Jukung Tak Bertuan di Pantai Melaya Milik Nelayan Banyuwangi
Jukung tanpa awak yang terdampar dalam posisi terbalik di Pantai Melaya, Banjar Klatakan, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana ternyata milik nelayan Banyuwangi, Jawa Timur.
NEGARA, NusaBali
Pemilik jukung, Ponirin, 58, mengambil jukung miliknya di Pantai Melaya, Selasa (22/8). Kelian Banjar Dinas Klatakan, Abdul Sakur, mengatakan penyerahan jukung oleh anggota Polair Polres Jembrana. Pemilik jukung tunjukkan surat keterangan dari Kepala Desa Bomo, Suratman, yang membenarkan jukung yang terdampar di Pantai Melaya milik warganya. “Ada pernyataan pendukung kepemilikan. Jukung sudah bisa diserahkan,” ungkap Abdul Sakur, Rabu (23/8).
Menurut Abdul Sakur, sesuai keterangan Ponirin, ia sempat dihantam gelombang tinggi ketika melaut di seputaran perairan Pantai Bomo, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (20/8). Saat dihantam gelombang, Ponirin terpental dari jukungnya dan jukung miliknya terbalik. Meski perahunya terbalik, korban masih berhasil menyelamatkan diri dengan ditolong nelayan lainnya. “Orangnya selamat. Tetapi waktu kejadian, jukungnya langsung terbawa gelombang dan tidak bisa diselamatkan,” terang Abdul Sakur.
Ponirin pasca-musibah mengaku telah berusaha melakukan pencarian hingga melapor kepada pihak kepala dusun maupun kepala desa. Sampai akhirnya mendapat kabar penemuan jukung tanpa awak dalam keadaan terbalik di Pantai Melaya. “Dia dapat informasi dari salah satu warga Klatakan yang mengunggah foto di Facebook,” imbuhnya. Sementara Kasat Polair Polres Jembrana, Iptu H Eddy Waluyo mengakui pengambilan jukung sudah melalui koordinasi dengan pihaknya. “Keterangannya dihantam gelombang saat melaut dan orangnya selamat,” imbuhnya. *ode
Pemilik jukung, Ponirin, 58, mengambil jukung miliknya di Pantai Melaya, Selasa (22/8). Kelian Banjar Dinas Klatakan, Abdul Sakur, mengatakan penyerahan jukung oleh anggota Polair Polres Jembrana. Pemilik jukung tunjukkan surat keterangan dari Kepala Desa Bomo, Suratman, yang membenarkan jukung yang terdampar di Pantai Melaya milik warganya. “Ada pernyataan pendukung kepemilikan. Jukung sudah bisa diserahkan,” ungkap Abdul Sakur, Rabu (23/8).
Menurut Abdul Sakur, sesuai keterangan Ponirin, ia sempat dihantam gelombang tinggi ketika melaut di seputaran perairan Pantai Bomo, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (20/8). Saat dihantam gelombang, Ponirin terpental dari jukungnya dan jukung miliknya terbalik. Meski perahunya terbalik, korban masih berhasil menyelamatkan diri dengan ditolong nelayan lainnya. “Orangnya selamat. Tetapi waktu kejadian, jukungnya langsung terbawa gelombang dan tidak bisa diselamatkan,” terang Abdul Sakur.
Ponirin pasca-musibah mengaku telah berusaha melakukan pencarian hingga melapor kepada pihak kepala dusun maupun kepala desa. Sampai akhirnya mendapat kabar penemuan jukung tanpa awak dalam keadaan terbalik di Pantai Melaya. “Dia dapat informasi dari salah satu warga Klatakan yang mengunggah foto di Facebook,” imbuhnya. Sementara Kasat Polair Polres Jembrana, Iptu H Eddy Waluyo mengakui pengambilan jukung sudah melalui koordinasi dengan pihaknya. “Keterangannya dihantam gelombang saat melaut dan orangnya selamat,” imbuhnya. *ode
Komentar