Pengungsi Usia 107 Tahun Meninggal di RSUD Bangli
Seorang pengungsi dari Banjar Belatung, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem, Ni Ketut Murta, 107, meninggal di RSUD Bangli, Sabtu (14/10) sekitar pukul 10.50 Wita.
AMLAPURA, NusaBali
Jenazahnya telah diantar ke rumah duka di Banjar Belatung, Desa Menanga, yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) I status siaga Gunung Agung. Berdasarkan paruman Desa Pakraman Batusesa, Kecamatan Rendang, rencananya jenazah dikubur pada Redite Pon Julungwangi, Minggu (15/10) hari ini.
Meskipun Banjar Belatung, Desa Menanga, masuk zona KRB I, kerabat korban bermalam di Banjar Belatung, menunggui jenazah Ni Ketut Murta yang masih disemayamkan di rumahnya.
Almarhum Ni Ketut Murta meninggalkan empat anak, yakni, I Wayan Murta, I Made Tompel, I Komang Kupit, dan I Ketut Bontot, serta belasan cucu dan cicit. Menurut penuturan putra-putra korban, jauh sebelumnya yang bersangkutan telah jatuh sakit karena usia. Almarhum Ni Ketut Murta sudah tidak kuat berjalan karena lingsir. Sejak Gunung Agung berstatus siaga atau level III, Senin (18/9), dia diajak mengungsi ke Pos I Banjar Menanga Kangin, Desa Menanga, Kecamatan Rendang.
Lantaran cuaca selama mengungsi tidak menentu, kesehatan Ni Ketut Murta terganggu. Selama di lokasi mengungsi Ni Ketut Murta sempat mendapatkan bantuan kesehatan dari Puskesmas Rendang, namun pada Kamis (12/10) dia dibawa ke RSUD Bangli, dan harus menjalani rawat inap. Tetapi ternyata penyakitnya tidak kunjung sembuh, hingga menghembuskan napas terakhir, Sabtu (14/10) sekitar pukul 10.50 Wita. “Ibu saya meninggal karena sakit tua,” kata Wayan Murta. Kerabat almarhum, I Komang Suarsana, mengatakan mulanya jenazah Ni Ketut Murta akan dikubur pada Sabtu (14/10) sore. Tetapi berdasar
paruman krama Desa Pakraman Batusesa yang dikoordinasikan Bendesa Pakraman Batusesa I Ketut Ruta, sesuai ketentuan adat ada larangan mengubur jenazah pada Sabtu kemarin karena hari beteng. Hari baiknya pada Minggu (15/10), karenanya upacara menguburkan ditunda sehari.
Kelian Banjar Belatung, Desa Menanga, Putu Juliani membenarkan, warganya mengungsi sejak status siaga Gunung Agung. Di Bale Banjar Menanga Kangin tercatat ada 654 jiwa pengungsi, masing-masing 335 laki-laki, 319 perempuana, termasuk 46 balita, dan 52 lansia.
Perbekel Menanga I Wayan Suartana membenarkan salah satu warganya yang mengungsi meninggal di RSUD Bangli. “Kami telah dapat laporan. Secepatnya kami keluarkan surat rekomendasi sebagai pengungsi dan mengurus surat keterangan meninggal dari RSUD Bangli, agar bisa digunakan melengkapi administrasi untuk mendapatkan santunan dari Kementerian Sosial,” katanya. *k16
Jenazahnya telah diantar ke rumah duka di Banjar Belatung, Desa Menanga, yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) I status siaga Gunung Agung. Berdasarkan paruman Desa Pakraman Batusesa, Kecamatan Rendang, rencananya jenazah dikubur pada Redite Pon Julungwangi, Minggu (15/10) hari ini.
Meskipun Banjar Belatung, Desa Menanga, masuk zona KRB I, kerabat korban bermalam di Banjar Belatung, menunggui jenazah Ni Ketut Murta yang masih disemayamkan di rumahnya.
Almarhum Ni Ketut Murta meninggalkan empat anak, yakni, I Wayan Murta, I Made Tompel, I Komang Kupit, dan I Ketut Bontot, serta belasan cucu dan cicit. Menurut penuturan putra-putra korban, jauh sebelumnya yang bersangkutan telah jatuh sakit karena usia. Almarhum Ni Ketut Murta sudah tidak kuat berjalan karena lingsir. Sejak Gunung Agung berstatus siaga atau level III, Senin (18/9), dia diajak mengungsi ke Pos I Banjar Menanga Kangin, Desa Menanga, Kecamatan Rendang.
Lantaran cuaca selama mengungsi tidak menentu, kesehatan Ni Ketut Murta terganggu. Selama di lokasi mengungsi Ni Ketut Murta sempat mendapatkan bantuan kesehatan dari Puskesmas Rendang, namun pada Kamis (12/10) dia dibawa ke RSUD Bangli, dan harus menjalani rawat inap. Tetapi ternyata penyakitnya tidak kunjung sembuh, hingga menghembuskan napas terakhir, Sabtu (14/10) sekitar pukul 10.50 Wita. “Ibu saya meninggal karena sakit tua,” kata Wayan Murta. Kerabat almarhum, I Komang Suarsana, mengatakan mulanya jenazah Ni Ketut Murta akan dikubur pada Sabtu (14/10) sore. Tetapi berdasar
paruman krama Desa Pakraman Batusesa yang dikoordinasikan Bendesa Pakraman Batusesa I Ketut Ruta, sesuai ketentuan adat ada larangan mengubur jenazah pada Sabtu kemarin karena hari beteng. Hari baiknya pada Minggu (15/10), karenanya upacara menguburkan ditunda sehari.
Kelian Banjar Belatung, Desa Menanga, Putu Juliani membenarkan, warganya mengungsi sejak status siaga Gunung Agung. Di Bale Banjar Menanga Kangin tercatat ada 654 jiwa pengungsi, masing-masing 335 laki-laki, 319 perempuana, termasuk 46 balita, dan 52 lansia.
Perbekel Menanga I Wayan Suartana membenarkan salah satu warganya yang mengungsi meninggal di RSUD Bangli. “Kami telah dapat laporan. Secepatnya kami keluarkan surat rekomendasi sebagai pengungsi dan mengurus surat keterangan meninggal dari RSUD Bangli, agar bisa digunakan melengkapi administrasi untuk mendapatkan santunan dari Kementerian Sosial,” katanya. *k16
Komentar