Berhadiah Rp 68 Juta dan Bonus Rp 50 Juta, 44 Regu Meriahkan Gerak Jalan 45 Km
Lomba gerak jalan 45 km
Rest Area Banjar Yehmalet
HUT ke-79 Kemerdekaan RI
Ketua Panitia
I Wayan Sutrisna
Sekda
I Ketut Sedana Mertha
AMLAPURA, NusaBali - Lomba gerak jalan 45-kilometer serangkaian peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI diikut 44 regu. Start di Rest Area Banjar Yehmalet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem, Kamis (15/8) pukul 16.00 Wita.
Sekda I Ketut Sedana Mertha melepas peserta pertama, disusul oleh sejumlah pejabat lain. Tercatat peserta dari GMT (Gerakan Masyarakat terpadu) terbanyak melibatkan peserta, yakni 11 regu. Setip regu diiringi pendukung, lengkap dengan mobil dan berisi speaker dan bendera sameton GMT.
“Saya kali ini menyertakan 11 regu, berasal dari beberapa banjar, mewakili GMT,” jelas Koordinator GMT I Gusti Ngurah Gede Subagiartha.
Subagiartha tidak memikirkan untuk meraih juara. Terpenting yakni ikut memeriahkan HUT RI dengan harapan agar semua bisa masuk finish dan sehat. Lomba dibagi tiga pos, Pos I di Banjar Subagan, Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis, Pos II Terminal Subagan, Kecamatan Karangasem dan Pos III di GOR Gunung Agung Jalan Untung Surapati, langsung finish.
Ketua Panitia I Wayan Sutrisna menegaskan, lomba yang diikuti 44 regu, disediakan bonus Rp 50 juta. Bagi yang berhasil masuk finish dapat bonus. “Nanti dihitung berapa regu bisa masuk finish, maka bonus itu dibagi jumlah regu yang bisa masuk finish,” jelasnya.
Sedangkan hadiah untuk pemenang I, II, III, IV, V dan VI, total tersedia Rp 68 juta. Selama lomba melibatkan 90 juri, ada juri start, juri pendamping, juri pos, dan juri rekap. “Juri pendamping maksudnya, setiap regu ada juri yang mendampingi sepanjang perjalanan,” katanya.
Hadiah pemenang nantinya dibagikan di malam HUT RI. Tahun lalu, pesertanya juga 39 regu. Sejak beberapa tahun terakhir, jalur gerak jalan 45 km, dari Rest Area Banjar Yehmalet, Desa Antiga Kelod, finish di GOR Gunung Agung, Jalan Untung Surapati, Amlapura. Selama lomba melintasi jalur Amlapura - Denpasar sehingga kondisi di jalan terutama di malam hari terlihat krodit. Karena banyak truk –truk angkut material galian C melintas.
Sebelumnya, start di Lapangan Banjar/Desa Pempatan, Kecamatan Rendang merupakan jalur sepi, menyebabkan peserta kurang bergairah karena tanpa penonton.7k16
Komentar