Juni, Pertamina Tambah Pasokan Gas Elpiji 3 Kg
Polres Badung Awasi Operasi Pasar Murah Gas Melon
MANGUPURA, NusaBali - Pertamina menyiapkan ratusan ribu tabung tambahan elpiji yang akan didistribusikan pada Juni 2024. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi elpiji 3 kilogram subsidi, terutama di wilayah-wilayah tujuan pariwisata.
Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi, menjelaskan bahwa penambahan stok ini merupakan upaya lanjutan yang telah dilakukan sejak Mei 2024. Penambahan pertama dilakukan pada 9 dan 23 Mei 2024, serta yang ketiga pada 1 Juni 2024, dengan total sebanyak 411.040 tabung. Pada Juni ini, Pertamina merencanakan penambahan lagi sebanyak 264.880 tabung.
“Pertamina Patra Niaga terus melakukan upaya terkait kebutuhan elpiji 3 kg dengan melakukan monitoring stok pangkalan resmi secara berkala, berkoordinasi dengan stakeholder, dan bersinergi dengan APH dalam penyaluran serta pemantauan di jalur distribusi elpiji subsidi,” ucap Rahedi.
Untuk memenuhi kebutuhan elpiji di wilayah Bali, Pertamina memasok dari 16 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PSO dan 4 SPPBE NPSO. Distribusi dilakukan melalui 112 agen PSO dan 22 agen NPSO, yang kemudian menyalurkan ke 3.716 pangkalan di seluruh Bali dengan rata-rata pengiriman harian antara 20 hingga 100 tabung ke masing-masing pangkalan.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Badung AKBP Teguh Priyo Wasono bersama jajaran, melakukan pengawasan dan pengecekan langsung di pasar murah gas elpiji 3 kg yang bertempat di pangkalan UD Adi Jaya, Banjar Jumpayah, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, pada Sabtu (8/6) siang.
Pasar murah ini merupakan bagian dari program yang dilaksanakan secara serentak oleh PT Pertamina, dengan menunjuk beberapa agen gas elpiji 3 kg sebagai lokasi kegiatan. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan lokasi masing-masing pangkalan gas elpiji 3 kg kepada masyarakat, serta memberikan akses yang lebih mudah untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg dengan harga terjangkau sesuai dengan HET Rp 18.000 per tabung.
Operasi pasar ini dirancang berkelanjutan hingga isu kelangkaan gas melon mereda. Untuk membeli gas elpiji 3 kg bersubsidi, masyarakat diwajibkan membawa KTP dan hanya diizinkan membeli satu tabung per KTP. Pangkalan UD Adi Jaya, yang dikelola oleh I Wayan Buwena, menyediakan 150 tabung gas elpiji 3 kg dalam kegiatan ini.
“Kami memastikan stok dan pendistribusian gas elpiji 3 kg subsidi ini berjalan aman, lancar, serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujar AKBP Teguh didampingi dari Agen PT Trigassari Mandiri I Made Ardana.
AKBP Teguh bersama jajarannya memastikan bahwa operasi pasar berjalan sesuai dengan ketentuan, serta berupaya mengawasi agar tidak terjadi penyimpangan dalam distribusi gas elpiji 3 kg bersubsidi.
Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian LPG, Pertamina bertanggung jawab mulai dari SPPBE, agen, hingga pangkalan. Titik poin terakhir distribusi adalah di pangkalan, bukan di pengecer ataupun warung.
Rahedi menegaskan bahwa elpiji 3 kg adalah barang bersubsidi dengan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, masyarakat yang tergolong ekonomi mampu diimbau untuk tidak menggunakan elpiji 3 kg subsidi dan beralih ke Bright Gas. Dia juga mengajak masyarakat untuk memantau penggunaan elpiji subsidi agar benar-benar tepat sasaran.
“Masyarakat diharapkan untuk membeli elpiji 3 kg melalui pangkalan-pangkalan resmi dengan harga sesuai HET (harga eceran tertinggi). Jika mengalami kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg di wilayah sekitar, masyarakat bisa menghubungi call center Pertamina di nomor 135,” tambah Rahedi.
Dengan langkah ini, Pertamina berharap kebutuhan elpiji 3 kg subsidi dapat terpenuhi secara merata dan tepat sasaran, terutama di daerah-daerah yang menjadi tujuan pariwisata di Bali. 7 ol3, cr79
Komentar