Targetkan Partisipasi Pilkada Badung Lebih Tinggi dari Pemilu 2024
Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengapresiasi keberanian KPU Badung yang memasang angka tinggi, lebih tinggi dari provinsi dan kabupaten/kota lain. Di saat yang sama, ia juga bertanya-tanya soal angka target partisipasi Pilkada ini.
"Pak Ketua KPU Badung bilang targetnya 90 persen, saya terkejut. Karena selama ini yang namanya Pilkada pasti di bawah Pileg dan Pilpres (Pemilu), jarang ada partisipasi Pilkada di atas Pilpres," ungkap Lidartawan saat memberi sambutan di acara Peluncuran Tahapan Pilpub Badung 2024, Rabu (5/6/2024) malam.
Hal ini direspons Ketua KPU Badung IGKG Yusa Arsana Putra ketika ditemui NusaBali.com usai acara yang belangsung di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung itu. Kata Yusa Arsana, target partisipasi Pilkada ini adalah angka yang terbilang realistis.
Penyelenggara pemilu asal Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini melihat tren positif dari Pilkada 2020 dan Pemilu 2024. Di mana, ada tren peningkatan angka partisipasi pemilih dari dua pemilihan umum terakhir ini.
"Pilkada 2020 dengan paslon tunggal, kehadiran pemilih ke TPS itu 82,73 persen. Di Pemilu 2024 meningkat menjadi 89,87 persen dari target awal 85 persen saja. Padahal, kami menggunakan sistem de jure (sesuai alamat KTP-El) saat pendaftaran pemilih," beber Yusa Arsana.
Oleh karena itu, jika target dipatok lebih rendah dari pencapaian sebelumnya, KPU Badung menilai hal ini sebagai sikap yang pesimistis. Sehingga, perlu dinaikkan targetnya mengikuti tren agar kinerja KPU lebih maksimal guna mencapai target yang lebih tinggi ini.
Selain itu, Yusa Arsana juga melihat mengerucutnya potensi dua kubu di Pilkada Badung yang mana akan menghangatkan suhu politik dan antusiasme masyarakat. Dengan animo massa yang tinggi dan mesin politik dari dua kubu, diharapkan dapat mengatrol angka partisipasi.
"Sebetulnya target ini realistis, tidak terlalu optimis juga karena kami harus menghitung kekuatan teman-teman di bawah dalam hal sosialisasi. Kami harapkan juga, paslon nanti bisa berkomunikasi dengan akar rumput," ujar Yusa Arsana.
Sementara itu, terlepas dari tingginya target partisipasi Pilkada 2024 di Badung bahkan lebih tinggi dari target provinsi yakni 75 persen, Lidartawan menilai target di Badung masih mungkin dicapai. Ini melihat partisipasi 89,87 persen di Pemilu 2024. Namun, ia mengingatkan perlu adanya treatment khusus di beberapa lini.
Treatment khusus ini misalkan melakukan pembersihan daftar pemilih. Pemilih yang sudah berhalangan tetap seperti meninggal dunia dan pindah domisili perlu diperbarui database-nya. Di samping itu, bila perlu, bisa dilakukan proses inaktivasi KTP-El bagi penduduk yang berhalangan tetap tersebut.
"Badung saya rasa bisa kalau kita mengikuti Jakarta. Semua (penduduk) yang masih beralamat di Bandara Ngurah Rai, yang ribuan itu, bisa diinaktifkan datanya. Kalau de jure ini tidak bisa dihapus sebelum ada surat resmi kepindahan/kematian. Tapi dengan skema di Jakarta harusnya kita bisa," jelas Lidartawan.
Proses ini, kata Lidartawan, perlu kolaborasi KPU dan pemerintah. Nanti data pemilih termutakhir yang dihasilkan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) KPU dapat segera ditindaklanjuti pemerintah khususnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). *rat
Komentar