Hitamkan Stadion Dipta
Para suporter akan memakai jersey Bali United warna hitam pada laga pamungkas melawan Persegres. Hal itu sebagai tanda duka cita atas matinya sepakbola Indonesia. Juga bentuk protes kepada PSSI.
Suporter Bali United Protes PSSI
MANGAPURA, NusaBali
Hitamkan stadion Kapten Wayan Dipta. Hal itu sebagai bentuk duka cita masyarakat Bali, terutama para suporter, pemain, pelatih hingga pihak manajemen Bali United. Betapa tidak keputusan Komdisi PSSI telah melukai dan menciderai perasaan krama Bali.
Gelar juara yang sudah di depan mata, tiba-tiba melayang karena keputusan Komisi Disiplin PSSI yang memberi sanksi untuk Mitra Kukar, tapi menguntungkan Bhayangkara FC, pesaing Bali United. Puluhan ribu Semeton Bali United pun akan menghitamkan Stadion Kapten I Wayan Dipta pada laga terakhir saat menjamu Persegres Gresik United, Minggu (12/11/2017) malam. Hal itu sebagai tanda duka dan terkuburnya azas fair play di tubuh PSSI dan sepakbola nasional.
Dari kesepakatan mereka, para suporter Bali United akan memakai jersey Bali United warna hitam pada laga pamungkas melawan Persegres. Hal itu sebagai tanda matinya sepakbola Indonesia.
Baju tersebut juga digunakan sebagai bentuk protes halus kepada PSSI. Termasuk membuat koreo festa layaknya juara, yang nantinya usai pertandingan disebar ke berbagai media social, baik Facebook, Whatshaap, Instagram dll.
Demikian juga anggota DPRD Bali Ketut Kariasa Adnyana mengkritik keras masih adanya konspirasi di kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia yang dilakukan pihak operator dan federasi.
“Ini konspirasi menuju akhir musim. Kok ada keputusan memberikan tambahan poin ke Bhayangkara FC, padahal kalau bersalah Mitra Kukar yang disanksi, bukan Bhayangkara FC diberikan tambahan poin,” ujar Adnyana, yang juga Sekretaris Komisi III DPRD Bali itu. Dalam laga Madura United verssus Bhayangkara FC, Rabu (8/11) malam, ia juga melihat begitu cepatnya wasit memberikan kartu merah.
Bahkan jumlahnya tiga kartu merah kepada pemain Madura United. Ia tidak menyalahkan jika ada rasa curiga hingga kemarahan masyarakat Bali dan pemain Bali United. “Ini sekarang harus ada penjelasan dari PSSI dan klarifikasi mengenai hal ini,” kata Adnyana.
Pelatih Kepala Bali United, saat dikonfirmasi Jumat (10/11) mengaku masih tetap melihat perkembangan situasi terbaru. Namun statmen Widodo sedikit cemas dan ragu-ragu. Jika poin gratis dari hasil putusan Komdis dimasukkan resmi ke hasil pertandingan di situs Liga Indonesia Baru (LIB), Bhayangkara FC poinnya sudah pasti 68. Bahkan tidak main atau kalahpun pada terakhir menjamu Persija, Bhayangkara pasti juara. Sebab, Bali United dengan poin 65 jika dapat tambahan poin maksimal lagi 3 hitungannya hanya finish di poin 68. *dek
Komentar