BPBD Simulasikan Tanggap Bencana Gempa
AMLAPURA, NusaBali - BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem menggelar simulasi tanggap bencana gempa bumi dengan menyasar 25 SD se-Karangasem. Kegiatan ini berlangsung sejak 25 Oktober hingga 19 November 2024
"Simulasi ini penting untuk memberikan pemahaman kepada siswa dan guru tentang cara paling efektif menghindari bencana gempa bumi. Sebab, bencana itu sulit diprediksi, bisa datang kapan saja," jelas Kepala Pelaksana BPBD Ida Ketut Arimbawa usai menggelar simulasi, di SDN 1 Sengkidu dan SDN 1 Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Rabu (30/10).
Setiap SD yang dijadikan objek simulasi, katanya, terlebih dahulu memberikan pemahaman tentang bahaya gempa bumi, sehingga siswa memahami lebih awal bahaya gempa dan yang perlu dilakukan. Tujuannya agar siswa tidak panik begitu muncul bencana gempa. Cara paling efektif mesti membentuk Tim Siaga Bencana di tingkat sekolah, nantinya tim tersebut mengoordinasikan tata cara menghindari bencana.
Sebab bencana itu, dapat mengancam keselamatan siswa, dan berdampak pada kerusakan bangunan. "Makanya sejak dini siswa mesti paham dampak bencana itu, dan tahu cara menghindarinya," tambahnya.
Katanya, jika gempa terjadi maka setidaknya ada cara cepat menghindari bahaya sehingga seluruh siswa wajib masuk ke bawah kolong meja. Selanjutnya anak-anak mengambil tas sekolah digunakan untuk menutupi kepala, lanjut secara teratur meninggalkan ruang kelas.
Saat terjadi gempa, anak–anak terlebih dahulu masuk ke kolong meja. Jika tiba-tiba genteng dari atap bangunan jatuh, agar tidak menimpa kepala. Sehingga kepala terhindar dari bahaya cendera, karena kepala organ tubuh paling vital
Selanjutnya, saat meninggalkan ruang kelas, seluruh siswa wajib menutupi kepala gunakan tas sekolah. Tujuannya sama yakni saat ada genteng jatuh menimpa kepala, tidak sampai menimbulkan cedera atau luka.
Setelah tiba di luar ruang kelas, seluruh siswa agar berada di titik kumpul. Terpenting, seluruh siswa dan guru selamat dari cendera atau luka-luka. Sedangkan mengenai nasib bangunan akibat gempa menimbulkan kerusakan, tidak masalah. Hal itu nantinya pemerintah yang memikirkan untuk perbaikan.
Simulasi di SDN 1 Sengkidu diikuti 120 siswa, di SDN 1 Ulakan diikuti 161 siswa kelas I hingga kelas VI. Terbanyak di SD Insan Mandiri Amlapura Senin (28/10) melibatkan 388 siswa, disusul SDN 2 Seraya Timur, Kecamatan Karangasem Selasa (29/10) dengan 301 siswa, SDN 2 Tulamben, Kecamatan Kubu, Jumat (25/10) dengan 228 siswa. Simulasi akan berakhir di SDN 1 Purwakerti dan SDN 3 Purwakerti, Kecamatan Abang, Selasa (19/11).7k16
Komentar