Dubes Inggris Audiensi ke PDI Perjuangan
JAKARTA, NusaBali - PDI Perjuangan (PDIP) terus melakukan institusionalisasi partai politik dalam rangka meningkatkan demokratisasi di Indonesia.
Hal ini disampaikan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat menerima audiensi Duta Besar (Dubes) Inggris untuk RI, Dominic Jermey di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/10).
Hasto didampingi Ketua DPP Ahmad Basarah, Anggota DPR Andreas Pareira dan Ketua Departemen Hubungan Internasional DPP PDIP, Hanjaya Setiawan. “Ini jawaban PDI Perjuangan dalam hal meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia dengan cara institusionalisasi partai dan meningkatkan kualitas demokrasi internal partai,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya.
Dalam pertemuan tersebut, Hasto memaparkan sejarah kantor PDIP saat mengalami serangan masa Orde Baru. Saat itu kantor PDIP menjadi simbol perlawanan dan mendapat dukungan moral yang sangat luas dari masyarakat. Lalu diceritakannya langkah-langkah memodernisasi partai termasuk dengan membangun 129 kantor partai serta tiga sekolah partai.
Mengenai situasi terkini di Indonesia, Hasto mengatakan PDIP saat ini bersiap diri menuju Pemilu 2024 dengan banyak melakukan konsolidasi. Diceritakan juga oleh Hasto soal pasangan Capres –Cawapres Ganjar Pranowo- Mahfud MD yang baru saja diumumkan.
“Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD diumumkan oleh Ibu Megawati di kantor ini. Ketika pasangan itu diumumkan, inilah jawaban PDIP dalam menghadapi prolematika yang ada saat ini. Kami mendengar aspirasi masyarakat dengan mengumumkan pasangan calon ini. Kami percaya paslon Ganjar-Mahfud akan menjadi terang keadilan, mempercepat kemakmuran dengan memberantas KKN,” lanjut Hasto.
Dia juga mengatakan melalui berbagai survei, untuk Pemilu Legislatif, PDIP menempati peringkat pertama. Atas hal itu, Dubes Dominic mendengar dengan antusias. Dubes Dominic mengatakan, dirinya menyerahkan surat kepercayaan (credentials) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta pada Senin (23/10) lalu.
“Beberapa hari lalu saya menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Joko Widodo. Ini kunjungan pertama saya. Ke Kantor PDIP, terima kasih atas sambutannya," ucap Dubes Dominic.
Pertemuan berlangsung hangat selama 1 jam. Dubes Dominic menyebut sedang mencari kediaman permanen selama masa tugasnya di Indonesia.
“Sepertinya tidak jauh dari Kantor PDIP. Sehingga sesekali nanti bisa ngopi bareng,” kata Dubes Dominic yang mengundang tawa Hasto.
Mengakhiri pertemuan Hasto menyerahkan Buku Mustikarasa tentang resep masakan Nusantara yang disusun pada masa Pemerintahan Soekarno dan Buku Pancasila versi Bahasa Inggris. Sambil melepas Dubes Dominic, Hasto menjelakan makna tulisan Satyam Eva Jayate yang tertulis di dinding lobby. Hasto menambahkan, Pemilu 2024 merupakan tantangan berat untuk demokrasi Indonesia, untuk itu penting bagi masyarakat Internasional pun memberikan perhatian serius bagi proses pemilu yang sedang berlangsung di Indonesia.
Sekjen PDIP mengapresiasi perhatian Dubes Inggris dan juga masyarakat Internasional atas perkembangan dan situasi politik nasional paska keputusan Jokowi mendorong Gibran menjadi cawapres dengan berbagai skenario hukum melalui MK di Indonesia. “Saya hari ini sengaja menggunakan baju hitam sebagai keprihatinan atas jalan mundur demokrasi di Indonesia karena ambisi kekuasaan. Kami sangat cinta Pak Jokowi, dan mendukungnya sebagai Presiden dengan total, namun kami sangat sedih melihat perkembangan akhir-akhir ini," ujar Hasto menjawab pertanyaan terkait hubungannya dengan Presiden Jokowi. k22
Komentar