Siswa Pengungsi Mulai Pulang Kampung
Kepulangan diawali acara perpisahan sederhana di masing-masing kelas dengan para siswa setempat.
SEMARAPURA, NusaBali
Siswa pengungsi asal Karangasem yang bersekolah di Klungkung mulai pulang ke kampung halamannya, Rabu (4/10). Mereka pulang karena kampungnya berada di luar kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung.
Kepala SMAN 1 Semarapura I Wayan Suamba mengatakan, dari sekitar 300 siswa dari pengungsi di SMAN 1 Semarapura, sekitar 150 siswa sudah pulang dan bersekolah di Karangasem. Kepulangan diawali acara perpisahan sederhana di masing-masing kelas dengan para siswa setempat.
Pihaknya juga menyarankan kepada siswa tersebut, walau sekolah di Karangasem untuk tempat tinggalnya agar tetap berada di zona yang aman. “Selama di sini, proses pembelajaran berjalan dengan lancar,” kata Suamba.
Hal senada diungkapkan Kepala SMAN 2 Semarapura, Gusti Lanang Made Puji, dari 127 siswa pengungsi di SMAN 2 Semarapura, Rabu kemarin sudah pulang sekitar 15 siswa. Mereka akan kembali sekolah di Karangasem, sementara beberapa siswa yang masuk di wilayah KRB sejauh ini masih sekolah di sekolah ini. Data di Posko Pengungsian GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung, hingga Rabu sore, 74 siswa pengungsi kembali sekolah di Karangasem, dari 4.410 siswa pengungsi.
Sementara itu, Polwan Polres Klungkung bersama Perkumpulan Badut Bali menghibur para pengungsi di GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung. Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian terhadap sesama.
Kegiatan itu yakni menyanyi bersama pengungsi dan dilanjutkan dengan sulap sambil bermain dengan badut yang juga melibatkan polwan-polwan Polres Klungkung. Para polwan Polres Klungkung juga membagikan balon kepada anak-anak pengungsi. Para pengungsi terutama anak-anak merasa senang dan terhibur dengan kehadiran para Polwan dari Polres Klungkung bersama para badut-badut. Para Polwan mengumpulkan anak-anak pengungsi, diajak menyanyi dan berjoged. Anak-pun anak senang walau berada di tempat pengungsian. "Saya dan Polwan Polres Klungkung sangat senang bisa menghibur para pengungsi dan juga bisa membuat mereka tertawa lepas serasa beban yang mereka tanggung terlupakan walaupun hanya sejenak," ujar Kapolsek Banjarangkan AKP Ni Luh Wirati, Polwan senior Polres Klungkung.
Kata dia, kegiatan ini agar anak-anak tidak patah semangat dalam menjalani keseharian di Posko pengungsian. Kegiatan itu melibatkan badut milik Dikmas Sat Lantas Polres Klungkung. Polres juga mempunyai program peduli anak-anak. Sampai saat ini di GOR Swecapura Klungkung ada 458 KK/1.652 jiwa pengungsi. *wa
Kepala SMAN 1 Semarapura I Wayan Suamba mengatakan, dari sekitar 300 siswa dari pengungsi di SMAN 1 Semarapura, sekitar 150 siswa sudah pulang dan bersekolah di Karangasem. Kepulangan diawali acara perpisahan sederhana di masing-masing kelas dengan para siswa setempat.
Pihaknya juga menyarankan kepada siswa tersebut, walau sekolah di Karangasem untuk tempat tinggalnya agar tetap berada di zona yang aman. “Selama di sini, proses pembelajaran berjalan dengan lancar,” kata Suamba.
Hal senada diungkapkan Kepala SMAN 2 Semarapura, Gusti Lanang Made Puji, dari 127 siswa pengungsi di SMAN 2 Semarapura, Rabu kemarin sudah pulang sekitar 15 siswa. Mereka akan kembali sekolah di Karangasem, sementara beberapa siswa yang masuk di wilayah KRB sejauh ini masih sekolah di sekolah ini. Data di Posko Pengungsian GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung, hingga Rabu sore, 74 siswa pengungsi kembali sekolah di Karangasem, dari 4.410 siswa pengungsi.
Sementara itu, Polwan Polres Klungkung bersama Perkumpulan Badut Bali menghibur para pengungsi di GOR Swecapura, Desa Gelgel, Klungkung. Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian terhadap sesama.
Kegiatan itu yakni menyanyi bersama pengungsi dan dilanjutkan dengan sulap sambil bermain dengan badut yang juga melibatkan polwan-polwan Polres Klungkung. Para polwan Polres Klungkung juga membagikan balon kepada anak-anak pengungsi. Para pengungsi terutama anak-anak merasa senang dan terhibur dengan kehadiran para Polwan dari Polres Klungkung bersama para badut-badut. Para Polwan mengumpulkan anak-anak pengungsi, diajak menyanyi dan berjoged. Anak-pun anak senang walau berada di tempat pengungsian. "Saya dan Polwan Polres Klungkung sangat senang bisa menghibur para pengungsi dan juga bisa membuat mereka tertawa lepas serasa beban yang mereka tanggung terlupakan walaupun hanya sejenak," ujar Kapolsek Banjarangkan AKP Ni Luh Wirati, Polwan senior Polres Klungkung.
Kata dia, kegiatan ini agar anak-anak tidak patah semangat dalam menjalani keseharian di Posko pengungsian. Kegiatan itu melibatkan badut milik Dikmas Sat Lantas Polres Klungkung. Polres juga mempunyai program peduli anak-anak. Sampai saat ini di GOR Swecapura Klungkung ada 458 KK/1.652 jiwa pengungsi. *wa
Komentar