Demokrat: AHY Paling Pas Jadi Cawapres
Setelah kalah dalam pilgub DKI, Agus Harimurti Yudhoyono rajin tampil di berbagai kesempatan.
JAKARTA, NusaBali
Mengunjungi berbagai tempat, AHY juga melakukan safari politik dengan menemui para tokoh politik senior. Publik pun semakin mengenal putra sulung SBY itu. Meski belum pernah menyatakan akan maju sebagai capres atau cawapres di Pilpres 2019, Agus selalu digadang-gadang oleh petinggi Partai Demokrat sebagai calon pemimpin di masa datang.
Ketua Departemen Urusan DPR DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon bahkan mengklaim elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal calon Wakil Presiden (Bacawapres) tertinggi di antara lainnya. Menurutnya posisi kedua ditempati oleh Panglima Jendral Gatot Nurmantyo, ketiga Anies Baswedan dan posisi keempat ditempati oleh Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Hari ini untuk kandidat wakil presiden yang paling tinggi itu AHY, angkanya 14,3 persen. Ini Wapres," kata Jansen belum lama ini. "Angka survei yang dirilis Oktober paling tinggi AHY, 14,3 persen. Nomor dua, Pak Gatot, 10,8 persen. Nomor tiga Anies Baswedan dan berikutnya ke bawah. Kalau Cak Imin 1,5 persen baru," sambungnya.
Tidak hanya itu, Jansen juga mengklaim bahwa siapapun yang akan disandingkan dengan AHY akan naik elektabilitasnya. Dia juga mengatakan bahwa sosok Presiden Jokowi perlu disandingkan juga dengan seseorang yang bisa menaikkan elektabilitasnya. "Ada juga angka surveinya, hari ini faktor penentu 2019 itu AHY. Pasangan dengan siapapun AHY, tokoh itu elektabilitynya naik," ujarnya.
"Jadi dia butuh memang sosok wapres yang kalau mendampingi dia bisa ikut mengerek suara dia naik ke atas, begitu," ungkapnya. Tetapi Jansen juga tidak menampik bahwa memang saat ini Jokowi juga perlu sosok wakil Presiden yang bisa membangun relasi dengan umat muslim. "Lemahnya Jokowi itu misalnya relasi hubungan dia dengan muslim. Mau enggak mau dia harus ambil kandidat Wapresnya yang punya relasi baik dengan teman-teman muslim," tandasnya.
Soal peluang Agus diusung dalam Pilpres 2019, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan respons masyarakat di daerah cukup baik saat pensiunan TNI berpangkat mayor itu saat mengunjungi sejumlah daerah. "Kalau kami yakin kan di 2019, Anda lihat sendiri AHY, kami siapkan kader-kader. Kami siap termasuk AHY kemarin dia di Sulsel mendapatkan respons luar biasa biarkan berproses apa aja," kata Sekjen partai Hinca Pandjaitan.
Menurut Hinca, dorongan Agus untuk maju dalam Pilpres tak cuma dari luar partai cukup besar. Hal itu pun menjadi pertimbangan partai berlambang mercy mengusung Agus. "Biarkan mas AHY normal dan natural. Permitaan dari daerah banyak sekali. Kami coba atur supaya betul-betul bisa kita penuhi," ujar Hinca.
Namun Hinca menyebut wacana pengusungan Agus saat ini masih terlalu dini. Terlebih Agus tengah fokus melaksanakan kegiatannya di The Yudhoyono Institute. "Kan nanti penetapan capres tahun depan masih jauh. Biarkan kami bekerja dulu. Jadi belum selesai pertandingan kau sudah tanyakan hasilnya," kata Hinca. *
Ketua Departemen Urusan DPR DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon bahkan mengklaim elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal calon Wakil Presiden (Bacawapres) tertinggi di antara lainnya. Menurutnya posisi kedua ditempati oleh Panglima Jendral Gatot Nurmantyo, ketiga Anies Baswedan dan posisi keempat ditempati oleh Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Hari ini untuk kandidat wakil presiden yang paling tinggi itu AHY, angkanya 14,3 persen. Ini Wapres," kata Jansen belum lama ini. "Angka survei yang dirilis Oktober paling tinggi AHY, 14,3 persen. Nomor dua, Pak Gatot, 10,8 persen. Nomor tiga Anies Baswedan dan berikutnya ke bawah. Kalau Cak Imin 1,5 persen baru," sambungnya.
Tidak hanya itu, Jansen juga mengklaim bahwa siapapun yang akan disandingkan dengan AHY akan naik elektabilitasnya. Dia juga mengatakan bahwa sosok Presiden Jokowi perlu disandingkan juga dengan seseorang yang bisa menaikkan elektabilitasnya. "Ada juga angka surveinya, hari ini faktor penentu 2019 itu AHY. Pasangan dengan siapapun AHY, tokoh itu elektabilitynya naik," ujarnya.
"Jadi dia butuh memang sosok wapres yang kalau mendampingi dia bisa ikut mengerek suara dia naik ke atas, begitu," ungkapnya. Tetapi Jansen juga tidak menampik bahwa memang saat ini Jokowi juga perlu sosok wakil Presiden yang bisa membangun relasi dengan umat muslim. "Lemahnya Jokowi itu misalnya relasi hubungan dia dengan muslim. Mau enggak mau dia harus ambil kandidat Wapresnya yang punya relasi baik dengan teman-teman muslim," tandasnya.
Soal peluang Agus diusung dalam Pilpres 2019, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan respons masyarakat di daerah cukup baik saat pensiunan TNI berpangkat mayor itu saat mengunjungi sejumlah daerah. "Kalau kami yakin kan di 2019, Anda lihat sendiri AHY, kami siapkan kader-kader. Kami siap termasuk AHY kemarin dia di Sulsel mendapatkan respons luar biasa biarkan berproses apa aja," kata Sekjen partai Hinca Pandjaitan.
Menurut Hinca, dorongan Agus untuk maju dalam Pilpres tak cuma dari luar partai cukup besar. Hal itu pun menjadi pertimbangan partai berlambang mercy mengusung Agus. "Biarkan mas AHY normal dan natural. Permitaan dari daerah banyak sekali. Kami coba atur supaya betul-betul bisa kita penuhi," ujar Hinca.
Namun Hinca menyebut wacana pengusungan Agus saat ini masih terlalu dini. Terlebih Agus tengah fokus melaksanakan kegiatannya di The Yudhoyono Institute. "Kan nanti penetapan capres tahun depan masih jauh. Biarkan kami bekerja dulu. Jadi belum selesai pertandingan kau sudah tanyakan hasilnya," kata Hinca. *
Komentar