Tiba di Manila, Timnas Langsung Latihan
MANILA, NusaBali - Sempat terkena delay selama dua jam dari Irak, Timnas Senior Indonesia akhirnya mendarat di Ninoy Aquino International Airport, Manila, Filipina, Sabtu (18/11) pagi WITA. Usai beristirahat sejenak di hotel, para pemain Timnas langsung berlatih.
"Di bandara Basra, tim harus mengalami delay pesawat, karena gangguan cuaca sekitar hampir dua jam dengan menggunakan penerbangan Fly Emirates," bunyi pernyataan resmi PSSI, Sabtu.
"Setelah itu, pesawat dapat berangkat untuk transit lebih dulu di Dubai. Pukul 17.55 waktu Dubai, dan tim baru berangkat menuju Filipina, dengan menggunakan penerbangan yang sama," bunyi pernyataan PSSI.
Timnas Indonesia mendapatkan waktu beristirahat sejenak. Pada Sabtu (18/11) sore, pukul 16.30 waktu setempat, tim asuhan Shin Tae-yong langsung menjalani sesi latihan di Manila. Namun, sesi latihan itu digunakan untuk pemulihan kondisi pemain. Tidak ada menu latihan berat yang diberikan pada kesempatan tersebut.
Timnas mengawali putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan buruk, yakni kalah 1-5 di kandang Irak. Timnas butuh kemenangan pada laga kedua di kandang Filipina. Kemenangan untuk menjaga peluang Tim Merah Putih lolos ke babak selanjutnya. Di sisi lain, Timnas Filipina juga baru saja meraih hasil buruk. Christian Rontini dan kawan-kawan kalah 0-2 dari Vietnam di kandang sendiri.
Pelatih Indonesia Shin Tae-yong menyebut beberapa kendala saat Timnas digulung Irak 1-5. Pelatih asal Korsel itu mengungkap dua hal non teknis antara lain perjalanan panjang melelahkan ke Irak yang harus ditempuh Asnawi Mangkualam dkk.
Selain itu, waktu mepet untuk berkumpulnya beberapa pemain jelang lawatan ke Basra tersebut. Sehingga pemain pun tak memiliki tingkat kebugaran sama. Faktor kelelahan tampaknya masih menjadi momok bagi Indonesia saat melanjutkan partai tandang melawan Filipina di Stadion Rizal Memorial Manila, Selasa (21/11) nanti.
"Saya memaklumi keluhan Shin Tae-yong. Katanya ada pemain yang telat bergabung. Sebuah tim memang butuh kumpul lama agar chemistry bagus," kata Jaya Hartono, kepada bola.com.
"Meski kita punya pemain naturalisasi, bila ada pemain lain telat gabung jelas berpengaruh pada kerjasama tim," kata mantan bek Timnas Indonesia itu.
Terlepas dari kendala non teknis itu, Jaya Hartono menyebut sisi teknis juga harus diperbaiki jika Indonesia berambisi meraih poin perdana di kualifikasi nanti. Yakni, koordinasi dan komunikasi antar lini harus diperbaiki lagi. Kelemahan ini terlihat saat dikalahkan Irak. Karena kendala tersebut permainan Indonesia tak bisa stabil.
Mantan pelatih Persik dan Persib ini juga menyorot transisi permainan yang lambat. Menurutnya, perubahan ritme permainan dari bertahan ke menyerang lambat. Karena pemain tengah sebagai penyambung lini belakang dan depan kurang cepat mengalirkan bola. *
1
Komentar