SGB Diminta Galang Para Panglingsir Golkar
Pertemuan Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta alias SGB (Sudikerta Gubernur Bali), dengan jajaran DPW NasDem untuk koalisi ke Pilgub Bali 2018, Senin (11/9) malam, mendapat sambutan dari sesepuh Beringin, Ida Tjokorda Pemecutan XI.
DENPASAR, NusaBali
Dewan Pertimbangan DPD I Golkar Bali ini minta SGB selaku Calon Gubernur (Cagub) Bali kumpulkan para senior dan panglingsir Golkar, untuk penentuan figur Calon Wakil Gubernur (Cwagub).
Tjok Pemecutan mengingatkan, Golkar sebagai partai berpengalaman harus percaya dengan kekuatan internal. Maka, para panglingsir Golkar yang komunikasinya terputus selama ini, harus dirangkul kembali, jika ingin memenangkan tarung Pilgub Bali 2018.
“Kalau kekuatan di dalam sudah bagus, akan susah digoyahkan. Jadi, menggalang koalisi dengan partai lain boleh-boleh saja. Tapi, panggil para pangalingsir Golkar untuk konsolidasi. Saya lihat panglingsir partai yang ada di Bali belum terlibat penuh jelang Pilgub 2018. Mungkin komunikasi antara induk partai dengan para senior belum jalan,” ujar sesepuh Golkar dari Puri Pemecutan, Denpasar ini kepada NusaBali, Selasa (12/9).
Tjok Pemecutan mengatakan, Golkar yang akan usung SGB sebagai Cagub Bali 2018 seharusnya cepat memutuskan pasangan calon. Lebih cepat tandem SGB di posisi Cawagub ditentukan, itu lebih bagus agar segera bisa sosialisasikna ke masyarakat.
“Saya tidak mau memberikan penilaian apakah usung Paket Kerta-Mantra (Ketut Sudikerta-IB Rai Dharmawijaya Mantra, Red) atau siapa. Yang jelas, kita harus cepat tentukan paket calon. Jangan terus menerka-nerka. Macan (harimau) atau meong (kucing), nggak jelas ini,” tegas Raja yang semasa walaka bernama Anak Agung Ngurah Manik Parasara ini.
Tjok Pemecutan juga mengingatkan SGB agar elegan dalam melakukan lobi. Sebab, Golkar adalah partai yang kuat dan punya pengalaman hebat di kancah politik selama 40 tahun. “Kalau saya ibaratkan seorang perempuan cantik, jangan sampai Golkar merengek-rengek. Golkar harus menjadi penentu dalam koalisi dan percaturan politik di Pilgub Bali 2018,” ujar mantan Ketua DPRD badung tiga kali periode di era Orde Baru ini.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Pilgub Bali DPD I Golkar, I Gusti Putu Wijaya, mengatakan saran Tjok Pemecutan sangat bagus untuk menyolidkan kader ke dalam. “Untuk internal, ini sangat bagus sarannya. Kalau agenda undang panglingsir kan sudah beberapa kali kami lakukan. Bahkan, kami sudah agendakan lagi undang senior Golkar seluruh Bali,” papar Wijaya secara terpisah, Selasa kemarin.
Wijaya mengatakan konsolidasi dengan para senior Golkar tidak hanya dalam bentuk pertemuan serimonial, tapi mereka juga diundang saat kegiatan-kegiatan partai. “Saya terimakasih dengan saran Tjok Pemecutan sebagai sesepuh partai. Tapi, konsolidasi itu tidak hanya serimonial undang bertemu. Kita temui itu para dedengkot di banjar-banjar. Kita sudah bentuk kepengurusan Golkar sampai tingkat banjar. Di tiap banjar ada 5 orang,” ujar politisi Golkar asal Desa Kutuh, Kecamatan Kerambitan, Tabanan ini.
