Tabrakan Beruntun, Truk Nyaris Masuk Jurang
Kecelakaan beruntun melibatkan tiga kendaraan terjadi di Jalan Jurusan Denpasar-Gilimanuk Kilometer 36.50, tepatnya di Banjar Singin, Desa/Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Jumat (1/9).
TABANAN, NusaBali
Akibat kejadian itu, Truk DK 9543 BC nyaris masuk jurang. Tak ada korban jiwa dalam tabrakan mengerikan itu.
Informasi di lapangan, kecelakaan beruntun melibatkan tiga kendaraan itu terjadi sekitar pukul 08.30 Wita. Kendaraan yang terlibat tabrakan yakni Truk Engkel DK 8037 AZ dikemudikan Sugihardi, 39, Truk Diesel DK 9543 BC dikemudikan Karolus Nggino, 35, dan Bus Pahala Kencana B 7598 IZ dikemudikan Budi Maksudi, 58. Sebelum tabrakan, ketiga kendaraan ini sama-sama datang beriringan dari arah timur (Denpasar) menuju Gilimanuk.
Truk Engkel DK 8037 AZ berada paling depan berjarak 50 meter dari Truk Diesel DK 9543 BC bermuatan besi seberat 4 ton. Di belakangnya ada bus Pahala Kencana. Saat melintasi jalan tanjakan tepat di sebelah barat jembatan kembar, tiba-tiba Truk Engkel bermuatan gabah kering seberat 16 ton yang dikemudikan Sugihardi mati mesin. Sejurus kemudian Truk berjalan ngatret dan menabrak Truk Diesel yang dikemudikan Karolus. Truk bermuatan besi ini terperosok di selatan badan jalan dan nyaris masuk jurang. Usai menabrak Truk Diesel, Truk Engkel masih berjalan mundur dan menabrak bus Pahala Kecana berpenumpang 10 orang. Laju Truk pun terhenti karena terganjal bus.
Sopir Truk Engkel, Sugihardi mengaku mesin kendaraanya baru hidup setelah terganjal bus. “Jika tidak terganjal bus maka banyak korban pengendara motor di belakang,” ungkapnya ditemui di TKP. Ia mengaku, Truk yang dikemudikannya sudah dua kali mengalami kecelakaan. Sebelum menjadi pemicu lakalantas di Tabanan, Truknya terguling akibat mati mesin saat melintasi tanjakan di Sumbawa. “Belum tahu penyebabnya, yang pasti bukan karena kelebihan muatan,” aku Sugihardi.
Sementara pengemudi Truk Diesel, Karolus mengaku pasrah saat melihat Truk di depannya berjalan mundur. Lantaran saat itu ia mengaku dalam posisi tanggung, mau mundur ada banyak kendaraan, sementara hendak banting ke kiri dari arah berlawanan juga banyak kendaraan. “Kejadian begitu cepat, saya biarkan dihantam langsung masuk semak-semak, nyaris juga masuk jurang,” aku Karolus sembari mengaku kesakitan pada kaki kiri karena kejepit setir.
Pengemudi bus, Budi Maksudi mengaku sudah tidak bisa berkutik begitu melihat Truk ngatret akibat mati mesin. Ia memilih mengoper perseneleng dengan maksud ketika dihantam Truk, bus tidak berjalan mundur. Dikatakan, 10 penumpangnya sudah panic. Ketika suasana sudah aman, Budi pun menurunkan penumpangnya yang diambil dari Terminal Ubung Denpasar dengan tujuan Jakarta. Selanjutnya penumpang dicarikan bus baru.
