Klungkung Dapat 50 Kuota BIE-D

Staf Ahli Apkasi Bidang Pendidikan Himmatul Hasanah mengatakan, di Indonesia masih terdapat banyak permasalahan krusial terkait kesenjangan bidang pendidikan karena faktor sosial, ekonomi, maupun geografi yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Data Kepandudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) pada tahun 2022 menjelaskan, dari 275 juta jiwa di Indonesia hanya 6,41% yang mengenyam pendidikan tinggi. Dengan rincian D3 sebanyak 1,28%, S1 sebanyak 4,39%, S2 sebanyak 0,31%, dan S3 sebanyak 0,02%.

Program BIE-D dalam negeri maupun luar negeri ini diharapkan menjadi agenda jangka panjang menuju Indonesia Emas tahun 2045. Mempersiapkan siswa-siswi terbaik yang siap menjadi agent of change atau agen perubahan di Indonesia, khususnya di daerah asal masing-masing siswa tersebut. Made Kasta mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya program-program Apkasi, khususnya bidang pendidikan yang telah berjalan sangat baik. 

Made Kasta juga mendapatkan amanat dari Apkasi untuk menyampaikan salah satu program strategis bidang pendidikan yakni program BIE-D yang berkolaborasi dengan 21 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan program beasiswa luar negeri bekerja sama dengan Pemerintah Tiongkok, China dan Mesir. Sebanyak 21 PTN telah memberikan kesempatan dan kepercayaan bagi daerah untuk mengalokasikan kuota sebanyak 5.000 putra putri terbaik daerah menempuh pendidikan tinggi di dalam negeri dan 200 kuota beasiswa ke Tiongkok dan 200 kuota ke Mesir. “Kabupaten Klungkung dapat kuota 50 orang. Seleksi melalui dua jalur yakni jalur prestasi dan jalur mandiri guna menjaring putra putri terbaik di Kabupaten Klungkung untuk mendapatkan beasiswa tersebut,” ujar Made Kasta. 7 wan