Peternak Sukses dari Lampung Lolos DPR RI
Suwendra Sundul Incumbent Komang Koheri
JAKARTA, NusaBali - Sejumlah politisi berdarah Bali mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI di beberapa daerah di Indonesia. Namun, hanya satu orang yang berhasil melangkah ke Senayan (DPR RI), yaitu Drh I Ketut Suwendra MM dari daerah pemilihan Lampung II. Ketut Suwendra merupakan politisi PDI Perjuangan (PDIP) yang berstatus caleg pendatang baru (new comer).
Peternak sukses dari Lampung Tengah ini baru pertama kali mencalonkan diri di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 ini. Tapi, berhasil lolos ke Senayan dengan perolehan suara 62.907. Tak hanya itu, Suwendra juga menyundul caleg incumbent yang sama-sama berdarah Bali, yakni I Komang Koheri. Koheri gagal melaju kembali ke Senayan untuk pencalonan di periode keduanya.
Suara tersebut, merupakan suara terbesar di internalnya sehingga dia menjadi satu-satunya calon legislatif (caleg) yang lolos dari PDIP di dapil Lampung II.
"Saya sangat bersyukur sekali dengan hasil ini. Ini adalah kehendak alam, karena sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Saya hanya bergerak dari bawah dan sebagai manusia hanya boleh berencana saja. Alam yang memberi jalan dan merestui," ujar Suwendra saat dihubungi NusaBali, Jumat (22/3). Sebelum menjadi caleg, Suwendra lebih banyak berkecimpung di kegiatan sosial seperti menjadi pengurus asosiasi peternakan dan perikanan serta komite sekolah. Kemudian membina para petani dan peternak. Dia juga memiliki usaha peternakan ayam, sapi, babi dan kolam ikan patin.
Baru di tahun 2019, suami dari Ni Wayan Suciati ini menjadi anggota (kader) PDIP. Dia mendaftar sebagai kader PDIP di Lampung Tengah (Lamteng). Suwendra sendiri berada di Lamteng, karena orang tuanya, Pan Rantia (almarhum) dan Men Rantia transmigrasi ke sana di tahun 1962 lalu. Awalnya, ayahnya merantau dari Desa Manduang ke Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. Lantaran di Nusa Penida tidak punya tanah dan tempat tinggal, mereka memutuskan ikut program transmigrasi ke Lamteng. "Pertama kali yang transmigrasi ke sini paman saya. Lalu orang tua saya ikut. Mereka menjadi petani di Lamteng," terang Suwendra.
Di Lamteng pula, Suwendra lahir dan menempuh pendidikan dari SD hingga SMA. Kemudian melanjutkan pendidikan di jurusan kedokteran hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1995. Lalu menempuh pendidikan S2 Magister Manajemen UBL Bandar Lampung. Menurut Suwendra, hanya dia di keluarga yang menempuh pendidikan sampai pasca sarjana. Sedangkan kakak dan adiknya, lulusan SD dan SMA. Ada pula yang tidak lulus SD. Begitupula dengan yang menggeluti politik, di keluarga hanya dirinya saja.
"Ada ipar saya yang di politik. Namanya, Wayan Dama dari PDIP. Dia menjadi Anggota DPRD Lampung Tengah. Untuk periode 2024-2029 merupakan ketiga kali, dia terpilih," papar anak ke delapan dari 10 bersaudara ini. Suwendra mengaku, memilih menjadi kader PDIP, karena partai tersebut punya ideologi.
Selain itu, sangat berkaitan erat dengan Bali pula sehingga merasa cocok dengan PDIP. Meski baru menjadi kader PDIP, Suwendra mendapat amanah untuk maju sebagai caleg ke DPR RI. Bahkan, dia dipercaya menempati nomor urut satu dari 10 caleg. Di antara 10 caleg PDIP dapil Lampung II, tidak hanya Suwendra yang berdarah Bali.
Melainkan ada pula Ida Ayu Gede Budasri yang mendapat suara 2.389 dan incumbent I Komang Koheri dengan suara 33.859. Namun, keduanya tidak lolos. Suwendra mengatakan, selama masa kampanye dia tidak menerima tamu di rumahnya dan tidak membuka posko-posko. Dia lebih banyak blusukan ke masyarakat.
Dalam sehari, bisa mencapai enam titik. Walhasil, ayah dari Gede Brahmantara Yogi Suwendra dan Kadek Yogeswara Kesawa Suwendra ini bisa sampai di rumah pukul 02.00 dinihari. Saat terjun ke masyarakat, Suwendra lebih banyak mendengar permasalahan yang dihadapi mereka. Tak ketinggalan dia mendengarkan pula masukan dari mereka. Salah satu masukannya, mengenai caleg yang sering turun ke bawah ketika masa kampanye. Tapi, saat terpilih tidak lagi bertemu dengan masyarakat. Suwendra memastikan, itu tidak terjadi dengan dirinya. "Saya akan tetap turun ke bawah atau blusukan, meski sudah menjadi anggota DPR RI nanti," imbuh pria kelahiran Seputih Banyak, Lamteng, 17 April 1976 ini.
Sebagai caleg terpilih, Suwendra telah memiliki program yang kelak akan diperjuangkan. Antara lain, mengenai masalah pertanian di dapilnya. Menurut Suwendra, pertanian merupakan basis pangan. Tapi, petani di dapilnya sangat sulit mendapatkan pupuk. Lalu harga jatuh saat panen. Hal tersebut, kata Suwendra, bisa menyebabkan tidak ada yang mau menjadi petani. Apalagi, jalan-jalan pertanian atau jalan dari kebun menuju ke jalan nasional berlubang. Begitu pula dengan jalan-jalan daerah. Hal itu, dapat mempengaruhi daya angkut hasil pertanian.
Padahal, jalan-jalan nasional dan provinsi sudah bagus. "Ini akan saya perjuangkan agar mendapat perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah," tegas Suwendra. Terkait penempatan tugas di komisi berapa saat duduk di DPR RI nanti, Suwendra menyerahkan sepenuhnya kepada partai. "Yang namanya mengabdi, harus siap bertugas di mana saja. Oleh karena itu, tidak boleh memilih. Jadi, saya serahkan semua kepada pimpinan partai. Lantaran mereka yang berwenang dan menilainya," kata pria yang saat ini menjabat Wakil Ketua Bidang Ekonomi PHDI Provinsi Lampung dan Ketua Badan Koordinasi Adat Provinsi Lampung ini. 7 k22
Komentar