Indonesia Timur Didorong Ekspor Produk via Bali
Khususnya produk perikanan yang membutuhkan proses pengiriman cepat
DENPASAR, NusaBali
Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) Bali mendorong komoditas dari kawasan Indonesia bagian timur bisa diekspor melalui Bali. Komoditas-komoditas tersebut diantaranya produk perikanan segar yang banyak diminta untuk ekspor.
Dengan pengiriman melalui Bali, diharapkan nantinya akan berkontribusi bagi perekonomian Pulau Dewata ini. Terutama pada usaha jasa pengiriman dan logistik dan usaha turunan lainnya.
"Pasti ada dampaknya pada perekonomian Bali," ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) ALFI Bali, Anak Agung Bagus Bayu Joni Saputra, Rabu (15/5). Dorongan tersebut, kata Gung Bayu Joni, sapaan Anak Agung Bagus Bayu Joni Saputra, ada dasarnya. Paling tidak makin banyaknya penerbangan internasional ke Bali pasca pandemi Covid 19.
"Kapasitas lambung pesawat yang banyak, potensial untuk diisi," ujar pengusaha asal Kerobokan, Kuta Utara, Badung ini. Menurutnya, produk-produk segar dari Bali diantaranya perikanan ekspor belum mampu sepenuhnya mengisi kapasitas lambung pesawat. "Sehingga masih banyak ruang yang kosong," ujarnya.
Padahal, ruang kosong di lambung pesawat akan membawa dampak positif bagi perekonomian Bali bila dimaksimalkan. Karena itu, ALFI Bali mendorong produk dari wilayah Indonesia Timur bisa memanfaatkan fasilitas yang ada, khususnya produksi perikanan yang selama ini memang membutuhkan proses pengiriman secara cepat.
"Kalau produksi perikanan dari Bali 'kan tidak banyak. Diantaranya nener dan ikan segar," ungkapnya. Sedangkan produk dominan berupa barang-barang kerajinan dan produk UMKM lainnya sebagian besar diekspor melalui laut (kontainer). "Karena kan tahan waktu lama," kata Gung Bayu Joni.
Berbeda dengan pengiriman produk perikanan yang butuh waktu pengiriman cepat, agar kondisinya tetap segar. Apalagi, ikan hias hidup, harus dikirim secepatnya agar tetap hidup di negara tujuan.
"Maka melalui udara (pesawat) mesti dilakukan," ujar Gung Bayu Joni. Selama ini, sepanjang yang dia ketahui produk-produk ekspor perikanan dari kawasan Indonesia timur, kebanyakan proses pengirimannya melalui Jakarta. "Padahal, penerbangan internasional ke Bali sudah semakin ramai. Ini yang mesti diketahui," ucapnya.
Walau demikian Gung Bayu Joni, optimistis ekspor Bali dan pergerakan usaha logistik dan pengiriman akan semakin membaik. "Event World Water Forum (18-25 Mei) tentu juga membawa dampak positif," katanya. K17
Komentar