Putri Korban Disekap di Belakang Rumah, Kaki dan Tangan Dililit Kain
Kasus Pencurian Hebohkan Warga di Banjar Umabian, Desa Peken Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan
Polisi mengungkapkan kerugian sementara akibat kejadian tersebut Rp 8 juta dan masih dalam pendataan kembali, sebab uang dan HP yang ditaruh di lemari juga hilang
TABANAN, NusaBali
Peristiwa dugaan pencurian hebohkan warga di Banjar Umabian, Desa Peken Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan, Selasa (12/12) pukul 14.00 Wita. Korbannya adalah I Putu Gede Windhu Susila,44, yang rumahnya disatroni maling. Mirisnya anak korban NPLPD,17, didapati disekap di belakang rumah dengan kondisi kepala dililit kain serta tangan dan kaki terikat kain. Akibat kejadian tersebut korban kehilangan uang Rp 8 juta.
Informasi yang dihimpun awalnya korban Windhu Susila bersama istri Ni Komang Yanti datang dari berjualan. Sampai di rumahnya korban tidak melihat putrinya itu. Bahkan saat masuk ke dalam rumah istrinya melihat pintu rumah dalam kondisi terbuka. Selain itu saat masuk ke kamar tidur sang istri melihat rumah dalam kondisi acak-acakan terutama lemari di rumahnya sudah dalam kondisi terbuka serta uang Rp 8 juta hilang. Mereka pun langsung mencari putrinya karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan.
Namun sampai berkali-kali memanggil putrinya tak ada jawaban. Suami istri ini pun langsung mencari bantuan kepada tetangga untuk menemukan putrinya. Setelah dicari di seluruh rumah, tetangga korban bernama Bu Ayik melihat anak tersebut berada di belakang rumah sebelah utara dalam kondisi tangan dan kaki terikat. Selain itu kepala dalam keadaan tertutup kain.
Peristiwa dugaan pencurian hebohkan warga di Banjar Umabian, Desa Peken Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan, Selasa (12/12) pukul 14.00 Wita. Korbannya adalah I Putu Gede Windhu Susila,44, yang rumahnya disatroni maling. Mirisnya anak korban NPLPD,17, didapati disekap di belakang rumah dengan kondisi kepala dililit kain serta tangan dan kaki terikat kain. Akibat kejadian tersebut korban kehilangan uang Rp 8 juta.
Informasi yang dihimpun awalnya korban Windhu Susila bersama istri Ni Komang Yanti datang dari berjualan. Sampai di rumahnya korban tidak melihat putrinya itu. Bahkan saat masuk ke dalam rumah istrinya melihat pintu rumah dalam kondisi terbuka. Selain itu saat masuk ke kamar tidur sang istri melihat rumah dalam kondisi acak-acakan terutama lemari di rumahnya sudah dalam kondisi terbuka serta uang Rp 8 juta hilang. Mereka pun langsung mencari putrinya karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan.
Namun sampai berkali-kali memanggil putrinya tak ada jawaban. Suami istri ini pun langsung mencari bantuan kepada tetangga untuk menemukan putrinya. Setelah dicari di seluruh rumah, tetangga korban bernama Bu Ayik melihat anak tersebut berada di belakang rumah sebelah utara dalam kondisi tangan dan kaki terikat. Selain itu kepala dalam keadaan tertutup kain.
Kondisi ini pun menghebohkan warga Banjar Umabian, kemudian secara bersama-sama melepas ikatan putri korban dan selanjutnya korban Windhu Susila melaporkan peristiwa itu ke Polsek Marga. Kapolres Tabanan AKBP Leo Dedy Defretes membenarkan peristiwa tersebut dan saat ini pelakunya masih lidik. "Mohon doanya pelaku masih lidik," ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP I Komang Agus Darmayana. Menurutnya pelaku masih lidik. Pihak unit Reskrim dan Opsnal Reskrim sudah mengumpulkan barang bukti dan saksi-saki. "Identitas terduga pelaku sudah dikantongi," jelasnya. Menurut dia, kerugian sementara akibat kejadian tersebut Rp 8 juta dan masih dalam pendataan kembali. Sebab uang dan HP yang ditaruh di lemari hilang. "Korban tahu rumahnya dicuri saat melihat kondisi rumah acak-acakan serta anaknya tidak ditemukan," tandas AKP Darmayana.
Terpisah Perbekel Peken Belayu, I Gusti Made Darmayasa menjelaskan saat ini kondisi putri korban yang diduga diikat oleh pelaku sudah stabil. Sudah sempat memberikan keterangan di Polsek Marga. "Dia (putri korban) sudah sempat menceritakan ciri-ciri pelaku," ujarnya. Disebutkan korban ini adalah warga yang berjualan aneka macam perlengkapan upacara, seperti tedung dan lainnya. "Ya mudah-mudahan pelaku ini langsung bisa ditangkap," harap Darmayasa.
Sementara informasi yang dihimpun pelaku pencurian ini disebutkan masih ada hubungan keluarga. Uang yang dicuri tersebut seperti sudah dipantau karena lima hari sebelum kejadian korban ini sempat menjual gabah. 7 des
Komentar