NasDem Buleleng Tak Ambil Peluang
Bisa Usung Paslon Tanpa Koalisi di Pilkada
SINGARAJA, NusaBali - DPD Partai NasDem Buleleng tidak mengambil peluang untuk mengusung pasangan calon (paslon) kepala daerah di Pilkada 2024, walaupun keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengubah ambang batas pencalonan di Pilkada yang memberikan peluang NasDem mengusung calon secara mandiri.
Mahkamah Konstitusi melalui putusan No.60/PUU-XXII/2024 mengubah ambang batas pencalonan calon kepala dan wakil kepala daerah di Pilkada Serentak 2024. Kabupaten Buleleng dengan dengan jumlah penduduk 814.000 jiwa dan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 611.901 masuk dalam ambang batas 7,5 persen mengusung paslon di Pilkada.
Dalam ketentuan tersebut minimal partai politik memiliki suara 45.892 suara. Dari 16 partai politik peserta Pemilu 2024 di Buleleng, ada 3 parpol yang bisa mengusung paslon secara mandiri.
Ketiga parpol itu yakni PDI Perjuangan dengan 184.383 suara (30,13 persen), Partai Golkar yang mengumpulkan suara 78.257 (12,78 persen) dan Partai NasDem dengan perolehan 45.929 suara (7,51) persen. Sedangkan belasan partai lain dapat peluang mengusung paslon, namun harus dengan berkoalisi.
Ketua DPD NasDem Buleleng Made Jayadi Asmara, Kamis (22/8) mengatakan, pasca keputusan MK tentang ambang batas mengusung paslon di Pilkada, pihaknya sedang pembahasan di internal partai. Jayadi mengakui DPP menginstruksikan seluruh DPD NasDem di Indonesia untuk memantau bakal calon yang berpeluang menang untuk diusung.
“Sejauh ini masih dengan komitmen lama masih di Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Walaupun ada peluang mengusung paslon sendiri saya belum hitung, apakah 7,5 persen itu dari suara sah atau DPT,” terang Jayadi.
Dia menyebut jika NasDem Buleleng memilih untuk realistis. Sebab dari kader internal NasDem masih mencari sosok dan figur kandidat yang tepat. Perolehan suara di bawah Partai Golkar, juga membuat NasDem Buleleng tahu diri dan masih berpeluang sodorkan calon wakil di KIM Plus.
“Kami masih sepakat, siapa yang akan dikeluarkan KIM Plus pasti kita dukung. NasDem di bawah Partai Golkar berpeluang sebagai calon wakil, entah itu kader atau calon independen. Soal rekomendasi partai, kami masih tunggu pimpinan DPP,” kata politisi asal Desa Mayong, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.k23
Komentar