RS Bali Mandara Perkuat Layanan Kelompok Rentan
Layanan Kedokteran Nuklir Terima Pasien BPJS Kesehatan
DENPASAR, NusaBali - RSUD Bali Mandara berusaha menyempurnakan layanan kesehatannya dengan memperkuat layanan terhadap kelompok rentan khususnya penyandang disabilitas.
Penyandang disabilitas harus mendapatkan pelayanan yang sama dan juga harus terlayani, terutama di fasilitas kesehatan. Karena keterbatasannya kadang mereka kesulitan untuk berobat di rumah sakit.
Beberapa fasilitas untuk para difabel telah disiapkan khusus RS Bali Mandara mulai dari tempat parkir khusus, pendampingan di loket pendaftaran hingga farmasi. Selain itu website rumah sakit juga telah didesain ramah bagi pasien dengan keterbatasan penglihatan (netra). “Untuk menunjang layanan kami supaya paripurna kami memberikan layanan lebih kepada kelompok rentan ini, sehingga nanti mereka merasa nyaman datang ke RS Bali Mandara,” ujar Direktur RS Bali Mandara dr I Gusti Ngurah Putra Dharma Jaya MKes saat acara Forum Diskusi Publik di Aula RS Bali Mandara, Kamis (20/6).
Berdasarkan sejumlah masukan dalam forum diskusi publik tersebut, pihaknya akan beraudiensi dengan organisasi penerjemah bahasa isyarat untuk mengadakan pelatihan bagi tenaga kesehatan agar mampu berkomunikasi efektif dengan pasien difabel tuna wicara. Para nakes terutama frontliner dan pemberi layanan juga diwajibkan menginstal aplikasi Hear Me yang merupakan aplikasi penerjemah bahasa isyarat.
"Akan ada audiensi rencana besok. Kami sudah jadwalkan audiensi,” jelasnya. Jumlah kunjungan rumah sakit yang baru berusia 7 tahun ini terus mengalami peningkatan setiap tahun. Pada tahun 2023 jumlah kunjungan rawat jalan mencapai jumlah tertinggi setelah RS didirikan, mencapai 116.364 kunjungan. Untuk itu, dr Dharma Jaya menyampaikan pihaknya akan terus meningkatkan kualitas layanan seiring peningkatan jumlah pasien yang datang ke RS Bali Mandara. “Rumah sakit itu tempatnya masalah, tidak ada yang datang sambil senyum-senyum. Di sini tantangan kami memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut dr Dharma Jaya juga menyampaikan bahwa sejak 1 Juni 2024, RS milik Pemerintah Provinsi Bali telah menerima pasien layanan kedokteran nuklir yang menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan. Untuk diketahui, layanan kedokteran nuklir di RS Bali Mandara menjadi rujukan satu-satunya di Bali dan Indonesia bagian Timur. Layanan kedokteran nuklir ini merupakan salah satu terapi terbaik dalam layanan kanker terpadu yang ada di RS Bali Mandara. Sejak layanan ini dibuka pada November 2023 lalu, rumah sakit baru bisa menerima pembayaran fasilitas umum (non BPJS Kesehatan).
“Per 1 Juni kita sudah kerja sama dengan BPJS Kesehatan, jadi pasien-pasien yang perlu pelayanan kedokteran nuklir bisa menggunakan BPJS Kesehatan,” ujar dr Dharma Jaya. 7 a
Komentar