Pemprov ‘Ngrombo’ Bedah Rumah dan Fokus Stunting di Karangasem
Bakti Sosial HUT Ke–79 RI dan Hari Jadi Ke–66 Provinsi Bali
Rincian balita berpotensi stunting yang menerima bantuan; 2 dari Banjar Tibulaka Sasak, 2 dari Banjar Karang Sasak, 1 dari Banjar Jumenang, 3 dari Banjar Kampung Anyar, dan 2 dari Banjar Bukit Tabuan, Desa Bukit, Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
Sepuluh balita yang berpotensi stunting yang berasal dari Desa Bukit, Kecamatan/Kabupaten Karangasem menerima bantuan bahan pangan dan susu. Selain itu, bantuan rumah sejahtera terpadu, penyerahan 1.000 pohon bibit cabai, dan bantuan sosial lainnya juga diserahkan serangkaian peringatan Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali Tahun 2024 dan HUT ke–79 Kemerdekaan RI, yang digelar Pemerintah Provinsi Bali dalam aksi Bakti Sosial Ngrombo yang kali ini dipusatkan di wantilan Pura Bukit, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Sabtu (10/8).
Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra. Sekda Dewa Indra juga langsung meninjau sejumlah stan, antara lain stan pelayanan kesehatan oleh Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Provinsi, pemeriksaan mata dan kacamata gratis oleh Rumah Sakit Mata Bali Mandara, gelar pangan murah (GPM), vaksinasi rabies hewan, dan monitoring keamanan pangan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
Keseluruhan stan ini langsung menyasar masyarakat, khususnya yang berada di seputaran area bakti sosial.
Sekda Dewa Indra selain berbincang dengan sejumlah warga yang memanfaatkan kehadiran stan tersebut, juga berkesempatan melakukan vaksinasi rabies kepada anjing milik warga. Selain itu, secara simbolis memberikan bantuan rumah sejahtera terpadu kepada warga atas nama I Made Merta dan Ketut Alit.
Sekda Dewa Indra juga memberikan bantuan berupa bahan pangan dan susu kepada sepuluh balita yang berpotensi stunting yang berasal dari Desa Bukit. Rinciannya, 2 anak dari Banjar Tibulaka Sasak, 2 anak dari Banjar Karang Sasak, 1 anak dari Banjar Jumenang, 3 anak dari Banjar Kampung Anyar, dan 2 anak dari Banjar Bukit Tabuan.
Bantuan secara simbolis juga diberikan kepada siswa-siswi desa setempat berupa tas sekolah dan alat tulis, serta penyerahan 1.000 bibit cabai kepada perwakilan petani. Aksi bakti sosial juga dilanjutkan dengan penanaman pohon manggis dan kelapa di area bencingah Pura Bukit oleh Sekda dan sejumlah kepala OPD yang hadir.
Kegiatan kali ini dikomandoi oleh Satpol PP Provinsi Bali, didukung oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, beserta seluruh perangkat daerah di Pemprov Bali. Bantuan juga datang dari sejumlah LSM, yaitu Aliansi Masyarakat Pembela NKRI serta Relawan Bali.
Selepas acara bakti sosial, Sekda Dewa Indra bersama rombongan juga menyambangi lokasi bedah rumah milik warga bernama Mangku Made Ngembon. Pria berusia 71 tahun yang bermatapencaharian sebagai petani dan pemangku ini mendapatkan bantuan bedah rumah senilai Rp 42 juta serta seekor sapi betina dari Satpol PP Provinsi Bali.
“Semoga bermanfaat dan setelah selesai, bapak bisa punya tempat yang layak untuk ngèmbon (berteduh),” ucap Sekda Dewa Indra kepada Mangku Made Ngembon setelah prosesi peletakan batu pertama.
Mangku Made Ngembon yang hidup bersama istri yang tuna wicara serta kedua anaknya, juga mendapatkan bantuan satu set pakaian pemangku serta peralatan rumah tangga.
Pada bakti sosial sebelumnya di Kabupaten Bangli, Sekda Dewa Indra memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali beserta jajarannya untuk melakukan penanganan secara intensif dengan merujuk Nengah Arsana ke RS Bali Mandara di Denpasar. Nengah Arsana, 52, adalah warga Banjar Pule, Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani, Bangli, menderita penyakit kanker kulit hingga menggerogoti sebagian wajahnya.
Tak hanya menderita sakit selama tiga tahun terakhir, istri Arsana, Wayan Tarmi, 50, juga mengalami gangguan jiwa ringan yang menyebabkan halusinasi sejak dua tahun lalu. Dalam kondisi terbatas, pasangan tersebut tetap menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa.
Arsana bahkan memaksakan diri untuk bertani demi menyambung hidup, dibantu oleh istrinya. Mereka memiliki seorang anak perempuan yang telah menikah dan hanya bisa menjenguk sesekali.
Menurut Kepala Dusun Pule Wayan Widana, aparat setempat sudah berupaya membantu pasangan Nengah Arsana dan Wayan Tarmi semaksimal mungkin.
“Bantuan rutin dari pemerintah telah dialokasikan dan diterima secara periodik, termasuk bantuan insidentil dari individu atau komunitas peduli kemanusiaan,” ujar Widana.
Bahkan, Nengah Arsana sempat dirujuk ke RS Prof dr I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah (RSUP Sanglah) di Denpasar. “Pengobatannya terhenti karena terkendala biaya dan pengantar,” kata Widana.
Adapun kegiatan yang digelar, antara lain pelayanan kesehatan oleh Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Provinsi, gelar pangan murah (GPM), vaksinasi rabies hewan, penyerahan 1.000 bibit cabai dan monitoring keamanan pangan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, bazar gratis oleh Biro Pengadaan Barang/Jasa dan Perekonomian Setda Provinsi Bali, serta pemberian 10 paket lansia oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Provinsi Bali. 7 a
Komentar