Dua Charging Station Kendaraan Listrik Beroperasi di Kuta
MANGUPURA, NusaBali - Dua Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Tenaga Surya di Kuta, Kabupaten Badung mulai beroperasi pada, Senin (15/1) sore. Pengoperasian perdana ini merupakan hasil kerja sama antara Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Kuta bersama PT Optima Integra Tehnika dan PT Jakarta Global Services.
Ketua LPM Kuta, Putu Adnyana menyambut baik beroperasinya SPKLU ini sebagai dukungan terhadap program pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik. Menurutnya, saat ini penggunaan kendaraan listrik di seluruh Bali masih berada pada angka 12 persen dan di Kuta sekitar 10 persen, yang sebagian besar digunakan oleh anak-anak sekolah yang menggunakan sepeda listrik.
“Dengan adanya SPKLU ini diharapkan lebih banyak masyarakat yang tertarik beralih ke kendaraan listrik karena harganya menjadi lebih terjangkau," ujar Putu Adnyana saat ditemui di titik SPKLU depan Bar and Resto. Salah satu keunggulan SPKLU ini adalah sistem tarif yang terjangkau untuk warga Kuta. Pembayaran isi daya di sini hanya Rp 1 per Kilowatt-hour (KWH) khusus untuk pengguna motor warga Kabupaten Badung. Sementara itu, warga dari luar Badung akan dikenakan tarif Rp 2.300 per KWH untuk motor dan Rp 38.000 per KWH untuk mobil.
Untuk mengetahui warga Badung atau bukan, ada sistem dengan barcode. Dikatakan juga bahwa stasiun pengisian ini memiliki dua lokasi yang berbeda penggunaannya. Area depan Hard Rock Cafe disediakan khusus untuk mobil, sementara SPKLU di depan Bar and Resto ditujukan untuk pengisian motor. Adnyana juga menjelaskan bahwa rencana ke depannya adalah menambah titik SPKLU tanpa merusak estetika pantai.
"LPM sebagai pengelola akan berkolaborasi dengan rekanan dalam sistem bagi hasil. Kami berusaha membuat layanan ini semudah mungkin bagi pengguna, dengan dilengkapi CCTV untuk keamanan dan panduan pengisian serta pembayaran yang jelas," tambahnya. Menurutnya, tidak ada petugas yang standby di lokasi SPKLU karena sistemnya telah dilengkapi dengan teknologi CCTV dan panduan yang mudah dipahami oleh pengguna. Meskipun demikian, dia menekankan bahwa sosialisasi cara penggunaan akan tetap dilakukan secara tidak langsung agar masyarakat dapat memanfaatkan SPKLU dengan optimal.
Sementara, Perwakilan PT Optima Integra Tehnika, VicarnaYasier, menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk membantu masyarakat yang memiliki kendaraan listrik, namun kesulitan menemukan tempat pengisian daya yang memadai. "Saat ini, kami berinvestasi bersama LPM dan masyarakat Kuta untuk menyediakan fasilitas pengisian daya kendaraan listrik. Kami menyadari bahwa sepeda motor listrik sudah banyak yang digemari, tetapi tempat untuk mengisi daya masih kurang banyak," ujar Vicarna.
Ditambahkannya, lokasi SPKLU itu memiliki dua stasiun pengisian dan beroperasi 24 jam, memungkinkan hingga 100 sepeda motor dapat mengisi daya hingga malam hari. Selain itu, SPKLU itu juga dikatakan menggunakan sistem energi terbarukan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. "Kami juga memberikan fasilitas fast charging yang bisa mempercepat waktu pengisian hingga 50 persen lebih cepat dibanding charger di rumah," jelasnya. Lebih lanjut, saat ini di SPKLU depan Hard Rock Cafe Bali ada 1 titik pengisian untuk mobil dan 10 titik pengisian untuk sepeda motor di SPKLU depan Bar and Resto. Pihaknya juga ingin meningkatkan jumlah titik pengisian di masa mendatang.
"Saat ini sampai tahun depan kami targetkan akan ada 50-80 titik pengisian. Kalau untuk titik pengisian mobil saat ini baru satu titik saja, tetapi kalau tempat memungkinkan akan kami pasang tiga titik. Kalau di motor saat ini masih ada 10 titik nanti akan ditambah 20 titik lagi, tuturnya. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa mengatakan pembangunan SPKLU Solar Charging Station di Kuta menjadi sejarah baru bagi Badung dalam upaya menjaga kualitas lingkungan melalui sektor perhubungan. Teknologi SPKLU Solar Panel Station merupakan hal baru di Indonesia dan untuk pertama kalinya hadir di Kabupaten Badung, khususnya Kuta yang merupakan pusat aktivitas pariwisata.
"Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pihak PT Optima bersama jajaran, juga kepada LPM Kuta bersama pemerintah yang telah bersama-sama bersinergi untuk membangun suasana positif dan kondusif dan tentunya lingkungan yang sehat melalui terciptanya alam lingkungan udara yang sehat," terangnya.
Menurutnya, pendirian SPKLU ini sejalan dengan upaya Pemkab Badung untuk bersama-sama dengan masyarakat beralih dari moda transportasi berbasis energi tak terbarukan menuju penggunaan energi listrik. Ia menyebutkan bahwa SPKLU di Kuta menjadi contoh yang sangat baik untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik. "Kendaraan listrik ini memiliki banyak manfaat, baik dari nilai ekonomis, efisiensi, mengurangi emisi dan mengurangi kebisingan. Kalau udara sehat maka kualitas hidup kita semakin tinggi," tambahnya.
Suiasa berharap agar PT Optima Integra Tehnika, sebagai pihak yang terlibat dalam pembangunan SPKLU dapat mengembangkan inisiatif ini secara sporadis ke wilayah Badung lainnya atau bahkan ke seluruh wilayah Bali. Dengan demikian, manfaat positif dari penggunaan kendaraan listrik dan infrastruktur penunjangnya dapat dirasakan oleh masyarakat lebih luas. 7 ol3
Komentar