Nelayan Dilaporkan Hilang di Laut
Pada rakit tanpa awak itu ditemukan perbekalan berupa nasi bungkus, alat-alat pancing, dan tangki berisi bensin.
NEGARA, NusaBali
Nelayan dari Banjar Melaya Pantai, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Abdulah, 60, dilaporkan hilang saat akan melaut, Selasa (15/6). Abdulah diduga tenggelam akibat rakitnya dihantam gelombang. Korban naik rakit berbahan stryrofoam untuk mengambil jukung yang terparkir di pantai Melaya.
Dugaan Abdulah kecelakaan di laut dan dinyatakan hilang berawal dari penemuan rakit yang terombang-ambing di tepi pantai Melaya, sekitar pukul 07.00 Wita. Waktu itu, seorang nelayan setempat, Usman, 40, sedang bersihkan jukung di tepi pantai Melaya. Saat itulah Usman melihat rakit terombang-ambing tanpa awak di pinggir pantai. Rakit berbahan styrofoam itu biasanya digunakan nelayan setempat untuk mengambil jukung yang terparkir di pinggir pantai. Saksi kemudian mengecek rakit itu dan di atas rakit ada perbekalan berupa nasi bungkus, alat-alat pancing, dan tangki berisi bensin.
Saksi kemudian menginformasikan temuan itu ke nelayan lainnya hingga diketahui perbekalan, alat-alat pancing, dan rakit itu milik Abdulah. Anehnya lagi, jukung milik Abdulah masih terpakir sekitar 100 meter dari bibir pantai. Sehingga warga menduga korban kecelakaan di laut saat naik rakit menuju tempat parkir jukung. Menurut keluarga, korban pamitan melaut sekitar pukul 06.00 Wita. Pihak keluarga bersama warga kemudian mencari-cari korban, namun tidak ditemukan. Kasus nelayan hilang di laut itu akhirnya dilaporkan ke polisi dan ke Pos SAR Jembrana.
Berdasarkan laporan itu, Tim Pos SAR Jembrana dan anggota kepolisian melakukan pencarian di laut hingga sore hari. Namun korban belum diketemukan. Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai mengatakan, nelayan yang dilaporkan hilang itu belum diketemukan. Menurut keluarga dan warga, nelayan tertua di Melaya Pantai itu sudah sakit-sakitan. “Korban diduga tenggelam di laut. Kami masih melakukan pencarian,” tegas AKP Yusak. *ode
Dugaan Abdulah kecelakaan di laut dan dinyatakan hilang berawal dari penemuan rakit yang terombang-ambing di tepi pantai Melaya, sekitar pukul 07.00 Wita. Waktu itu, seorang nelayan setempat, Usman, 40, sedang bersihkan jukung di tepi pantai Melaya. Saat itulah Usman melihat rakit terombang-ambing tanpa awak di pinggir pantai. Rakit berbahan styrofoam itu biasanya digunakan nelayan setempat untuk mengambil jukung yang terparkir di pinggir pantai. Saksi kemudian mengecek rakit itu dan di atas rakit ada perbekalan berupa nasi bungkus, alat-alat pancing, dan tangki berisi bensin.
Saksi kemudian menginformasikan temuan itu ke nelayan lainnya hingga diketahui perbekalan, alat-alat pancing, dan rakit itu milik Abdulah. Anehnya lagi, jukung milik Abdulah masih terpakir sekitar 100 meter dari bibir pantai. Sehingga warga menduga korban kecelakaan di laut saat naik rakit menuju tempat parkir jukung. Menurut keluarga, korban pamitan melaut sekitar pukul 06.00 Wita. Pihak keluarga bersama warga kemudian mencari-cari korban, namun tidak ditemukan. Kasus nelayan hilang di laut itu akhirnya dilaporkan ke polisi dan ke Pos SAR Jembrana.
Berdasarkan laporan itu, Tim Pos SAR Jembrana dan anggota kepolisian melakukan pencarian di laut hingga sore hari. Namun korban belum diketemukan. Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai mengatakan, nelayan yang dilaporkan hilang itu belum diketemukan. Menurut keluarga dan warga, nelayan tertua di Melaya Pantai itu sudah sakit-sakitan. “Korban diduga tenggelam di laut. Kami masih melakukan pencarian,” tegas AKP Yusak. *ode
Komentar