RI Ternyata Masih Impor Jagung Senilai Rp3,87 T
JAKARTA, NusaBali - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, RI ternyata masih harus mengimpor jagung. Meski, produksi tahun ini berpeluang surplus.
Data BPS menunjukkan, impor jagung sepanjang Januari-September 2024 mencapai 967,9 ribu ton atau senilai US$247,9 juta. Dengan kurs Rp15.635 per dolar AS (posisi penutupan perdagangan Jumat 25 Oktober 2024), nilai itu setara dengan Rp3,87 triliun.
Volume impor bulan September 2024 tercatat naik ke 158,60 ribu ton dari posisi sebulan sebelumnya. Negara utama sumber impor jagung RI adalah Argentina dengan porsi 639,44 ribu ton senilai US$172,68 juta. Disusul Brasil dengan 256,83 ribu ton senilai US$66,09 juta, dan Pakistan dengan 13,07 ribu ton senilai US$3,47 juta.
Di sisi lain, BPS memperkirakan, produksi jagung nasional tahun 2024 ini berpotensi naik 2,93% atau sekitar 430.000 ton menjadi 15,21 juta ton pipilan kering dibandingkan tahun 2023 yang tercatat mencapai 14,77 juta ton jagung pipilan kering.
Angka tersebut memang masih potensi sementara karena masih menggunakan angka potensi luas lahan Oktober-Desember 2024 dan rata-rata produktivitas subround III 2019-2023.
Dilansir CNBCIndonesia.com, bahan paparan Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 tanggal 21 Oktober 2024 lalu, menunjukkan kebutuhan jagung nasional setahun ditaksir mencapai 14,199 juta ton atau sekitar 38,789 ton per hari.
Artinya, jika dengan prediksi BPS tersebut, Indonesia masih akan kelebihan atau surplus jagung. Namun ternyata, RI masih mengimpor jagung tahun ini.
Dalam Proyeksi Neraca Pangan Nasional tahun 2024 per 25 September 2024 yang dipaparkan Sarwo Edhy tercantum, tahun ini ada stok awal 956.330 ton. Dengan prediksi produksi dalam negeri 14,110 juta ton, tahun 2024 ini akan ada ketersediaan jagung sebanyak 17,30 juta ton. Dengan catatan, ada impor sebanyak 1,05 juta ton (realisasi Januari-Agustus 2024) ditambah 1,233 juta ton (rencana impor September-Desember 2024).
Dengan demikian, Bapanas memproyeksikan akan ada 3,1 juta ton stok jagung nasional di akhir tahun 2024 nanti.
Angka ini mengupdate pernyataan Sarwo Edhy pada Juni 2024 lalu yang menyebutkan, untuk impor jagung tahun ini, Persetujuan Impor yang terbit sudah sebanyak 1.967.026, atau 100% dari total volume impor yang ditetapkan pemerintah untuk tahun ini. Yaitu, sekitar 1,2 juta ton untuk impor jagung bahan baku dan 750-an ribu ton untuk jagung pakan yang impornya ditugaskan langsung oleh pemerintah, dalam hal ini kepada Perum Bulog. 7
Komentar