Denpasar Tunggu Cipratan dari Wisdom
Berkah Lebaran, Okupansi Hotel Diprediksi Tembus 80 Persen
DENPASAR, NusaBali - Libur Lebaran akan menjadi berkah bagi industri pariwisata di Bali. Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Ni Putu Riyastiti, Kamis (4/4) berharap, Denpasar mendapatkan cipratan dari kunjungan wisatawan domestik (wisdom,red) yang biasanya melimpah.
Riyastiti memprediksi okupansi (tingkat hunian,red) hotel di Denpasar tembus 80 persen. Kata dia, Kota Denpasar memiliki destinasi wisata andalan Kawasan Sanur dan Desa Wisata Serangan di Kecamatan Denpasar Selatan yang selalu ramai saat musim liburan. “Momen libur Lebaran ini bukan hanya mendongkrak kawasan Sanur, tetapi juga kunjungan wisata Desa Serangan,” ujar Riyastiti diwawancarai di Denpasar.
Kata Riyastiti, hal tersebut tentunya akan membantu promosi Desa Wisata Serangan dengan sajian kuliner olahan hasil lautnya yang sangat terkenal. “Terutama untuk wisatawan domestik yang memang menjadi target promosi dari Desa Wisata Serangan saat ini,” ujar Riyastiti.
Menurut Riyastiti, pada 2023 lalu okupansi hotel di Kota Denpasar rata-rata mencapai 55 sampai 60 persen per bulan. “Okupansi tahun lalu kita jadikan target minimal tahun ini. Pada liburan Lebaran tahun ini kita berharap okupansi bisa naik 14-20 persen,” jelas anak dari mantan Walikota Denpasar I Made Suwendha ini.
Okupansi hotel di Bali sudah menunjukkan peningkatan jelang libur panjang rangkaian Hari Raya Lebaran (10-11 April 2024). Angka tersebut diperkirakan akan terus bergerak mulai pekan depan hingga mencapai 80-90 persen. Diperkirakan, dari okupansi 80 persen tersebut sebanyak 65 persen adalah wisdom.
“Untuk minggu pertama April ini memang drop, sekitar 65 persen. Namun setelah mulai liburan sampai dengan 15 April nanti mengarah ke 80-90 persen,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah Association of Hospitality Leaders Indonesia (AHLI) Sang Putu Eka Pertama, Kamis.
Pria yang juga GM (General Manager) The One Legian, Kelurahan/Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung ini menyebutkan, pergerakan tingkat okupansi tersebut memang tidak bisa dilepaskan dari Pulau Dewata sebagai salah satu tujuan paling favorit untuk dikunjungi wisatawan.
Menurut Eka Pertama, salah satu yang mendorong wisdom berlibur ke Bali adalah kemudahan transportasi. “Layanan jasa penyewaan kendaraan alias sistem ‘lepas kunci‘ saya rasa cukup berdampak,” ujar Eka Pertama.
Selain itu, wisdom kata Eka Pertama tidak sedikit yang berwisata ke Bali menggunakan kendaraan pribadi. Terutama wisatawan dari Pulau Jawa. Selain berangkat dari kota-kota di Jawa Timur, seperti Surabaya, Malang, Banyuwangi dan lainnya, juga dari Bandung sampai Jakarta. “Secara geografis memang cukup dekat, selain itu bertujuan menyiasati harga tiket pesawat yang lumayan tinggi,” jelas Eka Pertama.
Eka Pertama memberikan atensi agar pihak terkait ada antisipasi terhadap kemacetan.“Karena ramainya kunjungan wisatawan tentu meningkatkan volume orang maupun kendaraan,’ tegasnya.
Dikatakan Eka Pertama, masalah pengaturan lalu lintas tersebut jelas tidak gampang. Namun demikian, memang mesti mendapat atensi untuk penyelesaian. “Penanganan macet merupakan citra dalam sektor pariwisata,” ujar Eka Pertama. mis,k17
1
Komentar