Lebaran, Okupansi Hotel Diprediksi Meningkat
Dipresiksi wisatawan juga banyak menggunakan transportasi darat mengingat infrastruktur saat ini sudah memadai.
MANGUPURA, NusaBali
Okpunsi atau tingkat hunian hotel di kawasan Badung diprediksi meningkat selama periode libur Lebaran tahun ini. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung memprediksi akan ada kenaikan sekitar 10 persen, dengan target okupansi mencapai 70-75 persen.
“Kami biasanya di bulan April ada kenaikan kunjungan, selain Lebaran juga ada liburan panjang. Kami mengharapkan kunjungan dari domestik yang banyak extra flight-nya,” ujar Ketua PHRI Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, Kamis (21/3) pagi.
Suryawijaya mengatakan Bali masih menjadi destinasi favorit bagi wisatawan domestik, sehingga diharapkan pada momentum libur Lebaran bisa meraih tingkat hunian yang lebih tinggi. Sementara untuk saat ini rata-rata okupansi hotel di Badung masih berkisar pada angka 60 persen, dengan hanya beberapa hotel yang berhasil mencapai 70 persen. Dengan adanya extra flight, diharapkan jumlah tamu yang datang akan meningkat, sehingga target peningkatan 10 persen okupansi selama musim libur Lebaran bisa tercapai.
Selain penerbangan, banyak wisatawan khususnya dari Jawa Timur, juga memilih menggunakan transportasi darat mengingat infrastruktur yang sudah memadai. Ini menunjukkan bahwa Bali tidak hanya menarik minat wisatawan yang berpergian dengan pesawat, tapi juga mereka yang memilih untuk berkendara sendiri.
Walaupun kunjungan wisatawan asing masih berada pada angka 11 hingga 15 ribu per hari dan belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, PHRI Badung tetap optimistis peningkatan kunjungan wisatawan domestik diharapkan bisa menyeimbangkan keadaan.
“Kalau bulan April tidak ada peningkatan yang signifikan untuk wisatawan mancanegara. Yang penting diimbangi dengan kedatangan dari domestik. April ini masih termasuk normal season-nya bukan low dan high season. Jadi rata-rata kalau tidak ada event atau hari libur nasional, sekitar 65 persen okupansinya, karena ada libur nasional tahun ini bisa mencapai 75 persen nanti, itu prediksi kami,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PHRI Bali.
Lebih lanjut dijelaskan, wisatawan domestik yang menjadi target utama biasanya berasal dari kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, dan juga dari luar Jawa seperti Sulawesi dan Manado. Untuk menarik lebih banyak pengunjung, beberapa hotel di Badung menawarkan paket Lebaran khusus melalui travel agent, dengan penawaran menginap selama lima hari dari paket tertentu yang kebanyakan dibeli secara online.
Peningkatan okupansi tahun ini juga dipandang sebagai tanda pemulihan kembali ke kondisi normal seperti sebelum pandemi. “Peningkatan dari tahun sebelumnya sepertinya hampir sama, jadi peningkatan kunjungan hampir sama seperti sebelumnya. Namun, okupansi tahun ini kami perkirakan sudah back to normal seperti tahun sebelum pandemi,” kata Suryanegara.
Dikonfirmasi terpisah, General Manager Platinum Hotel Jimbaran Beach I Nyoman Wirayasa mengungkapkan mendekati Lebaran, hotel telah menyiapkan berbagai promosi. “Secara umum, hotel kami sudah siap menghadapi Lebaran. Promo sudah kami lakukan dan antusiasme untuk booking kamar sangat bagus sekali,” ujar Wirayasa.
Dengan kondisi pemesanan yang sudah mencapai hampir 50 persen dari 188 kamar untuk periode libur Lebaran, Platinum Hotel Jimbaran Beach berharap bisa menjadi market leader di area Jimbaran dalam waktu dekat. Lokasi hotel yang strategis, dekat dengan bandara dan objek wisata lainnya diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan domestik dan internasional. “Kami pelan-pelan bangun, jujur kami belum terbuka menjual kamar hotel ini,” tambahnya.
Platinum Hotel Jimbaran Beach juga berencana untuk meningkatkan standar menjadi hotel bintang lima, dengan berbagai aktivitas dan fasilitas yang ditawarkan. Hal ini diharapkan akan menarik lebih banyak tamu yang berkualitas, terutama mengingat pasar China yang belum sepenuhnya pulih pasca Pandemi Covid-19. Dengan kondisi pasar yang sangat bagus ini, hotel baru yang sudah well established di Surabaya, Balikpapan, dan Yogyakarta ini yakin dapat menjadi pemimpin pasar di Jimbaran.
“Harapan kami pasca Pandemi Covid-19, perkembangan Bali sudah semakin strong dibanding tahun 2019, baik dari sisi okupansi maupun harga. Saya yakin harga akan stabil seperti ini,” katanya. 7 ol3
Komentar