," akunya.
Dikonfirmasi terpisah manager vila, I Made Merta Nadi mengaku heran dengan kejadian itu. Dirinya merasa heran karena barang yang hilang adalah sandal jepit dan ikat pinggang. Selain itu korban tidak mau buat laporan polisi. "Saya mau katakan kejadian itu antara ada atau tidak ada. Dibilang ada karena mereka ngakunya ada barang yang hilang yakni sandal jepit dan ikat pinggang. Dibilang tidak ada karena korban tidak mau buat laporan polisi. Apakah dia (Glen) hanya bikin konten atau gimana saya tidak tau. Intinya saya tidak menampik ada kejadian itu. Ada pintu rusak dan barang berantakan," tutur Merta Nadi.
Merta Nadi mengungkapkan, Glen bersama beberapa temannya inap di vila tempatnya bekerja itu untuk sehari yakni 26-27 Agustus. Karena kejadian pencurian itu malam harinya mereka minta keluar untuk inap di hotel. "Pada saat itu kita arahkan untuk buat laporan polisi. Saya mau bilang begini tidak semua apa yang dikatakan korban di dalam video itu benar. Misalnya dibilang tidak respons. Padahal kita respons. Bahkan sampai bicara pengembalian uang," lanjutnya.
Akibat video yang beredar itu dirinya bersama semua orang yang disebut dalam video itu utamanya vila tempat mereka bekerja citranya rusak. Dinas Pariwisata Bali, Bali Villa Asosiasi, dan aparat kepolisian datang ke vila untuk mencari tahu kejadian ini. "Istri saya sampai menangis melihat video itu karena fotonya juga ditampilkan. Ini sangat merusak citra dan nama baik," pungkasnya.
Sementara Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan tidak ada laporan terkait kejadian itu. Disisi lain Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono mengatakan anggotanya di Polsek Kuta Utara telah melakukan penyelidikan ke lokasi TKP dan meminta keterangan dari beberapa orang.
"Terkait video viral itu kita sudah memberikan respons dengan mendatangi langsung ke lokasi kejadian. Soalnya sampai saat ini belum ada laporan terkait peristiwa itu. Kami sudah menggali keterngan dari beberapa orang. Sementara pembuat dan penyebar video itu sedang kami coba menghubunginya untuk dimintai klarifikasi," ungkap AKBP Teguh. 7 pol
Komentar