Desa Penglipuran Tambah Akses untuk Disabilitas
BANGLI, NusaBali - Menjadi desa wisata terbaik di dunia 2023, Desa Penglipuran juga bakal lebih inklusif. Segera dibangun akses untuk disabilitas.
Desa Penglipuran, yang berada di Bangli, Bali berhasil masuk jajaran desa wisata terbaik di dunia 2023. Penghargaan sip tingkat dunia ini diberikan oleh The World Tourism Organization (UNWTO) kepada 54 desa wisata di seluruh dunia.
Sebelum berhasil meraih predikat bergengsi ini, Desa Penglipuran sudah melewati tahap evaluasi berdasarkan sembilan bidang utama. Salah satunya aspek infrastruktur dan konektivitas.
Wayan Sumiarsa, ketua pengelola Desa Penglipuran, menyebut sebagai desa wisata, Penglipuran memiliki berbagai infrastruktur yang sudah sesuai dengan standar untuk menjamu wisata juga nyaman bagi warganya. Tetapi, rupanya masih ada catatan perbaikan di desa yang juga menyabet predikat terbersih di dunia pada 2016 itu.
"Kita punya yang sudah standar, itu ada toilet dan parkir sudah beberapa yang standar. Namun, ada beberapa parkir yang masih belum standar. Terkait dengan jalan, masih ada beberapa jalan desa yang membutuhkan perhatian dan merupakan kewajiban pihak pertama yaitu Pemda," ujar Sumiarsa seperti dilansir detikcom.
Walau infrastruktur dan fasilitas yang tersedia sudah terbilang lengkap, Wayan Sumiarsa menyebut pihaknya akan meningkatkan infrastruktur khususnya dalam akses disabilitas.
"Yang perlu kita tingkatkan itu adalah terkait akses disabilitasnya, yang baru kita punya itu kan di jalan utama desa saja. Banyak yang memberikan masukan juga agar di jalan utama desa itu ada akses untuk disabilitas," kata Sumiarsa.
Dalam pengembangan infrastruktur dan konektivitas di Desa Penglipuran pihak pengelola dibantu oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan Pemda Tingkat II Bangli.
Tak menutup kemungkinan, pihak pengelola juga membuka kerja sama dengan berbagai pihak yang ingin membantu dalam pengembangan infrastruktur dan konektivitas.
"Kalau mereka datang ke sini untuk membantu, kalau itu sesuai dengan konsepnya kita yaitu pariwisata yang berkelanjutan. Itu kita terbuka dengan kerja sama, sepanjang harus mengikuti aturan yang ada di sini," ujar Sumiarsa.
Sumiarsa menjamin peningkatan infrastruktur dan konektivitas khususnya untuk akses disabilitas di Desa Penglipuran tidak akan mengubah tata ruang desa yang sudah menjadi warisan dari leluhur. 7
Komentar