Pohon Tumbang Timpa Rumah
Sebuah pohon kelapa setinggi 20 meter dengan diameter 50 cm tumbang menimpa rumah milik I Nyoman Rantun,54, di Banjar Nyamping, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Kamis (4/1) pagi.
SEMARAPURA, NusaBali
Tidak ada korban dalam musibah ini, namun atap rumah ini rusak tertimpa batang pohon. Informasi yang dihimpun di lokasi, musibah pohon kelapa tersebut tumbuh di areal tegalan yang bersebelahan dengan rumah I Nyoman Rantun, tumbang sekitar pukul 08.00 Wita, setelah dihempas angin kencang. Kejadian ini sempat membuat warga sekitar kaget karena menimbulkan benturan keras.
Setelah dicek ternyata atap genteng di sisi pojok rumah bagian timur laut dan atap asbes garasi bagian barat laut pecah dan berlobang. Kejadian ini langsung dilaporkan kepada BPBD Klungkung. Tak berselang lama 12 anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dengan 1 unit mobil rescue BNPB, 1 unit Mobil Patroli BPBD, 3 unit gergaji mesin, tangga dan sabit.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Setelah satu jam penanganan akhirnya batang pohon yang menimpa atap rumah Rantun berhasil dibersihkan. “Tidak ada korban dalam musibah ini, petugas masih melakukan verifikasi untuk jumlah kerugian,” ujarnya. Penyebab mohon itu tumbang karena diterjang angin kencang.
Lebih lanjut, Widiada menjelaskan, pihaknya sudah merekap data kebencanaan di Klungkung pada 2017, memang cukup tinggi bencana tertinggi yakni pohon tumbang yang mencapai 80 kejadian. Disusul oleh musibah kebakaran dengan 10 kejadian, 9 kejadian bencana tanah longsor, 4 kejadian penemuan mayat, 3 kejadian banjir dan 3 kejadian kecelakaan/terperosok. “Belakangan ini cuaca cukup ekstrim yakni hujan deras diiringi angin kencang, maka kami imbau kepada masyarakat untuk selalu waspada,” ujarnya.
Sementara itu, proposal yang diverifikasi akibat terkena dampak bencana sudah disetujui Bupati Klungkung dan pemohon sudah menerima bantuan 2017 lalu. Sebagian besar pemohon bantuan tersebut karena rumahnya rusak tertimpa, kebakaran, termasuk kerusakan pura karena terkena bencana alam. “15 proposal terkait kebencanaan itu dananya sudah cair,” ujar Widiada.*wan
Tidak ada korban dalam musibah ini, namun atap rumah ini rusak tertimpa batang pohon. Informasi yang dihimpun di lokasi, musibah pohon kelapa tersebut tumbuh di areal tegalan yang bersebelahan dengan rumah I Nyoman Rantun, tumbang sekitar pukul 08.00 Wita, setelah dihempas angin kencang. Kejadian ini sempat membuat warga sekitar kaget karena menimbulkan benturan keras.
Setelah dicek ternyata atap genteng di sisi pojok rumah bagian timur laut dan atap asbes garasi bagian barat laut pecah dan berlobang. Kejadian ini langsung dilaporkan kepada BPBD Klungkung. Tak berselang lama 12 anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dengan 1 unit mobil rescue BNPB, 1 unit Mobil Patroli BPBD, 3 unit gergaji mesin, tangga dan sabit.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Setelah satu jam penanganan akhirnya batang pohon yang menimpa atap rumah Rantun berhasil dibersihkan. “Tidak ada korban dalam musibah ini, petugas masih melakukan verifikasi untuk jumlah kerugian,” ujarnya. Penyebab mohon itu tumbang karena diterjang angin kencang.
Lebih lanjut, Widiada menjelaskan, pihaknya sudah merekap data kebencanaan di Klungkung pada 2017, memang cukup tinggi bencana tertinggi yakni pohon tumbang yang mencapai 80 kejadian. Disusul oleh musibah kebakaran dengan 10 kejadian, 9 kejadian bencana tanah longsor, 4 kejadian penemuan mayat, 3 kejadian banjir dan 3 kejadian kecelakaan/terperosok. “Belakangan ini cuaca cukup ekstrim yakni hujan deras diiringi angin kencang, maka kami imbau kepada masyarakat untuk selalu waspada,” ujarnya.
Sementara itu, proposal yang diverifikasi akibat terkena dampak bencana sudah disetujui Bupati Klungkung dan pemohon sudah menerima bantuan 2017 lalu. Sebagian besar pemohon bantuan tersebut karena rumahnya rusak tertimpa, kebakaran, termasuk kerusakan pura karena terkena bencana alam. “15 proposal terkait kebencanaan itu dananya sudah cair,” ujar Widiada.*wan
Komentar