Wijaya klaim Golkar sudah sangat siap hadapi Pilgub Bali 2018. Soal tandem SGB nanti, itu kewenangan DPP Golkar dan SGB sendiri. “Kalau Tim Pemenangan Pilgub Bali 2018 DPD I Golkar, sudah siap mengawal SGB untuk bisa memenangkan pertarungan.” *nat
Tjok Pemecutan mengingatkan, Golkar sebagai partai berpengalaman harus percaya dengan kekuatan internal. Maka, para panglingsir Golkar yang komunikasinya terputus selama ini, harus dirangkul kembali, jika ingin memenangkan tarung Pilgub Bali 2018.
“Kalau kekuatan di dalam sudah bagus, akan susah digoyahkan. Jadi, menggalang koalisi dengan partai lain boleh-boleh saja. Tapi, panggil para pangalingsir Golkar untuk konsolidasi. Saya lihat panglingsir partai yang ada di Bali belum terlibat penuh jelang Pilgub 2018. Mungkin komunikasi antara induk partai dengan para senior belum jalan,” ujar sesepuh Golkar dari Puri Pemecutan, Denpasar ini kepada NusaBali, Selasa (12/9).
Tjok Pemecutan mengatakan, Golkar yang akan usung SGB sebagai Cagub Bali 2018 seharusnya cepat memutuskan pasangan calon. Lebih cepat tandem SGB di posisi Cawagub ditentukan, itu lebih bagus agar segera bisa sosialisasikna ke masyarakat.
“Saya tidak mau memberikan penilaian apakah usung Paket Kerta-Mantra (Ketut Sudikerta-IB Rai Dharmawijaya Mantra, Red) atau siapa. Yang jelas, kita harus cepat tentukan paket calon. Jangan terus menerka-nerka. Macan (harimau) atau meong (kucing), nggak jelas ini,” tegas Raja yang semasa walaka bernama Anak Agung Ngurah Manik Parasara ini.
Tjok Pemecutan juga mengingatkan SGB agar elegan dalam melakukan lobi. Sebab, Golkar adalah partai yang kuat dan punya pengalaman hebat di kancah politik selama 40 tahun. “Kalau saya ibaratkan seorang perempuan cantik, jangan sampai Golkar merengek-rengek. Golkar harus menjadi penentu dalam koalisi dan percaturan politik di Pilgub Bali 2018,” ujar mantan Ketua DPRD badung tiga kali periode di era Orde Baru ini.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Pilgub Bali DPD I Golkar, I Gusti Putu Wijaya, mengatakan saran Tjok Pemecutan sangat bagus untuk menyolidkan kader ke dalam. “Untuk internal, ini sangat bagus sarannya. Kalau agenda undang panglingsir kan sudah beberapa kali kami lakukan. Bahkan, kami sudah agendakan lagi undang senior Golkar seluruh Bali,” papar Wijaya secara terpisah, Selasa kemarin.
Wijaya mengatakan konsolidasi dengan para senior Golkar tidak hanya dalam bentuk pertemuan serimonial, tapi mereka juga diundang saat kegiatan-kegiatan partai. “Saya terimakasih dengan saran Tjok Pemecutan sebagai sesepuh partai. Tapi, konsolidasi itu tidak hanya serimonial undang bertemu. Kita temui itu para dedengkot di banjar-banjar. Kita sudah bentuk kepengurusan Golkar sampai tingkat banjar. Di tiap banjar ada 5 orang,” ujar politisi Golkar asal Desa Kutuh, Kecamatan Kerambitan, Tabanan ini.
Wijaya klaim Golkar sudah sangat siap hadapi Pilgub Bali 2018. Soal tandem SGB nanti, itu kewenangan DPP Golkar dan SGB sendiri. “Kalau Tim Pemenangan Pilgub Bali 2018 DPD I Golkar, sudah siap mengawal SGB untuk bisa memenangkan pertarungan.” *nat
Komentar