Gde Agung Kini Panglingsir Tulen, Menyepi dari Pusaran Kontestasi Politik
GIANYAR, NusaBali.com - Anak Agung Gde Agung, mantan Bupati Badung dua periode dan Anggota Komite III DPD RI Utusan Provinsi Bali tampaknya bertekad benar-benar akan menyepi dari dunia politik usai menghentikan pencalonannya dalam memperebutan kursi senator di Pemilu Anggota Legislatif (Pileg) 2024 lalu.
Pasca purnabakti dari jabatan Bupati Badung (2005-2015), Gde Agung sempat muncul lagi ke publik di tahun 2019 sebagai calon Anggota DPD RI Utusan Provinsi Bali. Berkat modal politiknya di Badung dan jaringan trah Puri Ageng Mengwi di Bali, ia berhasil lolos ke Senayan dengan 229.675 suara.
Namun, jelang Pileg 2024 lalu, Panglingsir Puri Ageng Mengwi ini membuat keputusan yang mengejutkan sekaligus dianggap negarawan oleh tokoh-tokoh Bali lainnya yakni membatalkan proses pencalonannya sebagai senator Bali untuk periode kedua.
Proses pencalonan yang sudah setengah jalan itu disetop Gde Agung dengan alasan ingin fokus memberikan pelayanan di bidang adat, agama, dan budaya sebagai tokoh tetua puri penerus trah Kerajaan Mengwi itu. Jadi senator disebutnya telah membagi fokusnya untuk menjalankan kewajiban tokoh puri.
Jalan Gde Agung untuk menyepi dari politik ini disinggung kembali, Jumat (2/8/2024) oleh Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud yang juga Koordinator Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana di sela seremoni penganugerahan Bintang LVRI kepada ayahanda Ari Dwipayana di halaman Puri Kauhan Ubud, Gianyar.
"Panglingsir titiang (saya) dari Puri Ageng Mengwi, Senator AA Gde Agung. Beliau sekarang jadi panglingsir, tidak mau jadi senator lagi," canda Agung Ari ketika menyebut hadirin para panglingsir puri dari wilayah Badung, Denpasar, Gianyar, dan Klungkung yang hadir saat acara, Jumat petang.
Gde Agung membalas candaan itu dengan senyum khasnya, sembari melempar jempol dengan Gubernur Bali Periode 2008-2018 dan Anggota Komite II DPD RI Utusan Provinsi Bali Komjen Pol (Purn) I Made Mangku Pastika yang juga hadir saat acara. Keduanya sama-sama menepi dari jalur politik. Bedanya, Mangku dari awal sudah tidak mencalonkan lagi sebagai senator di Pileg 2024 lalu.
Saking menyepinya dari gemerlap politik, Gde Agung menafikan permintaan wawancara wartawan terkait Pilkada Bali 2024 ini. "Ah, saya tidak mau ngomong masalah politik, apalagi pilkada. Mohon maaf ya," kata Gde Agung sebelum meninggalkan lokasi acara, Jumat petang.
Meski terkesan menutup diri membahas kontestasi politik, Gde Agung masihlah seorang politisi independen. Ia masih memakai kekuatan politiknya menyuarakan isu yang krusial bagi Bali di Senayan. Ia berandil dalam lobi RUU Provinsi Bali, mengawal RUU Bahasa Daerah yang signifikan terhadap kesejahteraan guru bahasa daerah, dan lainnya. *rat
Namun, jelang Pileg 2024 lalu, Panglingsir Puri Ageng Mengwi ini membuat keputusan yang mengejutkan sekaligus dianggap negarawan oleh tokoh-tokoh Bali lainnya yakni membatalkan proses pencalonannya sebagai senator Bali untuk periode kedua.
Proses pencalonan yang sudah setengah jalan itu disetop Gde Agung dengan alasan ingin fokus memberikan pelayanan di bidang adat, agama, dan budaya sebagai tokoh tetua puri penerus trah Kerajaan Mengwi itu. Jadi senator disebutnya telah membagi fokusnya untuk menjalankan kewajiban tokoh puri.
Jalan Gde Agung untuk menyepi dari politik ini disinggung kembali, Jumat (2/8/2024) oleh Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud yang juga Koordinator Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana di sela seremoni penganugerahan Bintang LVRI kepada ayahanda Ari Dwipayana di halaman Puri Kauhan Ubud, Gianyar.
"Panglingsir titiang (saya) dari Puri Ageng Mengwi, Senator AA Gde Agung. Beliau sekarang jadi panglingsir, tidak mau jadi senator lagi," canda Agung Ari ketika menyebut hadirin para panglingsir puri dari wilayah Badung, Denpasar, Gianyar, dan Klungkung yang hadir saat acara, Jumat petang.
Gde Agung membalas candaan itu dengan senyum khasnya, sembari melempar jempol dengan Gubernur Bali Periode 2008-2018 dan Anggota Komite II DPD RI Utusan Provinsi Bali Komjen Pol (Purn) I Made Mangku Pastika yang juga hadir saat acara. Keduanya sama-sama menepi dari jalur politik. Bedanya, Mangku dari awal sudah tidak mencalonkan lagi sebagai senator di Pileg 2024 lalu.
Saking menyepinya dari gemerlap politik, Gde Agung menafikan permintaan wawancara wartawan terkait Pilkada Bali 2024 ini. "Ah, saya tidak mau ngomong masalah politik, apalagi pilkada. Mohon maaf ya," kata Gde Agung sebelum meninggalkan lokasi acara, Jumat petang.
Meski terkesan menutup diri membahas kontestasi politik, Gde Agung masihlah seorang politisi independen. Ia masih memakai kekuatan politiknya menyuarakan isu yang krusial bagi Bali di Senayan. Ia berandil dalam lobi RUU Provinsi Bali, mengawal RUU Bahasa Daerah yang signifikan terhadap kesejahteraan guru bahasa daerah, dan lainnya. *rat
Komentar