nusabali

Petinju Bali Tampil di SEAG

  • www.nusabali.com-petinju-bali-tampil-di-seag

Kornelis Kwangu Langu ditarget mampu mempertahankan prestasinya. Kemudian Aldoms Sugoro yang meraih emas di Mongolia diharapkan termotivasi mendapatkan emas.

JAKARTA, NusaBali

Petinju Bali Kornelis Kwangu Langu di kelas layang 49 kg masuk dalam tim SEA Games 2017 di Malaysia. Kornelis adalah salah satu dari enam petinju yang akan bertarung di Kualalumpur. Tim tinju ditargetkan meraih dua medali emas. Mereka dijadwalkan berangkat 18 Agustus.

“Dari 10 petinju, kami menurunkan enam petinju, karena SEA Games hanya mempertandingkan enam kelas. Kami ditargetkan memperoleh dua medali emas,” ujar Kepala Pelatih Pelatnas Tinju SEA Games 2017 Made Adi Swandana,  saat pengukuhan atlet SEA Games, Wisma Menpora, Rabu (2/8).

Selain Kornelis, lima petinju lainnya adalah Aldoms Sugoro di kelas terbang 52 kg, Simon Makerawe di kelas bantam 56 kg, Sarohatua Lumbantobing di kelas welter ringan 64 kg, Richard Oscar Laim di kelas menengah 75 kg dan Brama Hendra Betaubun di kelas berat 81 kg. Mereka didampingi pelatih Adi Swandana dan Hermensen Ballo.

Adi Swandana mengatakan, dua medali emas bisa diperoleh petinju kelas mana saja. Namun peraih medali emas SEAG 2015, Kornelis Kwangu Langu diharapkan mempertahankan prestasinya. Kemudian Aldoms Sugoro yang meraih emas di kejuaraan Mongolia juga diharapkan termotivasi mendapatkan emas SEAG.

Memang, lanjut Adi Swandana, persaingan SEA Games nanti cukup ketat. Apalagi negara-negara di Asia Tenggara seperti tuan rumah Malaysia, Filipina, Thailand dan Laos cukup bagus. Bahkan Laos menurunkan pemain naturalisasi dari Kuba. Tapi tak menyurutkan petinju Merah Putih untuk mendapatkan hasil terbaik.

Mereka terus berlatih hingga mendekati keberangkatan. Sampai-sampai mereka mencari lokasi latihan yang hampir sama cuacanya dengan “Negeri Jiran”. Mereka berlatih di Rancamaya, Bogor sejak dua minggu lalu. Latihan berlangsung dari Senin sampai Sabtu. Minggunya, terang mantan petinju Bali ini, ada latihan individu.

Pelatih pun mendampingi saat latihan tersebut. “Kami diskusi dengan mereka, apa saja yang kurang. Selanjutnya kekurangan itu, diperbaiki,” jelas Adi Swandana. Mengenai sparring, mereka menjalani dengan sesama petinju pelatnas. Lantaran waktu tidak memungkinkan lagi sparring dengan petinju lain.

Plus meminimalisir resiko cedera. Menurut Adi Swandana, sparring sebenarnya sangat penting bagi petinju. Begitu pula training camp ke luar negeri seperti ke Kuba. Sayang  tidak dilakukan. Padahal, mereka ditargetkan meraih prestasi di SEAG. Namun dukungan kepada mereka tidak maksimal.

Meski begitu, para petinju akan berusaha sebaik mungkin untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah Asia Tenggara. Mereka juga berharap bisa meningkatkan prestasi. Di SEAG 2015 kemarin, tinju mendapatkan 1 emas, 2 perak dan 2 perunggu. *K22

Komentar