Triwulan I, Ekonomi Bali Tumbuh 5,98 Persen
Jumlah kunjungan wisman dan wisnus lampaui kondisi sebelum pandemi Covid-19
DENPASAR, NusaBali - Trend ekonomi Bali masih terus dalam track positif. Hal itu ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I 2024, dimana ekonomi Bali tumbuh 5,98 persen secara y on y (yoy) atau tahunan. Dikaji dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi tercatat pada Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 19,67 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Lembaga Non Profit (Pk-LNPRT) tumbuh sebesar 80,93 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Endang Retno Sri Subiyandani menyampaikan Senin (6/5). Dikatakan pererekonomian Bali pada triwulan I yang diukur berdasarkan PRDB atas dasar harga yang berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp69,61 triliun. Atau sebesar Rp39,72 triilun atas dasar harga konstan (ADHK).
“Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), ekonomi Bali pada periode triwulan I-2024 tumbuh sebesar 5,98 persen,” jelas Endang Retno Sri Subiyandani.
Disampaikan Endang Retno, ekonomi Bali terus bergerak. Bahkan nilai tambah yang tercipta menurutnya sudah melampaui kondisi ekonomi seperti sebelum pandemi Covid-19.
Dikatakan peningkatan kinerja keuangan dan transaksi keuangan masyarakat, naiknya realisasi belanja pemerintah, serta jumlah kunjungan wisman dan wisnus yang tumbuh signifikan, diperkirakan menjadi faktor pendorong ekonomi Bali terus tumbuh pada triwulan I-2024 secara y-on-y.
Pada triwulan I-2024, Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi mencatatkan pertumbuhan tertinggi hingga 19,67 persen secara y-on-y.
”Statistik OJK menunjukkan peningkatan nilai kredit yang disalurkan baik yang disalurkan oleh bank umum maupun BPR secara y-on-y,” ujarnya.
Kata dia berdasarkan data output oleh bank umum pada laporan yang dihimpun Bank Indonesia mengalami peningkatan komponen pendapatan sekunder hingga diatas 190 persen. Secara keseluruhan fenomena tersebut mendukung peningkatan nilai tambah yang tercipta.
Endang Retno juga menyampaikan Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib juga tercatat tumbuh tinggi sebesar 18,64 persen.
Kemudian kenaikan realisasi belanja pemerintah khususnya pada komponen belanja pegawai mampu mendorong penciptaan nilai tambah yang lebih tinggi pada triwulan-I 2024 dibandingkan triwulan-I 2023.
Menurutnya kenaikan tersebut salah satunya disebabkan karena perbedaan periode pembayaran THR (Tunjungan Hari Raya) pegawai pemerintah. Pada tahun 2024, THR pegawai pemerintah dibayarkan pada periode triwulan-I 2024 tepatnya di akhir Maret. Sementara pada tahun 2023, pembayaran THR dilakukan di bulan April (periode triwulan II-2023).
Peningkatan nilai tambah pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 13,03 persen secara y-on-y didorong jumlah kunjungan wisman dan wisnus yang terus meningkat. Bahkan sudah melampaui kondisi sebelum pandemi Covid-19.
Untuk diketahui jumlah kunjungan wisman pada triwulan I-2024 tercatat mencapai 1,34 juta kunjungan. Jumlah tersebut naik 31,05 persen dibandingkan triwulan I-2023 sebanyak 1,03 juta kunjungan. Jumlah kunjungan wisnus juga meningkat pada kisaran 38 persen secara y-on-y. Kondisi tersebut kata Endang Retno berdampak langsung pada kenaikan produksi jasa akomodasi di Bali. k17
Komentar