Rahina Pegat Uwakan, Tenaga Lipat Surat Suara Banyak Absen
BANGLI, NusaBali - Kegiatan ritual keagamaan berdampak juga terhadap pelaksanaan proses penyelesaian logistik Pilkada Bangli 2024.
Rahina Pegat Uwakan (rangkaian akhir Perayaan Galungan dan Kuningan,red) pada Buda Keliwon Pahang, Rabu (30/10) sejumlah tenaga lipat surat suara di Pilkada Bangli banyak yang absen.
Kemarin merupakan hari perdana proses sortir dan pelipatan surat suara Pilkada Serentak 2024 di Gudang KPU Bangli. “Hari pertama proses sortir dan lipat surat suara banyak tenaga yang absen. Hal ini karena bertepatan dengan rahina Buda Keliwon Pahang atau Pegat Uwakan,” ujar Ketua KPU Bangli, I Kadek Adiawan, Rabu.
Adiawan mengatakan, sekitar 60 tenaga yang dilibatkan untuk proses sortir dan pelipatan surat suara, yang hadir pada hari pertama hanya 29 tenaga. Banyaknya tenaga yang absen, proses pelipatan surat suara juga terkendala.
“Sebenarnya sudah dari Selasa kemarin, banyak menyampaikan ijin. Namun kami tetap lakukan, karena hari pertama masih mencari pola pelipatan dan pola kerja yang baik. Sehingga besok (hari ini) tinggal meneruskan pola yang sekarang,” jelas Adiawan.
Adiawan menyebutkan tetap optimis proses pelipatan bisa tuntas sesuai dengan target 5 hari dari tanggal 30 Oktober sampai 3 November. “Sekarang kami kan sudah menemukan pola, besok tinggal meneruskan saja. Mereka kita kelompokan berpasangan, ada yang tugasnya sortir, ada yang lipat. Kalau sortirnya sudah banyak, nanti ikut melipat. Dengan pola tersebut, diyakini proses sortir lipat akan cepat dilakukan,” ungkapnya.
Tenaga sortir dan lipat di Gudang Kpu Bangli didominasi ibu-ibu rumah tangga. Sesuai jadwal, proses sortir lipat berlangsung dari pukul 08.00 - 16.00 wita. Dalam proses pelipatan, telah diawali dengan registrasi, kemudian para tenaga lipat juga diberikan pengarahan. “Kami jelaskan tata tertibnya, misalnya kategori surat suara rusak yang tidak bisa digunakan,’ ujar adiawan.
Lanjut Adiawan, untuk memastikan keamanan surat suara, dalam proses sortir lipat tersebut mendapat pengamanan ketat dari aparat kepolisian.
Para pekerja tidak diperkenankan membawa ponsel, makanan dan sajam serta tidak diperbolehkan membawa surat suara keluar. “Karenanya, para pekerja saat masuk diperiksa, keluarnya juga diperiksa,” sebutnya.
Ketika ditanya soal upaha lipat surat suara, Adiawan menyampaikan upahnya berbeda-beda. “Pelipatan untuk surat suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali sebesar Rp 100 per lembar. Sedangkan untuk surat suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangli sebesar Rp 125 per lembar, karena ukurannya lebih besar dan ada tiga calon,” beber Adiawan. 7esa.
Komentar