Kerugian material akibat tabrakan beruntuk diperkirakan mencapai Rp 10 juta. Truk Diesel penyok bagian depan dan pecah kaca. Bus retak kaca depan dan penyok bagian depan. Sebaliknya Truk Hino yang menjadi pemicu penyok bagian belakang serta lampu belakang pecah. Terpisah, Kapolsek Selemadeg, Kompol I Nyoman Sukanada seizin Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan, tabrakan diakibatkan pengemudi Truk Hino yang lalai kurang kosentrasi saat melintasi jalan tanjakan. *d
Informasi di lapangan, kecelakaan beruntun melibatkan tiga kendaraan itu terjadi sekitar pukul 08.30 Wita. Kendaraan yang terlibat tabrakan yakni Truk Engkel DK 8037 AZ dikemudikan Sugihardi, 39, Truk Diesel DK 9543 BC dikemudikan Karolus Nggino, 35, dan Bus Pahala Kencana B 7598 IZ dikemudikan Budi Maksudi, 58. Sebelum tabrakan, ketiga kendaraan ini sama-sama datang beriringan dari arah timur (Denpasar) menuju Gilimanuk.
Truk Engkel DK 8037 AZ berada paling depan berjarak 50 meter dari Truk Diesel DK 9543 BC bermuatan besi seberat 4 ton. Di belakangnya ada bus Pahala Kencana. Saat melintasi jalan tanjakan tepat di sebelah barat jembatan kembar, tiba-tiba Truk Engkel bermuatan gabah kering seberat 16 ton yang dikemudikan Sugihardi mati mesin. Sejurus kemudian Truk berjalan ngatret dan menabrak Truk Diesel yang dikemudikan Karolus. Truk bermuatan besi ini terperosok di selatan badan jalan dan nyaris masuk jurang. Usai menabrak Truk Diesel, Truk Engkel masih berjalan mundur dan menabrak bus Pahala Kecana berpenumpang 10 orang. Laju Truk pun terhenti karena terganjal bus.
Sopir Truk Engkel, Sugihardi mengaku mesin kendaraanya baru hidup setelah terganjal bus. “Jika tidak terganjal bus maka banyak korban pengendara motor di belakang,” ungkapnya ditemui di TKP. Ia mengaku, Truk yang dikemudikannya sudah dua kali mengalami kecelakaan. Sebelum menjadi pemicu lakalantas di Tabanan, Truknya terguling akibat mati mesin saat melintasi tanjakan di Sumbawa. “Belum tahu penyebabnya, yang pasti bukan karena kelebihan muatan,” aku Sugihardi.
Sementara pengemudi Truk Diesel, Karolus mengaku pasrah saat melihat Truk di depannya berjalan mundur. Lantaran saat itu ia mengaku dalam posisi tanggung, mau mundur ada banyak kendaraan, sementara hendak banting ke kiri dari arah berlawanan juga banyak kendaraan. “Kejadian begitu cepat, saya biarkan dihantam langsung masuk semak-semak, nyaris juga masuk jurang,” aku Karolus sembari mengaku kesakitan pada kaki kiri karena kejepit setir.
Pengemudi bus, Budi Maksudi mengaku sudah tidak bisa berkutik begitu melihat Truk ngatret akibat mati mesin. Ia memilih mengoper perseneleng dengan maksud ketika dihantam Truk, bus tidak berjalan mundur. Dikatakan, 10 penumpangnya sudah panic. Ketika suasana sudah aman, Budi pun menurunkan penumpangnya yang diambil dari Terminal Ubung Denpasar dengan tujuan Jakarta. Selanjutnya penumpang dicarikan bus baru.
Kerugian material akibat tabrakan beruntuk diperkirakan mencapai Rp 10 juta. Truk Diesel penyok bagian depan dan pecah kaca. Bus retak kaca depan dan penyok bagian depan. Sebaliknya Truk Hino yang menjadi pemicu penyok bagian belakang serta lampu belakang pecah. Terpisah, Kapolsek Selemadeg, Kompol I Nyoman Sukanada seizin Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan, tabrakan diakibatkan pengemudi Truk Hino yang lalai kurang kosentrasi saat melintasi jalan tanjakan. *d
Komentar